backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Teknik Melakukan Lucid Dream, Saat Mimpi Bisa Anda Kendalikan Sendiri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 15/06/2021

    Teknik Melakukan Lucid Dream, Saat Mimpi Bisa Anda Kendalikan Sendiri

    Lucid dream adalah momen ketika Anda sadar bahwa Anda sebenarnya sedang bermimpi karena Anda merasa ada yang janggal dari suasana saat itu. Misalnya, Anda menyadari sensasi di sekitar ketika Anda sedang terbang bebas di angkasa lengkap dengan sepasang sayap putih megah. Anda sadar bahwa ini hanyalah mimpi, karena Anda tidak benar-benar bisa terbang — apalagi punya sayap.

    Tenang saja, fenomena sadar dalam mimpi itu cukup umum, kok. Lucid dream bahkan memungkinkan Anda untuk mengendalikan apa yang terjadi dalam mimpi tersebut. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa banyak orang ingin mengalami lucid dream, tergiur oleh iming-iming bisa melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan dalam kehidupan nyata. Tertarik untuk mengalami lucid dream?

    Bagaimana caranya supaya bisa masuk ke lucid dream?

    1. Anda perlu lebih peka terhadap lingkungan sekitar sepanjang hari

    Kemampuan untuk membedakan mana khayalan dan mana yang nyata merupakan langkah pertama untuk mencapai lucid dream. Pasalnya, mimpi bukanlah sesuatu yang konsisten. Oleh karena itu, dengan menyadari ketidakkonsistenan itulah Anda bisa tahu bahwa Anda benar-benar sedang bermimpi.

    Untuk benar-benar bisa sadar dalam mimpi, Anda harus lebih peka dan waspada terhadap lingkungan sekitar selama Anda sedang sadar. Lebih jelilah mengamati apa yang terjadi di lingkungan sekitar Anda selama beraktivitas. Dalam buku Exploring the World of  Lucid Dreaming karya Stephen Laberge dan Howard Rheingold, Anda bisa melatihnya dengan 8 langkah berikut:

  • Lihat: amati apa yang Anda lihat secara lebih jelas dan terperinci. Misalnya bentuk, warna, dimensi, pergerakan, hingga detil teksturnya
  • Dengar: Pahami apa yang Anda dengar dari mulai nada, intonasi, volume, penekanan suara, hingga macam-macam bunyi.
  • Rasakan: Sadari apa yang Anda sentuh, seperti apa teksturnya — apakah lembut, kasar, kering, lengket, atau basah. Selain itu juga sadari apa yang tubuh Anda rasakan saat ini apakah lelah, semangat, sakit, dan lainnya.
  • Cicipi: Kenali apa yang Anda cicipi dari berbagai jenis makanan yang berbeda — apakah manis, asam, asin, pahit, atau hambar. Gambarkan dengan jelas rasa dari masing-masing tersebut.
  • Baui: Sadari dan bedakan apa yang Anda cium atau baui. Bau parfum, kopi, bawang, bau hujan, apapun itu. Bayangkan secara jelas perbedaan aroma dari tiap benda tersebut.
  • Pernapasan: Sadari bagaimana proses Anda bernapas, mulai dari bagaimana Anda menghirup hingga menghembuskan napas. Perhatikan betul bagaimana dada Anda bergerak kembang kempis setiap kali bernapas. Untuk melatihnya, tahan napas Anda untuk beberapa detik. Lalu keluarkan perlahan. Sekarang, tarik napas dalam-dalam. Perhatikan proses bernapas hingga Anda bisa mengubah polanya dengan sengaja.
  • Emosi: Sadari dan bedakan setiap emosi yang Anda keluarkan. Ingat perbedaan antara marah dan senang, tenang, dan heboh, dan bentuk emosi lainnya yang bisa Anda rasakan. Rasakan emosi nyata  tersebut.
  • Pikiran: Sadari apa yang Anda pikirkan ketika sedang mengerjakan sesuatu, atau apa yang Anda pikirkan sekarang. Intinya sadari setiap hal yang Anda pikirkan pada setiap kesempatan.
  • Biasanya saat Anda bermimpi, Anda menerimanya sebagai hal yang nyata. Hanya saat bangunlah Anda baru menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh. Dengan berusaha melatih diri agar lebih waspada, lambat laun kesadaran diri ini akan merasuki alam bawah sadar Anda ketika bermimpi dan membuat Anda tersadar, “Ini tidak nyata, saya sedang bermimpi!”

    2. Latih dengan pola tertentu selama Anda sedang sadar

    Di samping melatih kewaspadaan diri agar lebih sadar dengan lingkungan sekitar, Anda juga bisa melatihnya dengan melakukan sebuah pola tertentu sepanjang hari.

    Misalnya dengan menekan dua jari tangan kanan Anda ke telapak kiri. Tekan terus dari perlahan hingga sangat keras dan terasa sakit, tapi bayangkan jari tangan Anda masuk menembus telapak kiri. Dalam keadaan sadar, tentu ini tidak mungkin terjadi. Anda malah kesakitan, bukan?

    Nah, begitu di alam mimpi, Anda bisa “merayu” diri untuk melakukan hal yang sama. Bedanya, sekarang mungkin jari Anda bisa menembus telapak, karena tidak ada hal yang tidak mungkin dalam mimpi. Anda kini bisa jadi lebih fokus dan memiliki sensasi nyata atas siapa diri Anda sebenarnya, di mana Anda berada, dan memutuskan apa yang ingin Anda lakukan — lanjutkan tidur dan ubah alur cerita mimpi atau lebih baik sekalian bangun saja.

    Kesadaran dan kewaspadaan: kunci sukses masuk ke dalam lucid dream

    Intinya, cara terbaik untuk mengendalikan mimpi adalah menjadi pribadi yang semakin peka dan menaruh perhatian pada hal-hal detail di sekitar Anda. Ketika Anda melihat atau merasa sesuatu yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, hal itu merupakan petunjuk bahwa Anda sedang bermimpi.

    Seseorang yang pernah atau beberapa kali mengalami lucid dream memiliki tingkat kepekaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengalaminya. Hal tersebut merupakan salah satu keuntungan terbesar dalam bermimpi secara sadar.

    Jadi, sudah siap untuk mengeksplorasi mimpi dengan  lucid dream?

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 15/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan