Kucing punya tempat yang istimewa di hati penduduk Turki, terutama masyarakat Kota Istanbul.
Hewan lucu nan menggemaskan ini bahkan telah menjadi daya tarik utama dalam kehidupan kota kaya sejarah ini. Yuk, ketahui berbagai fakta menarik seputar kucing di Turki berikut ini.
Fakta unik tentang kucing liar di Istanbul, Turki
Tak hanya sejarah masa lalunya yang menarik, Kota Istanbul yang terletak di benua Eropa dan Asia ini juga memiliki hubungan unik dengan kucing liar.
Kucing yang berkeliaran di kota ini telah dianggap sebagai teman yang dirawat oleh penduduk, pemilik toko, dan bahkan wisatawan yang berkunjung ke sana.
Untuk pencinta kucing, pasti banyak dari Anda ingin mengunjungi Istanbul, kan? Sebelum itu, berikut adalah beberapa fakta unik tentang kucing di Turki yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu.
1. Saksi sejarah masa lalu
Kucing telah menjadi bagian dari kehidupan penduduk Turki selama berabad-abad. Kehadiran kucing di Istanbul bermula pada zaman Kekaisaran Ottoman.
Kapal-kapal yang mendarat di wilayah yang dahulu disebut Konstantinopel ini turut membawa banyak kucing sebagai predator alami untuk membasmi hama tikus di pelabuhan.
Penduduk Turki yang lebih dari 90% beragama Islam ini juga membuat kucing makin digemari.
Kucing dipandang sebagai hewan yang bersih dan selayaknya dihormati. Kebiasaan merawat kucing ini yang nantinya kian menambah populasi hewan ini di Turki.
2. Populasi kucing yang sangat besar
Diperkirakan ada sekitar 125.000 kucing liar yang tinggal di jalanan Kota Istanbul. Bahkan, bila kucing peliharaan dimasukkan, jumlahnya diperkirakan mencapai 200.000 kucing.
Kucing liar di Turki sering disebut community cat. Dikutip dari Alley Cat Allies, istilah ini merujuk pada kucing yang tidak berpemilik dan tinggal bebas di luar ruangan.
Orang-orang yang tinggal di sekitar hewan ini pun kerap memberikan makanan kucing, air, dan tempat tinggal sehingga kucing bisa hidup dengan nyaman.
3. Keanekaragaman ras kucing
Populasi kucing liar Istanbul tidak didominasi oleh satu ras kucing tertentu. Kemungkinan, ada beragam ras campuran karena kawin silang yang terjadi selama bertahun-tahun.
Meski begitu, negara Turki memang dikenal memiliki dua ras asli, yakni anggora dan van turki.
Banyak kalangan senang memelihara kucing anggora turki sebab kucing ini memiliki bulu panjang, mata biru atau kuning cerah, dan tubuh yang ramping.
Memiliki karakteristik yang mirip dengan anggora, kucing van turki punya ciri khas bulu badan berwarna putih dengan warna lain pada bagian kepala dan ekornya.
4. Perlindungan kucing
Meskipun banyak kucing Turki yang hidup di jalanan, ada upaya Pemerintah Turki dalam rangka melindungi hewan yang satu ini.
Berdasarkan peraturan yang terbit pada tahun 2021, segala bentuk kekerasan terhadap kucing dapat diganjar dengan hukuman penjara mulai enam bulan hingga empat tahun.
Peraturan ini juga mendorong program Trap-Neuter-Return (TNR) dalam rangka mengendalikan populasi dengan penangkapan, sterilisasi kucing, dan pelepasan kembali.
5. Kepopuleran di media sosial
Kucing liar di Istanbul juga mendapatkan popularitas di media sosial. Tombili adalah salah satu kucing yang sempat viral berkat posenya yang berbaring santai di trotoar jalanan Kota Istanbul.
Setelah kematiannya pada Agustus 2016 silam, kini Tombili diabadikan dengan sebuah patung.
Kehidupan kucing liar di kota ini juga didokumentasikan dalam sebuah film berjudul Kedi yang tayang pada 2016. Dalam bahasa Turki, kata “kedi” berarti kucing.
6. Risiko penularan penyakit
Tingginya populasi kucing di Kota Istanbul, Turki, tentu bukan tanpa risiko. Banyaknya kucing liar ini tentu dapat meningkatkan risiko penularan penyakit kucing.
Penelitian menemukan kucing liar yang tinggal di luar rumah berisiko terkena infeksi berbahaya, seperti feline immunodeficiency virus (FIV) dan feline leukemia virus (FeLV).
Selain itu, para peneliti dari Rutgers University juga menyebut pemberian makan secara kolektif akan meningkatkan kumpulan kucing dan memicu penularan penyakit pada area tertentu.
7. Daya tarik wisata
Untuk pelancong yang berkunjung ke Istanbul, kucing sering menjadi bagian tidak terpisahkan dari pengalaman wisata mereka.
Banyak kafe dan restoran di kota ini bahkan memperbolehkan kucing berkeliaran di dalamnya.
Tidak hanya sekadar makan dan berbincang dengan teman perjalanan, wisatawan juga dapat merasakan nuansa yang unik sambil berinteraksi dengan kucing-kucing yang ramah.
Kesimpulan
- Besarnya populasi kucing menjadi daya tarik utama kehidupan Kota Istanbul, Turki.
- Kucing telah masuk ke dalam kehidupan sehari-hari penduduk, mulai dari sebagai pengusir hama tikus alami hingga menarik minat wisatawan.
- Namun, populasi kucing yang besar ini berisiko meningkatkan penyebaran penyakit bila tidak dibarengi dengan upaya sterilisasi hingga vaksinasi kucing.
[embed-health-tool-bmi]