backup og meta

Kelenjar Keringat dan Perannya dalam Menjaga Suhu Tubuh

Kelenjar Keringat dan Perannya dalam Menjaga Suhu Tubuh

Tubuh sering berkeringat saat Anda berolahraga, gugup, atau kepanasan. Keringat ini dihasilkan dari suatu kelenjar yang terletak di dalam lapisan tengah kulit (dermis) bernama sweat gland.

Tidak banyak yang tahu bahwa kelenjar keringat memiliki peran penting bagi keseluruhan fungsi tubuh. Kenali bagian penyusun kelenjar ini dan fungsinya.

Apa itu kelenjar keringat?

anatomi kelenjar keringat

Kelenjar keringat adalah saluran yang ada pada bagian kulit yang berfungsi untuk mengeluarkan keringat.

Sweat gland paling banyak ditemukan pada dahi, ketiak, dan telapak kaki serta tangan. 

Kelenjar keringat berbentuk seperti tabung yang memanjang dan melingkar, ukuran salurannya sebesar 0,06 mm – 0,08 mm.

Terdapat 2 – 4 juta kelenjar keringat yang tersebar di seluruh tubuh. Namun, kelenjar ini tidak ditemukan pada:

  • batas garis bibir, 
  • saluran telinga luar, 
  • bagian dasar kuku, 
  • ujung penis, 
  • klitoris, dan
  • bibir kelamin perempuan bagian dalam atau labia minora.

Kelenjar keringat berada pada lapisan kulit tengah atau dermis, bersama dengan ujung saraf, kelenjar minyak (sebaceous gland), dan bukaan atau folikel rambut.

Jenis kelenjar keringat

Secara umum, sweat gland terdiri dari kelenjar ekrin dan apokrin. Keduanya memiliki ciri-ciri bahkan menghasilkan keringat yang berbeda. 

1. Kelenjar ekrin

Kelenjar ekrin ada di sebagian besar permukaan kulit tubuh Anda, seperti telapak serta pada kulit anggota tubuh lainnya.

Meski begitu, kelenjar ini paling banyak ditemukan pada telapak tangan dan kaki.

Saluran kelenjar ini terbuka langsung ke permukaan kulit. Keringat dari ekrin biasanya tidak berbau, bening, dan lebih cair.

2. Kelenjar apokrin

Kelenjar apokrin ditemukan pada bagian tubuh yang berambut lebat, seperti kulit kepala, payudara, ketiak, dan selangkangan.

Jenis kelenjar ini menghasilkan keringat yang lebih kental dan berminyak. Pasalnya, keringat ini mengandung lemak, amonia, protein, dan gula.

Bila terkena bakteri, keringat dari apokrin inilah yang bisa menjadi pemicu bau badan.

Fungsi kelenjar keringat

Berikut beberapa fungsi kelenjar keringat bagi tubuh.

1. Mengatur suhu tubuh

Ini merupakan fungsi utama sweat gland. Fungsi ini pun bisa menjelaskan bagaimana keringat dikeluarkan oleh kelenjar keringat.

Pertama-tama, tubuh akan merasakan suhu di lingkungan sekitar. 

Bila cenderung panas, suhu tubuh bagian dalam pun akan meningkat.

Hal ini membuat otak bernama hipotalamus memberikan sinyal ke kelenjar apokrin dan ekrin agar menghasilkan air.

Nantinya, air keringat pun akan keluar melalui pori-pori kulit.

Keringat yang terkena udara panas pun akan menguap dan menyejukkan tubuh Anda.

2. Mengeluarkan limbah tubuh

Kelenjar keringat juga membuang zat-zat yang tidak diperlukan di dalam tubuh. 

Keringat yang keluar dari kelenjar ekrin akan membawa sisa-sisa ion dan limbah nitrogen yang tidak diperlukan tubuh.

Selain itu, studi terbitan International Journal of Environmental Research and Public Health (2022) menemukan  bahwa berkeringat selama 20 menit nonstop setelah berlari bisa mengeluarkan beberapa kandungan logam berat, seperti nikel, tembaga, timbal, dan arsenik.

Meski demikian, berbagai studi sebelumnya menyebutkan keringat tidak mengeluarkan racun lebih banyak daripada urine, feses, atau muntah.

3. Melembapkan kulit

Saat menjaga suhu tubuh, kelenjar ekrin tidak bekerja sendiri. Kelenjar kulit lainnya pun ikut aktif dan mengeluarkan minyak alami atau sebum

Sebenarnya, minyak alami keluar bersama keringat agar memperlambat penguapan. Hal ini membuat tubuh tidak kekurangan cairan terlalu banyak.

Ternyata, adanya minyak alami ini juga ikut melembapkan kulit.

Masalah kesehatan terkait kelenjar keringat

masalah kelenjar keringat

Normalnya, keringat muncul akibat udara panas dan aktivitas fisik tinggi.

Selain itu, berikut beberapa pemicu munculnya keringat dalam kondisi yang normal.

  • Demam.
  • Masalah emosional, seperti marah, cemas, dan ketakutan.
  • Konsumsi makanan pedas.
  • Efek samping obat.

