Gejala stroke dan sakit kepala migrain memang sangat mirip satu sama lain. Ciri yang hampir sama antara lain sakit kepala, pandangan menjadi kabur, dan bahkan pikiran Anda didera kebingungan atau Anda jadi linglung. Akan tetapi, penyebabnya bisa jadi entah stroke atau sakit kepala migrain. Apa bedanya gejala stroke dan migrain biasa? Begini cara membedakannya.
Apa bedanya gejala stroke dan migrain?
Stroke dan sakit kepala migrain bisa saling berhubungan menjadi satu. Hal ini umumnya hanya bisa diketahui dengan tes, diagnosis dokter, dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan kepala. Perbedaan yang paling mencolok antara ciri-ciri stroke dan sakit kepala migrain bisa diketahui dengan bagaimana kekambuhan kedua penyakit tersebut.
Umumnya, migrain tidak menyebabkan saraf melemah, hilangnya sensasi raba, atau hilang penglihatan. Namun, ada beberapa tanda yang bisa membedakan antara migrain dan ciri-ciri stroke seperti berikut ini:
- Sakit kepala akibat stroke biasanya datang secara tiba-tiba. Sedangkan migrain sakitnya terjadi secara bertahap. Sakit kepala migrain umumnya dimulai dari tingkatan yang ringan sampai sakit kepala yang amat parah.
- Stroke dan gejalanya seringkali sifatnya berbahaya. Contohnya, stroke bisa terjadi ketika tiba-tiba salah satu atau kedua mata Anda tidak bisa melihat. Parahnya, kadang gejala stroke ini bisa disertai dengan hilangnya kendali pada salah satu bagian tubuh tertentu seperti tangan atau kaki.
- Sakit kepala migrain lebih cenderung memiliki gejala yang tidak berbahaya. Sebagai contoh, migrain sering disertai mata yang berkedip atau kesemutan tiba-tiba.
- Gejala penyakit stroke dan migrain bisa dibedakan dengan usia juga. Umumnya, stroke sering menyerang usia dewasa hingga lansia. Sedangkan jika Anda berusia remaja atau pra-dewasa, kemungkinan Anda mengidap migrain. Ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter mengenai keluhan yang dirasakan sampai mendapat diagnosis pasti.
Apakah migrain bisa menyebabkan stroke?
Dalam kasus yang jarang terjadi, sakit kepala migrain dapat menyebabkan stroke. Ada sebuah teori, seperti yang dikutip dari WebMD, kalau kerusakan sel yang melapisi pembuluh darah bisa menyebabkan sakit kepala yang tak tertahankan.
Beberapa penelitian telah menyimpulkan kalau migrain bisa menyebabkan adanya peradangan pada arteri. Hal ini bisa menyebabkan darah menggumpal dan membeku lebih mudah, sehingga kedua hal tersebut bisa meningkatkan risiko terserang stroke.
Ada kemungkinan juga Anda terkena stroke saat Anda mengalami migrain, tapi bukan berarti migrain menyebabkan stroke. Jika Anda sakit kepala, obat-obatan tertentu untuk sakit kepala migrain termasuk neverapine dan triptans, bisa mempersempit pembuluh darah Anda sehingga meningkatkan risiko stroke.
Jika Anda khawatir mengenai gejala stroke, yang mungkin Anda alami, sebaiknya jangan mengonsumsi obat-obatan tersebut dalam waktu beberapa saat.
Bagaimana cara mencegah migrain dan serangan stroke?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi berbagai gejala stroke dan migrain.
- Berhenti merokok.
- Minum obat-obatan yang diberikan oleh dokter Anda.
- Olahraga sesuai dengan petunjuk dokter Anda.
- Konsumsi makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi minuman beralkohol.
- Kendalikan tekanan darah normal, tingkat kolesterol, dan kadar gula darah Anda.
- Bila ada pertanyaan, lebih baik pergi dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
[embed-health-tool-bmi]