Tidak hanya di wajah, jerawat juga bisa muncul di area leher. Sebagian orang termasuk Anda mungkin pernah mengalaminya, bukan? Seperti yang Anda ketahui, jerawat bisa datang kapan saja tanpa diprediksi, termasuk di leher. Namun sebenarnya, apa penyebab jerawat di leher dan bagaimana cara menghilangkannya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Apa penyebab jerawat di leher?
Jerawat adalah kondisi kulit paling umum yang dialami oleh hampir sebagian besar orang pada usia berapa pun.
Biasanya, jerawat terjadi ketika pori-pori rambut Anda tersumbat oleh sel kulit mati, sebum atau minyak yang diproduksi tubuh untuk mencegah kulit kering, dan bakteri yang disebut Propionibacterium acnes atau P. acnes.
Kondisi itulah yang biasanya menjadi penyebab munculnya jerawat di leher Anda.
Kendati begitu, ada beberapa faktor lainnya yang biasanya memicu atau memperparah jerawat, di antaranya sebagai berikut.
1. Perubahan hormonal
Perubahan hormonal menjadi pemicu yang paling sering menyebabkan jerawat di bagian tubuh termasuk leher. Selama pubertas, hormon androgen akan meningkat baik pada anak laki-laki dan perempuan.
Hal inilah yang mengakibatkan kelenjar sebaceous membesar dan mengeluarkan lebih banyak sebum atau minyak pada kulit hingga terjadi penumpukan dan timbul jerawat.
2. Diet
Menerapkan diet atau melakukan perubahan pola makan diyakini mampu memicu timbulnya jerawat.
Melansir Mayo Clinic, sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tertentu, termasuk makanan kaya karbohidrat, seperti roti, bagel, dan keripik dapat memperburuk jerawat.
Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk memeriksa apakah orang dengan jerawat akan mendapat manfaat dari mengikuti diet atau perubahan pola makan tertentu.
3. Kurang menjaga kebersihan
Jerawat tidak disebabkan oleh kulit yang kotor. Namun, penumpukan sel-sel kulit mati dan produksi minyak yang berlebih dapat membuat pori-pori di kulit leher tersumbat hingga timbul jerawat bisa tidak rajin membersihkannya.
Selain itu, menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit dengan sabun atau bahan kimia yang keras dapat mengiritasi kulit dan dapat memperburuk jerawat.
4. Penggunaan produk kosmetik
Menggunakan make up atau kosmetik tidak serta merta dapat menimbulkan jerawat meski terkadang bagi sebagian orang dapat memperburuk jerawat.
Anda dapat menggunakan produk kosmetik yang bebas minyak dan sifatnya yang tidak menyumbat pori-pori (noncomedogenics).
5. Stres
Meskipun ahli dermatologis menyatakan bahwa stres tidak menyebabkan jerawat, tapi beberapa penelitian dan profesional medis setuju bahwa stres dapat menjadi pemicu dan memperburuk kondisi jerawat.
Hal itu dikarenakan stres dapat memengaruhi keseimbangan hormonal seseorang dan fungsi kekebalan kulit. Ini dapat meningkatkan kemungkinan kulit berminyak dan pori-pori tersumbat.
Bagaimana cara menghilangkan jerawat di leher?
Jerawat yang muncul di leher memang cukup mengganggu dan membuat tidak nyaman, terlebih lagi bila disertai dengan rasa gatal.
Mengutip Cleveland Clinic, diperkirakan sekitar 80% orang berusia 11 tahun hingga 30 tahun akan memiliki setidaknya bentuk jerawat ringan dan sebagian besar orang pernah mengalaminya selama mereka hidup.
Namun, Anda tak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan sebagai cara menghilangkan jerawat di leher, di antaranya sebagai berikut.
1. Retinoid
Obat-obatan yang mengandung asam retinoat atau tretinoin seringkali berguna sebagai salah satu obat penghilang jerawat dengan tingkat keparahan yang sedang karena mampu mencegah penyumbatan pada pori-pori kulit.
Biasanya, obat jerawat yang mengandung retinoid tersedia dalam bentuk krim, gel, dan lotion atau salep.
Anda bisa menerapkan obat ini di malam hari sebelum tidur, dimulai dengan tiga kali seminggu sampai kulit Anda menjadi terbiasa.
2. Antibiotik
Obat antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri berlebih dan mengurangi kemerahan atau peradangan pada jerawat termasuk di leher.
Untuk beberapa bulan pertama pengobatan, Anda dapat menggunakan retinoid dan antibiotik, dengan antibiotik yang dioleskan di pagi hari sedangkan retinoid di malam hari.
Obat antibiotik sering kali dikombinasikan dengan benzoil peroksida untuk mengurangi kemungkinan mengalami resistensi antibiotik.
3. Asam salisilat
Asam salisilat merupakan asam alami yang memiliki sifat antibakteri. Obat ini bekerja untuk mencegah pori-pori tersumbat yang tesedia dalam bentuk produk pembersih atau lotion.
Selain itu, penggunaan asam salisilat juga dapat membantu memperbaiki lapisan kulit yang rusak akibat jerawat.
4. Benzoil perosida
Benzoil peroksida digunakan untuk mengobati jerawat . Obat ini bekerja sebagai antiseptik untuk mengurangi jumlah kuman (bakteri) di permukaan kulit Anda.
Menurut American Academy of Dermatology, benzoil peroksida, adapalen, dan tretinoin topikal pada anak-anak praremaja efektif untuk menghilangkan jerawat di leher dan tidak menyebabkan risiko efek samping.
Sementara itu, banyak merek perawatan kulit populer yang tersedia di apotek dan supermarket membuat produk yang mengandung benzoil peroksida, tetapi dengan kekuatan yang lebih rendah.
Namun, ada juga beberapa produk benzoil peroksida hanya tersedia dengan resep dokter. Ini karena produk-produk ini mengandung bahan aktif lain.
Jika Anda memiliki jerawat di leher yang tidak merespons atau tidak kunjung menghilang meski telah melakukan perawatan diri dan pengobatan yang dijual bebas, maka segera periksakan ke dokter.
Terutama bila anak Anda yang mengalami kondisi tersebut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit anak.
Tanyakan tentang obat yang harus dihindari pada anak, dosis yang tepat, interaksi obat, efek samping, dan bagaimana pengobatan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.