Ada pula beberapa kondisi kesehatan yang membuat proses berkeringat bermasalah. Apa saja?

1. Anhidrosis

Anhidrosis adalah kondisi yang membuat seseorang mengeluarkan sedikit keringat, bahkan tidak sama sekali.

Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh penyumbatan kelenjar ekrin atau apokrin yang diakibatkan oleh luka bakar, infeksi, cedera, atau radiasi.

Selain itu, anhidrosis juga disebabkan oleh beberapa masalah, seperti:

  • masalah metabolisme tubuh,
  • kerusakan saraf, dan
  • cacat kelenjar apokrin atau ekrin.

2. Hiperhidrosis

Kebalikan anhidrosis, hiperhidrosis justru menyebabkan tubuh menghasilkan keringat berlebih, bahkan saat tidak ada pemicunya.

Kondisi ini disebabkan oleh adanya saraf yang terlalu aktif saat memberi sinyal pada kelenjar keringat ekrin atau apokrin.

Selain itu, hiperhidrosis juga dipicu oleh beberapa masalah kesehatan, seperti:

  • diabetes,
  • kanker,
  • menopause
  • gangguan saraf, dan
  • masalah tiroid.

3. Hidradenitis

Hidradenitis adalah adanya peradangan yang terjadi pada kelenjar apokrin.

Hal ini membuat membuat kulit melenting, bernanah, dan muncul jaringan parut.

Masalah kesehatan kulit ini bisa disebabkan oleh:

  • gesekan berlebihan pada kulit, 
  • keringat berlebihan, dan 
  • masalah pada hormon.

Kondisi ini lebih rentan muncul pada orang yang mengalami obesitas, merokok, dan wanita.

Kelenjar keringat adalah saluran yang berguna untuk menghasilkan keringat. Sama seperti bagian tubuh pada umumnya, kelenjar ini bisa mengalami masalah.

Bila menemukan masalah yang berkaitan dengan keringat dan kelenjarnya, periksakan segera ke fasilitas kesehatan terdekat.

Rangkuman

  • Fungsi utama sweat gland adalah mengatur suhu tubuh agar tidak terlalu panas.
  • Kelenjar ekrin tersebar pada sebagian besar kulit, sedangkan kelenjar apokrin ada di bagian tubuh dengan rambut lebat.
  • Keringat berbau muncul akibat kontaminasi bakteri pada keringat dari apokrin.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Taylor, N. A., & Machado-Moreira, C. A. (2013). Regional variations in transepidermal water loss, eccrine sweat gland density, sweat secretion rates and electrolyte composition in resting and exercising humans. Extreme Physiology & Medicine, 2, 4. https://doi.org/10.1186/2046-7648-2-4

Sweat glands. (2022). Retrieved 12 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperhidrosis/multimedia/sweat-glands/img-20007980

Kobielak, K., Kandyba, E., & Leung, Y. (2015). Skin and Skin Appendage Regeneration. Translational Regenerative Medicine, 269-292. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-410396-2.00022-0

Dermis (Middle Layer of Skin): Layers, Function & Structure. (2022). Retrieved 12 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/22357-dermis

Understanding Sweating – International Hyperhidrosis Society | Official Site. (2022). Retrieved 12 September 2022, from https://www.sweathelp.org/home/understanding-hyperhidrosis.html

Baker, L. B. (2019). Physiology of sweat gland function: The roles of sweating and sweat composition in human health. Temperature: Multidisciplinary Biomedical Journal, 6(3), 211-259. https://doi.org/10.1080/23328940.2019.1632145

Sweat – Better Health Channel. (2022). Retrieved 12 September 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/sweat

How Sweat Works: Why We Sweat When We’re Hot, as Well as When We’re Not. (2022). Retrieved 12 September 2022, from https://www.houstonmethodist.org/blog/articles/2020/aug/how-sweat-works-why-we-sweat-when-we-are-hot-as-well-as-when-we-are-not/

What’s Sweat? (for Kids) – Nemours KidsHealth. (2022). Retrieved 12 September 2022, from https://kidshealth.org/en/kids/sweat.html

Hodge, B., Sanvictores, T., & Brodell, R. (2021). Anatomy, Skin Sweat Glands. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482278/

Kuan, W. H., Chen, Y. L., & Liu, C. L. (2022). Excretion of Ni, Pb, Cu, As, and Hg in Sweat under Two Sweating Conditions. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(7), 4323. https://doi.org/10.3390/ijerph19074323

Anhidrosis | NCH Healthcare System. (2008). Retrieved 12 September 2022, from https://nchmd.org/health-library/diseases-and-conditions/con-20369383/

Hyperhidrosis – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 12 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperhidrosis/symptoms-causes/syc-20367152

Ballard, K., & Shuman, V. (2022). Hidradenitis Suppurativa. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534867/#article-22863.s3

Versi Terbaru

20/09/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Fototerapi, Terapi Cahaya untuk Penyakit Kulit dengan Sinar UV

8 Tips Penting untuk Atasi Bau Badan Tidak Sedap


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 20/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan