Tidak hanya pada orang tua, stroke bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Mimpi buruk ini membuat orangtua bertanya-tanya, apa dampak dari stroke ini pada anak mereka dan adakah kesempatan untuk sembuh? Coba simak jawabannya di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tidak hanya pada orang tua, stroke bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Mimpi buruk ini membuat orangtua bertanya-tanya, apa dampak dari stroke ini pada anak mereka dan adakah kesempatan untuk sembuh? Coba simak jawabannya di bawah ini.
Masalah kesehatan ini terbilang jarang terjadi pada anak-anak. Namun ini saatnya Anda mengetahui soal dampak dari stroke dan pengelolaan gaya hidup pada anak.
Stroke adalah kondisi ketika suplai darah ke otak terhambat atau terhenti. Biasanya terdapat dua tipe stroke, yaitu:
Jika pembuluh darah di otak terluka, jaringan otak dan sekitarnya pun kehilangan suplai darah dan mungkin mengalami cedera. Bila sudah demikian, anak membutuhkan perawatan jangka panjang, tetapi tergantung dari kondisi masing-masing anak.
Namun, ada kondisi ketika anak-anak hanya mengalami serangan iskemik sementara atau Transient Ischaemic Attacks (TIA). Serangan ini terjadi saat suplai darah di otak terganggu hanya dalam waktu singkat. Gejala ini hanya berlangsung beberpa menit atau jam saja, dan sepenuhnya menghilang. Biasanya dalam waktu 24 jam.
Pada orang dewasa, serangan iskemik sementara tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak. Sementara itu, serangan yang terjadi pada anak-anak, biasanya mereka mengalami cedera otak, tetapi tidak ada gejala yang menyertainya.
Ketika anak mengalami stroke, orangtua tentu mencemaskan bagaimana dampak ke depan pada anak? Dampak stroke pada anak mungkin tidak begitu terlihat ketika anak masih sangat muda, terutama pada tahap awal perkembangan. Namun, ada beberapa gejala stroke pada anak yang dapat diidentifikasi, seperti berikut ini.
Jika ditemukan gejala seperti di atas, ada baiknya orangtua segera memeriksakan anak ke dokter. Dokter akan mendiagnosis kondisi anak dengan beragam tes untuk mengetahui apakah ia mengalami stroke atau masalah kesehatan yang lain.
Stroke merupakan salah satu kerusakan otak, yang mungkin dapat menimbulkan beberapa dampak ke depannya, seperti:
Kondisi anak yang mengalami stroke perlu mendapatkan perawatan khusus sesuai dengan rekomendasi dokter. Terutama untuk mengelola gaya hidup dan dampak stroke pada anak.
Setelah orangtua mengetahui kondisi dan dampak yang mungkin terjadi pada anak, banyak yang berharap akan kesembuhan anak dari stroke. Kesembuhan merupakan bagian dari rangkaian proses perawatan dan pengelolaan yang perlu dijalani si kecil.
Pada tahap awal stroke, anak membutuhkan perawatan untuk mengatasi stroke yang mendukung kelancaran aliran darah. Perawatan tersebut berupa:
Pemberian aspirin atau obat pengencer darah (antikoagulasi), serta vitamin khusus. Jika anak mengalami penyakit sel sabit dan stroke, bisa diterapi dengan pengobatan hydroxyurea atau transfusi.
Prosedur ini dilakukan dengan menempatkan kateter pada pembuluh darah yang abnormal. Kateter juga digunakan untuk mengatasi gumpalan darah pada pembuluh darah, serta bantu mengembalikan aliran darah ke otak.
Operasi ini dibutuhkan tergantung dari kondisi anak yang mengalami stroke. Salah satunya, ketika terjadi pembengkakan otak yang parah.
Bicara soal kesembuhan, tergantung dari kondisi stroke anak. Karena lokasi stroke pada otak bisa menyebabkan beragam dampak yang sebelumnya sudah disebutkan.
Secara keseluruhan, otak anak yang dalam masa pertumbuhan memiliki peluang yang lebih baik untuk pulih dari stroke, dibandingkan stroke pada orang dewasa. Orangtua wajib tahu, diagnosis dan pengobatan yang lebih awal dapat mengurangi risiko dan dampak stroke berkepanjangan pada anak. Jadi, masih ada kemungkinan anak pulih dari masalah kesehatan ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar