Pernahkah Anda terbangun dari tidur dan menemukan kulit kemerahan dan terasa gatal? Bisa jadi masalah kulit Anda ini disebabkan oleh gigitan tungau. Kenali bahaya dan cara membasminya berikut ini.
Apa itu tungau?
Tungau adalah serangga bertungkai delapan dan berukuran sangat kecil mirip kutu. Serangga yang disebut tungau merupakan bagian dari superordo Acarina.
Ukuran serangga ini sekitar 0,5 – 2,0 milimeter (mm), membuatnya hampir tidak terlihat dengan mata telanjang.
Tungau sering disamakan dengan kutu kasur, padahal keduanya berbeda. Meski ukurannya kecil bagai kutu, bentuk serangga ini sebenarnya lebih mirip laba-laba.
Gigitan serangga ini biasanya tidak berbahaya, tapi dapat menyebabkan kemerahan, bentol, gatal, dan nyeri pada kulit.
Tungau biasanya terdapat di kasur, sofa, bantal, atau perabot rumah lain yang lembab dan berbahan seperti kapuk, kain, atau busa.
Beberapa jenis tungau yang gigitannya bisa menyebabkan masalah kulit yaitu:
- tungau debu rumah,
- chiggers,
- demodex,
- tungau kudis, dan
- tungau tikus.
Bahaya tungau pada kulit manusia
Gigitan serangga ini biasanya tidak menimbulkan masalah yang serius pada kulit. Pasalnya, mereka akan mengeluarkan sedikit racun ketika menggigit.
Gejala timbul jika mereka muncul dalam jumlah yang sangat banyak, seperti kudis (scabies). Beberapa pada kulit yang mungkin terjadi antara lain:
- gatal-gatal,
- kulit kemerahan dengan bintik merah gelap,
- pola garis kasar yang berkelompok, dan
- terletak di wajah, leher, dan lengan.
Pada sejumlah kasus, Anda juga dapat mengembangkan reaksi alergi yang serius saat digigit tungau.
Selain gigitannya, paparan kotoran tungau yang menyebar bersamaan dengan debu di sekeliling rumah bisa memicu munculnya alergi. Gejalanya bisa berupa gangguan pernapasan.
Jadi, mungkin hal yang menyebabkan Anda bersin-bersin, batuk, atau sesak napas bukanlah debu, melainkan kotoran serangga ini.
Ciri-ciri digigit tungau
Ada gejala khusus dari gigitan setiap jenis. Ini dapat membantu Anda mengetahui jenis tungau yang menyebabkan gangguan di kulit.
1. Chigger
Chigger hidup pada celah-celah di tanah, umumnya di daerah pedesaan yang lembab dengan rumput tinggi dan tanaman yang rimbun.
Sebenarnya, hanya larva chigger yang menggigit manusia. Mereka menyuntikkan air liur untuk melarutkan jaringan kulit dan mengisap kulit yang dilarutkan tersebut.
Jika Anda tidak segera menghilangkan serangga ini dari kulit Anda, mereka mungkin akan terus bertahan di kulit selama beberapa hari.
Gigitannya membentuk bekas merah dalam sehari. Bekas ini akhirnya mengeras dan meradang.
Gigitan chigger akan terasa sangat gatal, tetapi cobalah untuk tidak menggaruk kulit gatal karena justru memicu infeksi.
2. Kudis
Tungau kudis perlu menumpang pada tubuh manusia atau hewan untuk hidup. Mereka akan bertelur di dalam kulit manusia.
Kudis termasuk jenis penyakit kulit sangat menular dan dapat mudah menyebar hanya dengan kontak fisik dekat.
Anda mungkin tidak mengalami gejala selama beberapa minggu. Namun, benjolan dan lepuh seperti ruam akan berkembang di sepanjang lipatan kulit Anda.
Gatal yang disebabkan oleh serangga ini seringkali parah dan terasa lebih buruk pada malam hari.
3. Demodex
Dua jenis utama demodex hidup di tubuh Anda. Demodex folliculorum atau tungau folikel rambut, umumnya hidup di folikel rambut di wajah Anda.
Ada pula Demodex brevis yang lebih sering hidup di leher atau dada.
Seringkali gigitan serangga ini tidak menimbulkan gejala berarti, tapi terkadang memunculkan keluhan seperti:
- kulit gatal atau bersisik,
- kemerahan,
- peningkatan sensitivitas kulit,
- sensasi terbakar, dan
- kulit yang terasa kasar seperti amplas.
Anda mungkin berisiko mengalami masalah kulit karena gigitan serangga ini jika memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Penting Anda ketahui
Infeksi demodex dapat memperburuk gejala rosacea (kulit wajah kemerahan), alopesia androgenik (kebotakan rambut), atau dermatitis di wajah.
4. Tungau burung dan hewan pengerat
Tungau hewan pengerat (tikus) dan burung biasanya hidup di sarang dan di inang hewan.
Namun, jika inang mereka mati atau meninggalkan sarang, mereka mungkin berpindah dengan menggigit manusia.
Anda mungkin akan merasakan sengatan kecil ketika mereka menggigit kulit. Beberapa ciri-ciri digigit tungau burung dan hewan pengerat antara lain:
- rasa sakit,
- gatal luar biasa,
- ruam,
- pembengkakan, dan
- iritasi kulit.
Penyebab munculnya tungau
Menurut Institute of Environmental Health Sciences, tungau debu biasanya menghuni debu rumah.
Mereka memakan kulit mati dan bulu yang jatuh dari manusia dan hewan peliharaan. Serangga ini hidup di debu rumah, kasur, furnitur, dan karpet.
Serangga ini akan menempel pada baju atau pakaian kemudian bisa berpindah ke kasur Anda.
Oleh karena itu, Anda perlu rutin membersihkan rumah untuk menghilangkan kotoran tungau atau bangkaimya yang membusuk.
Cara membasmi tungau
Sebenarnya, mengusir seluruh tungau di rumah sama sulitnya dengan membasmi kutu kasur.
Namun, Anda tetap bisa mengurangi jumlah serangga ini di rumah dengan cara berikut.
- Gunakan humidifier (pelembap udara) atau AC untuk menjaga tingkat kelembapan udara ruangan.
- Lapisi kasur dan bantal Anda dengan penutup kedap debu.
- Cuci semua seprai dan selimut seminggu sekali dengan air panas.
- Ganti selimut dengan bahan sintetis dan boneka dengan bahan yang bisa dicuci.
- Lepas karpet penutup lantai dan lepaskan tirai serta perabotan berlapis kain.
- Gunakan pel atau lap basah untuk menghilangkan debu. Jangan pernah gunakan kain kering.
- Gunakan kantong mikrofilter dua lapis di penyedot debu Anda.
- Kenakan masker saat menyedot debu dan jauhi area yang disedot selama 20 menit setelah menyedot debu, agar debu dan alergen (zat penyebab alergi) mengendap.
Gigitan tungau bisa menimbulkan gatal, bentol, dan iritasi kulit. Gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, terkadang efeknya bisa terasa sangat tidak nyaman.
Krim antigatal yang biasa digunakan untuk mengobati gigitan kutu kasur bisa Anda gunakan untuk menghilangkan gatal akibat tungau dengan lebih cepat.