backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Membunuh Scabies dengan Garam, Apakah Sudah Terbukti?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 06/04/2022

    Membunuh Scabies dengan Garam, Apakah Sudah Terbukti?

    Scabies atau kudis adalah infeksi kulit akibat parasit tungau Sarcoptes scabiei. Kondisi ini membuat kulit gatal-gatal, terutama pada malam hari. Dari dulu, banyak orang yang sudah mencoba membunuh parasit penyebab scabies dengan garam.

    Namun, apakah metode penyembuhan penyakit kulit ini sudah terbukti secara ilmiah?

    Potensi garam untuk membunuh scabies

    keampuhan membunuh scabies dengan garam

    Pada dasarnya, garam bersifat antimikroba dan antiparasit sehingga berpotensi mengurangi keberadaan mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan parasit.

    Mengutip riset yang diterbitkan National Academies Press (2010), garam dapat berpindah dari larutan yang cair ke larutan yang lebih pekat. Proses ini disebut dengan osmosis. 

    Osmosis membuat kandungan air pada mikroorganisme terkuras sehingga mengalami dehidrasi dan akhirnya mati.

    Selain itu, garam bisa menghambat laju pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit kulit dengan cara membatasi oksigen di dalam sel dan mengganggu kerja enzim yang berperan dalam pembelahan sel. 

    Karena manfaat ini, tidak heran jika banyak orang berendam dengan air garam untuk kesehatan kulit sejak dulu.

    Sayangnya, masih belum ada riset yang meneliti langsung potensi garam untuk membunuh Sarcoptes scabiei hingga saat ini. 

    Jadi, cara membunuh scabies dengan garam masih belum diketahui keampuhannya.

    Efek samping membunuh scabies dengan garam

    efek samping membunuh scabies dengan garam

    Garam belum terbukti secara ilmiah bisa mengatasi infeksi scabies, penggunaan garam justru bisa menyebabkan masalah kulit tertentu.  

    Rasa gatal yang kuat akibat kudis bisa membuat Anda menggaruk kulit secara tidak sadar. Kulit gatal yang terus digaruk rentan menimbulkan luka.

    Kulit yang terluka justru tidak boleh dibalurkan garam. Butiran garam yang tajam dan keras justru memperparah kondisi luka. Hal ini menyebabkan iritasi kulit sehingga luka terasa lebih sakit.

    Jadi, garam tidak boleh lagi digunakan di atas kulit yang terluka selama efektivitasnya untuk menyembuhkan luka belum teruji secara pasti.

    Penggunaan larutan saline untuk membunuh scabies

    Jika membunuh parasit scabies dengan garam belum terbukti secara ilmiah, lantas bagaimana dengan larutan saline

    Hingga saat ini, keampuhan larutan yang berisi air sulingan dan garam ini juga belum diketahui. Akan tetapi, larutan saline efektif untuk membersihkan kulit yang terluka akibat garukan. 

    Terlebih, larutan ini relatif lebih aman bila dibalurkan ke kulit yang terinfeksi daripada menggunakan butiran garam langsung.

    Hal ini dikarenakan kadar garamnya sudah terstandar, yakni sebesar 0,9 persen. Kadar garam ini menyerupai yang ditemukan pada air mata, darah, dan cairan tubuh. 

    Oleh karena itu, larutan saline lebih tidak mengiritasi kulit.

    Bisa disimpulkan bahwa larutan saline belum terbukti membunuh scabies, tetapi baik untuk membersihkan kotoran pada luka sehingga mengurangi risiko infeksi kulit lainnya.

    Cara membunuh scabies yang dianjurkan dokter

    krim scabies

    Alih-alih membunuh scabies dengan garam, ada berbagai pengobatan kudis yang telah teruji klinis dan direkomendasikan dokter. Apa saja?

    1. Krim permethrin 

    Ini adalah obat krim oles yang bekerja dengan cara mematikan tungau sekaligus telurnya. 

    Obat permethrin cocok untuk dewasa, ibu hamil, dan anak-anak berusia dua bulan ke atas. Ini adalah obat pertama yang akan diberikan oleh dokter.

    2. Ivermectin

    Jika pemberian krim permethrin tidak menunjukkan perbaikan, dokter biasanya akan memberikan resep obat minum ivermectin

    Obat ini biasanya diberikan pada pasien yang juga memiliki masalah kekebalan tubuh.

    Ivermectin tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui serta anak-anak dengan berat badan di bawah 15 kilogram.

    3. Crotamiton

    Obat ini berbentuk krim atau losion dan digunakan sebanyak sekali sehari dalam waktu dua hari. 

    Crotamiton tidak direkomendasikan untuk anak-anak, lansia berusia 65 tahun ke atas, atau ibu hamil dan menyusui.

    Perawatan scabies di rumah

    Pengganti garam untuk membunuh scabies

    Jika ingin mengurangi gejala kudis, Anda tidak perlu membunuh scabies dengan garam.

    Anda bisa melakukan beberapa perawatan sederhana di rumah. Inilah langkah yang bisa Anda ikuti:

    1. Berendam dengan air dingin dan oatmeal

    Air dingin mengurangi sensasi gatal dan panas akibat garukan. Agar efeknya lebih maksimal, Anda bisa menambahkan oatmeal jenis colloidal di dalam air rendaman. 

    Colloidal oatmeal menurunkan peradangan sehingga bisa mengurangi kulit gatal, kering, kasar, dan bersisik yang menjadi beberapa gejala skabies.

    2. Gunakan losion pereda gatal

    Kandungan losion yang direkomendasikan untuk mengurangi rasa gatal dan iritasi akibat skabies adalah calamine

    Calamine mampu memberikan sensasi dingin yang menenangkan di permukaan kulit Anda. Selain itu, calamine juga membantu mengurangi kulit berair akibat luka dan iritasi.

    3. Oles lidah buaya

    Menurut riset yang dimuat dalam jurnal Phytotherapy Research (2009), tanaman dengan nama ilmiah Aloe vera ini membantu menyejukkan dan menenangkan kulit yang gatal, bahkan membunuh skabies tanpa efek samping. 

    Akan tetapi, penelitian masih dilakukan dalam skala kecil. Jadi, keampuhannya untuk membunuh skabies masih harus dipelajari lebih lanjut.

    Sampai saat ini, belum ada penelitian lebih lanjut tentang membunuh scabies dengan garam sehingga keampuhannya belum diketahui. 

    Jadi, Anda tidak bisa mengandalkan garam untuk penyembuhan infeksi kulit yang satu ini.

    Bila Anda terkena kudis, hindari menggunakan barang bersama-sama. Jangan lupa cuci selimut, sprei, dan handuk dengan air bersuhu 50 ºCelcius ke atas. 

    Kudis merupakan penyakit kulit menular sehingga Anda harus menghindari kontak fisik dengan orang lain hingga sembuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 06/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan