Olahraga memang menyehatkan membuat tubuh Anda tetap bugar. Namun, pada orang dengan kondisi tertentu ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan olahraga, termasuk penyakit batu empedu. Sebenarnya, apakah rutin olahraga merupakan anjuran yang baik untuk orang dengan batu empedu? Jika boleh, apa saja yang harus diperhatikan? Simak ulasannya berikut ini.
Olahraga baik untuk cegah penyakit batu empedu
Dilansir dari Everyday Health, sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Physical Activity and Health tahun 2016 menunjukkan potensi rutin olahraga untuk mencegah risiko seseorang terkena penyakit batu empedu. Potensi ini paling tampak terlihat pada olahraga yang bisa yang berpengaruh besar pada berat badan.
Kantong empedu adalah organ yang terletak di antara hati dan usus dua belas jari. Fungsinya, untuk menyimpan cairan empedu yang diproduksi oleh hati. Nantinya, cairan tersebut akan dilepaskan ke dalam usus saat Anda makan untuk membantu mencerna makanan. Cairan empedu memiliki garam yang dapat memecah lemak.
Sebaliknya, jika Anda jarang olahraga, memiliki berat badan berlebih, dan suka mengonsumsi makanan berlemak, berbagai masalah pada empedu bisa terjadi. Misalnya, hipomotilitas kantong empedu (gerakan kantong empedu jadi tidak aktif), stastis empedu (cairan empedu tidak dapat mengalir normal), atau terbentuknya batuan kolesterol pada empedu (batu empedu).
Bolehkah pengidap batu empedu untuk olahraga?
Penelitian yang diterbitkan pada New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa bersepeda, senam, jogging, berenang, tenis, dan jalan santai maupun jalan cepat merupakan bentuk latihan fisik yang paling baik untuk mengurangi risiko masalah pada kantong empedu. Hasilnya sangat baik jika olahraga dilakukan secara rutin dengan intensitas sedang atau sesuai kemampuan tubuh.
Batuan pada empedu terbentuk dari kolesterol yang bertumpuk akan mengkristal. Beberapa orang memiliki satu atau dua batu, tapi biasanya tidak menimbulkan gejala (batu empedu asimptomatik). Sementara bila batu sudah menyebabkan penyumbatan, gejala yang akan muncul, meliputi:
- Nyeri pada perut bagian kanan atas
- Nyeri bahu sebelah kanan
- Mual atau muntah
Lalu, amankah olahraga untuk orang yang memiliki batu empedu? Dilansir dari Live Strong, orang dengan batu empedu asimptomatik boleh menjalankan rutinitas olahraga secara rutin untuk menurunkan berat badan sehingga kondisi menjadi lebih baik.
Namun demikian, orang yang mengalami gejala kronis sebaiknya tidak berolahraga sampai gejala menghilang. Olahraga akan menyebabkan rasa sakit semakin parah jadi tubuh harus banyak istirahat. Jika gejala tidak hilang dalam waktu 5 jam, sebaiknya segera hubungi dokter.
Bila Anda ingin berolahraga, obati batu empedu dengan cara yang tepat
Mengobati batu empedu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa disembuhkan dengan obat-obatan, seperti ursodiol atau chenodiol. Obat ini terbukti dapat melarutkan dan menipiskan kolesterol yang membatu. Akan tetapi, pengobatan ini hanya berpotensi baik pada orang yang yang memiliki batuan kolesterol yang kecil.
Selain itu, batuan kolesterol juga dapat dipecahkan dengan extracorporeal shock-wave lithotripsy (ECSWL). Yaitu, mengirimkan gelombang kejut melalui jaringan lunak di tubuh. Pengobatan ini biasanya berhasil untuk mengobati batuan kolesterol pada anak-anak.
Batuan kolesterol juga bisa dihancurkan dengan menyutikkan zat pelarut ke dalam tubuh. Metode ini disebut dengan metil tertiary-butil eter (MTBE). Namun, pengobatan ini memiliki efek samping serius, seperti rasa sakit seperti terbakar.
Jika pengobatan tersebut tidak berhasil, kemungkinan besar dokter akan merekomendasikan pasien untuk melakukan operasi. Metode ini disebut dengan kolesistektomi, yaitu mengangkat batuan kolesterol dari empedu supaya batuan tidak terbentuk lagi dan cairan empedu dapat mengalir ke usus kembali.
[embed-health-tool-bmr]