backup og meta

Gejala PMS Bisa Terjadi pada Pria, Apa Penyebabnya?

Gejala PMS Bisa Terjadi pada Pria, Apa Penyebabnya?

Wanita kerap kali mengalami perubahan mood, terutama saat hendak mengalami menstruasi atau menopause. Hal tersebut diakibatkan oleh sindrom pramenstruasi alias PMS. Karena itu, wanita lebih sering dicap memiliki mood yang tidak stabil. Padahal, sebenarnya bukan cuma wanita yang bisa mengalami gejala-gejala PMS sehingga suasana hatinya tidak stabil. Pria ternyata juga bisa mengalami berbagai gejala PMS, lho.

Mengenal irritable male syndrome

Irritable male syndrome (IMS) atau yang dikenal dengan sebutan male depressive syndrome, merupakan suatu keadaan di mana pria mengalami rasa gugup, mejadi mudah gelisah atau tersinggung (irritable), kelelahan, dan depresi. Kondisi ini ternyata juga dipengaruhi oleh keadaan hormonal pria, tepatnya hormon testosteron. Adanya penurunan kadar testosteron pada pria bisa menyebabkan timbulnya gejala depresi dan kondisi mood yang buruk.

Beberapa perasaan yang sering muncul saat pria mengalami IMS sebenarnya mirip dengan gejala PMS pada wanita seperti di bawah ini.

  • Marah
  • Cemas
  • Mudah marah, tersinggung, dan sensitif
  • Merasa antisosial dan depresif

Berdasarkan pendapat psikoterapis Jed Diamond, Ph.D., saat gejala IMS pada pria dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama adalah depresi parah hingga muncul keinginan bunuh diri. Sedangkan bentuk yang kedua adalah dengan menjadi agresif, pemarah, dan melakukan tindak kekerasan.

Selain gejala-gejala psikis, terdapat pula beberapa keluhan fisik yang sering dialami pria saat mengalami IMS.

  • Kehilangan gairah seksual
  • Nyeri punggung
  • Sakit kepala
  • Gangguan fungsi seksual pria

Selain disebabkan oleh perubahan kadar hormon testosteron, IMS juga dapat dipicu oleh tingkat stres yang tinggi dan penurunan kadar zat serotonin pada otak akibat pola makan atau diet yang salah (asupan nutrisi yang tidak seimbang).

Namun, perlu diperhatikan bahwa menurunnya kadar hormon testosteron tidak hanya disebabkan oleh stres dan perasaan tertekan. Hormon ini juga dapat menurun karena banyak faktor. Faktor penyebab tersebut di antaranya penuaan (kadar hormon akan menurun sebesar 1% setiap tahun saat pria berusia 40 sampai 70 tahun), penyakit, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, serta pemilihan diet yang salah.

Apa yang harus dilakukan jika mengalami IMS?

Bila Anda mengalami gejala-gejala IMS yang disebutkan di atas, sebaiknya langsung konsultasikan dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa itu bukan gejala penyakit lainnya. Dokter mungkin akan menganjurkan terapi hormon untuk membantu mengendalikan keparahan gejala IMS.

Anda juga perlu menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah munculnya gejala. Misalnya dengan berolahraga secara rutin, menjaga pola makan yang seimbang, istirahat yang cukup, berhenti merokok, dan mengelola stres.

Sedangkan bila anggota keluarga atau kerabat Anda yang mengalami gejala IMS, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantunya.

  • Berikan dukungan dan pengertian, serta bersabar dengan mereka.
  • Cobalah untuk mengajak mereka berbicara dan dengarkanlah dengan penuh perhatian segala keluhan mereka.
  • Jika Anda, kerabat, atau anggota keluarga menunjukkan tanda-tanda depresi atau gejala penyakit mental lainnya, atau menunjukkan keinginan atau perilaku atau ingin mencoba bunuh diri, segera hubungi hotline darurat polisi 110 atau hotline Pencegahan Bunuh Diri (021)7256526/(021) 7257826/(021) 7221810.
  • Cobalah mengajak mereka untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang dapat memicu munculnya perasaan tidak nyaman dan stres, sebaliknya ajaklah mereka untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The irritable male syndrome. Reprod Fertil Dev.2001 (13): 567-576

Irritable Male Syndrome. PSG Corporate

Lappen S. Men and Depression. National Institute of Mental Health. 1-8

Rizyi S, et al. The Relationship between Testosterone and Sexual Function in Depressed and Healthy Men. The Journal of Sexual Medicine. 2010 (7): 816-825

Isidori A, et al. Effects of testosterone on sexual function in men : results of a meta-analysis. Clinical Endocrinology. 2005 (63): 381-394

Carnaham R, Perry P. Depression in Aging Men. Drugs Aging. 2004 (6): 361-376

Martin L. Challenging Depression Criteria: An Exploration of Men’s Experiences of Depression. University of Michigan. 1-219

Diamond J. Irritable Male Syndrome. https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=53725 diakses pada 16 Desember 2017

Diamond J. The 4 Key Causes of the Irritable Male Syndrome. http://psychologytomorrowmagazine.com/jed-diamond-phd-4-key-causes-irritable-male-syndrome/ diakses pada 16 Desember 2017

Versi Terbaru

14/06/2021

Ditulis oleh dr. Ivena

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Rina Nurjanah


Artikel Terkait

Sunat Dewasa, Ini Risiko dan Persiapan yang Perlu Dilakukan

Apa Saja Efek Terlalu Banyak Minum Kopi bagi Pria?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh dr. Ivena · Tanggal diperbarui 14/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan