backup og meta

3 Penyebab Testis Mengerut Selain Karena Udara Dingin

Mengapa testis mengerut di udara dingin?Penyebab lain testis mengerutKapan ke dokter?

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa testis mengerut di udara dingin? Kondisi ini sebenarnya cukup umum, tetapi mungkin masih banyak pria yang belum mengetahui penyebab pastinya.

3 Penyebab Testis Mengerut Selain Karena Udara Dingin

Supaya bisa menentukan penanganan yang tepat, pastikan Anda sudah mengetahui penyebab kondisi ini.

Mengapa testis mengerut di udara dingin?

Secara alami, testis (buah zakar) akan mengecil atau tertarik lebih dekat ke selangkangan ketika terpapar suhu dingin. Upaya ini dilakukan secara alami oleh tubuh untuk membuat buah zakar tetap hangat.

Pasalnya, testis sebagai tempat produksi sperma (spermatogenesis) membutuhkan lingkungan dengan suhu tertentu untuk menjaga fungsinya. Suhu ideal di sekitar testis untuk membuatnya tetap berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak mengerut adalah sekitar 36 derajat celcius.

Buku terbitan StatPearls Publishing juga menyebutkan bahwa suhu yang dingin bisa membuat otot kremaster di dalam testis menegang. Otot yang menegang atau mengencang akan membuat testis tertarik lebih dekat ke tubuh demi mendapatkan kehangatan.

Karena itulah, Anda tidak perlu khawatir ketika testis tiba-tiba mengerut atau terlihat lebih kecil saat suhu dingin. Selama ukuran testis kembali ke semula saat udara lebih hangat, ini adalah hal yang normal.

Penyebab lain testis mengerut

Selain faktor penyesuaian terhadap suhu udara, berikut adalah kondisi lain yang bisa membuat testis mengerut dan terlihat lebih kecil.

1. Kurang tidur

satu testis

Studi yang diterbitkan oleh Journal of Clinical Sleep Medicine menunjukkan bahwa pria yang kurang tidur cenderung memiliki ukuran testis lebih kecil dibandingkan pria yang tidur cukup.

Sayangnya, tidak disebutkan perbandingan waktu tidur di antara 92 pria yang mengikuti pengujian hubungan durasi tidur dan ukuran testis tersebut.

Itu artinya, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengetahui apa hubungan pasti antara kurang tidur dan ukuran testis. Namun, diperkirakan bahwa kondisi ini berhubungan dengan produksi sperma.

Berbagai studi, seperti yang diterbitkan oleh Sleep menunjukkan bahwa pria yang tidur kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 9 jam memiliki jumlah sperma lebih sedikit dibandingkan pria yang tidur selama 7–7,5 jam.

2. Paparan aluminium berlebihan

Studi dalam Systems Biology in Reproductive Medicine yang melibatkan tikus jantan menunjukkan bahwa pemberian aluminium klorida sebanyak 10mg/kg bb/hari selama 62 hari bisa mengurangi berat badan sekaligus berat testis.

Pengaruh tersebut dinilai berasal dari aluminium klorida yang bisa merusak perkembangan sperma.

Meski belum ada penelitian terhadap manusia, Anda tetap disarankan untuk menghindari paparan aluminium klorida secara berlebihan. Jenis alumunium ini bisa terkandung dalam produk pembersih, proses produksi logam, dan proses pengolahan air.

Karena itulah, pekerja di sektor produksi logam dan beberapa industri lain biasanya diminta menggunakan pakaian khusus.

3. Gangguan pembuluh darah

Kondisi lain yang bisa menjadi penyebab testis mengecil adalah gangguan pembuluh darah di sekitar area buah zakar. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai atrofi testis.

Menurut Yale Medicine, atrofi testis itu sendiri bisa terjadi karena berbagai hal, seperti gangguan keseimbangan hormon, penuaan, cedera, infeksi, dan kondisi medis tertentu.

Karena bisa disebabkan oleh berbagai hal, atrofi testis perlu diatasi sesuai kondisi yang mendasarinya.

Pada kebanyakan kasus, testis yang mengerut karena atrofi testis bisa dikembalikan ke ukuran semula. Sebaliknya, kondisi ini bisa menimbulkan gangguan fertilitas pada pria jika tidak segera diatasi.

Kapan testis yang mengerut perlu dibawa ke dokter?

Jika hanya terjadi sementara dan dipengaruhi suhu udara, testis yang mengerut sebenarnya adalah kondisi normal dan umumnya tidak membutuhkan perawatan medis.

Namun, Anda sebaiknya segera ke dokter jika testis tidak kembali ke ukuran semula ketika suhu udara di sekitarnya kembali normal.

Karena banyak gangguan testis yang tidak menimbulkan gejala, penting untuk mengenali perubahan pada buah zakar Anda.

Selain mengetahui ciri-ciri testis sehat, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan buah zakar mandiri secara berkala.

Dengan memeriksa buah zakar secara berkala, Anda akan menyadari jika ada perubahan pada organ reproduksi tersebut. Deteksi dini adalah langkah perawatan terbaik untuk berbagai masalah reproduksi.

Kesimpulan

  • Testis yang mengerut saat udara lebih dingin adalah hal yang normal. Ini adalah upaya alami tubuh untuk menjaga suhu di sekitar testis tetap optimal.
  • Selain udara dingin, ukuran testis bisa menyusut karena kurang tidur, paparan aluminium berlebihan, dan gangguan pembuluh darah.
  • Segeralah pergi ke dokter jika ukuran testis tidak kunjung kembali setelah suhu sudah normal. Periksa testis Anda secara berkala untuk menyadari jika ada perubahan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Testicular atrophy. (n.d.). Yale Medicine. Retrieved 28 July 2025, from https://www.yalemedicine.org/clinical-keywords/testicular-atrophy

What men should know about testicular shrinkage and testosterone therapy. (2024, November 21). University of Utah Health | University of Utah Health. Retrieved 28 July 2025, from https://healthcare.utah.edu/the-scope/health-library/all/2024/11/what-men-should-know-about-testicular-shrinkage-and

Is it normal for my penis to shrink? | Ochsner health. (2022, August 5). Ochsner Health System. Retrieved 28 July 2025, from https://blog.ochsner.org/articles/is-it-normal-for-my-penis-to-shrink/

Zhang, W., Piotrowska, K., Chavoshan, B., Wallace, J., & Liu, P. Y. (2018). Sleep duration is associated with testis size in healthy young men. Journal of Clinical Sleep Medicine14(10), 1757-1764. Retrieved 28 July 2025, from https://doi.org/10.5664/jcsm.7390

Chen, Q., Yang, H., Zhou, N., Sun, L., Bao, H., Tan, L., Chen, H., Ling, X., Zhang, G., Huang, L., Li, L., Ma, M., Yang, H., Wang, X., Zou, P., Peng, K., Liu, T., Cui, Z., Ao, L., … Cao, J. (2016). Inverse U-shaped association between sleep duration and semen quality: Longitudinal observational study (MARHCS) in Chongqing, China. Sleep39(1), 79-86. Retrieved 28 July 2025, from https://doi.org/10.5665/sleep.5322

Rai, R., Jat, D., & Mishra, S. K. (2023). Naringenin ameliorates aluminum toxicity-induced testicular dysfunctions in mice by suppressing oxidative stress and histopathological alterations. Systems Biology in Reproductive Medicine69(5), 347-353. Retrieved 28 July 2025, from https://doi.org/10.1080/19396368.2023.2203794

Mellick L. B., Mowery M. L., Al-Dhahir M. A. Cremasteric Reflex. [Updated 2023 Apr 19]. StatPearls Publishing. Retrieved 28 July 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513348/

Versi Terbaru

01/08/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa


Artikel Terkait

Blue Balls, Testis Membiru Akibat Gagal Ejakulasi. Apakah Berbahaya?

Muncul Bintik Hitam Pada Testis, Apakah Berbahaya?


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 01/08/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan