backup og meta

6 Kondisi Kesehatan Penyebab Kulit Bersisik

6 Kondisi Kesehatan Penyebab Kulit Bersisik

Siapa yang tidak ingin memiliki kulit halus dan lembut? Semua orang tentu ingin demikian. Namun banyak faktor tak terduga yang malah menyebabkan kulit bersisik, pecah-pecah, kemerahan, dan terasa gatal yang bikin tidak nyaman. Kenapa begitu?

Apa penyebab kulit bersisik?

Kulit bersisik menandakan terkelupasnya lapisan kulit mati, sebagai akibat dari rusaknya lapisan luar kulit (yang mengandung campuran sel kulit mati dan minyak alami) sehingga elastisitas kulit pun berkurang. Kerusakan tersebut menyebabkan proses regenerasi kulit terhenti. Akibatnya, kulit Anda akan menjadi mengelupas dan bersisik.

Kulit bersisik dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari langsung, cuaca yang terlalu panas/dingin, asupan makanan yang tidak sehat, hingga kurang minum air putih. Tapi kulit bersisik juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan, seperti:

Dermatitis atopik

Dermatitis atopik merupakan kondisi dimana kulit menjadi kering, pecah-pecah, gatal, dan berwarna kemerahan. Dermatitis atopik merupakan bentuk yang paling umum terjadi. Dematitis sendiri merupakan kondisi peradangan di kulit yang ditandai dengan adanya kulit kering dan berwarna kemerahan, sedangkan kata atopik mengacu pada orang-orang  yang cenderung memiliki alergi –yang biasanya berupa alergi pada sabun mandi, detergen, dan parfum. Eksim pada tangan bahkan dapat menyebabkan kulit telapak tangan dan jari Anda menjadi kering, tebal, pecah-pecah, kulit terasa terbakar, bahkan berdarah.

Psoriasis

Jika kulit Anda terdapat sisik putih keperakan yang menutupi kulit tebal merah, segera cek ke dokter karena bisa saja Anda menderita psoriasis. Psoriasis merupakan penyakit peradangan kulit menahun yang terjadi karena sel kulit baru tumbuh lebih cepat dari biasanya, namun sel kulit tua gagal terkelupas dengan benar. Sel-sel baru dan tua tersebut akhirnya berkelompok, menyebabkan bercak tebal, gatal, dan luka pada kulit. Penyakit ini umumnya ditandai dengan ruam memerah, kulit menebal dan terkelupas, kulit terasa kering, bersisik, gatal dan perih. Psoriasis biasanya muncul pada lutut, punggung bagian bawah, siku, atau kulit kepala. Psoriasis bersifat tidak menular  dan seringkali disebabkan oleh faktor genetik.

Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik adalah penyebab tersering terjadinya ketombe. Ini bisa dilihat dari banyaknya serpihan sisik keputihan di rambut dan bahu. Terkadang juga disertai rasa gatal. Kulit kepala dan sekitar terasa berminyak dan serpihan sisik juga bisa jatuh ke alis.

Pityriasis rosea

Pityriasis rosea merupakan kondisi pada kulit tubuh yang berupa ruam, berwarna merah muda atau merah, dan berbentuk seperti bekas luka atau benjolan merah yang menyerupai tambalan. Biasanya, kondisi ini akan hilang dalam beberapa minggu. Penyakit ini dapat diikuti dengan kemunculan bercak bersisik.

Ichthyosis vulgaris

Ichthyosis vulgaris merupakan kelainan kulit bawaan di mana sel-sel kulit mati menumpuk pada permukaan kulit sehingga penampilan kulit bersisik kecil, berupa serpihan berwarna putih atau abu-abu, dan membuat kulit terasa kasar. Ichthyosis vulgaris dapat muncul pada saat lahir atau pada anak usia dini, namun dapat menghilang sepenuhnya saat beranjak dewasa -meskipun kondisi ini juga dapat muncul kembali.

Dermatomiositis

Dermatomiositis adalah penyakit otot langka yang seringkali didahului dengan timbulnya ruam kemerahan dan kulit bersisik – biasanya muncul pada bagian kelopak mata, hidung, pipi, siku, lutut, dan buku-buku jari.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/scaly-skin#1 diakses pada 19/05/2017 pukul 13.21 WIB.

http://www.md-health.com/Scaly-Skin.html diakses pada 19/05/2017 pukul 13.25 WIB.

http://www.embarrassingproblems.com/problem/scaly-skin diakses pada 19/05/2017 pukul 13.27 WIB.

Versi Terbaru

25/11/2020

Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Eritema Multiformis

Fototerapi, Terapi Cahaya untuk Penyakit Kulit dengan Sinar UV


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 25/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan