Kasus penculikan anak semakin jadi perhatian publik dengan berbagai modus yang kian beragam dan mengkhawatirkan. Apalagi, berita tentang hilangnya anak karena penculikan pun kerap viral di media sosial, membuat banyak orangtua waspada dan juga cemas.
Kejadian ini menunjukkan bahwa ancaman penculikan bisa terjadi di mana saja, baik di lingkungan sekitar rumah, sekolah, maupun tempat umum. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami cara melindungi anak dari situasi ini.
Cara mengajarkan anak untuk menjaga diri dari penculikan
Perlu orangtua pahami, para pelaku penculikan anak kecil tak segan menggunakan berbagai tipu daya untuk mendekati buah hati.
Mereka biasanya melakukan modus seperti meminta bantuan, memberikan hadiah, atau bahkan mengaku sebagai anggota keluarganya.
Kurangnya kewaspadaan dan minimnya pemahaman anak tentang bahaya ini bisa menjadi penyebab kasus penculikan anak.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak cara menjaga diri agar terhindar dari penculikan yang mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa caranya.
1. Menolak tawaran dari orang asing
Melansir dari Kids Health, ajarkan anak untuk tidak menerima makanan, hadiah, atau ajakan dari orang yang tidak dikenal, meskipun terlihat baik dan ramah.
Jelaskan bahwa penculik sering menggunakan trik seperti berpura-pura kehilangan hewan peliharaan atau membutuhkan bantuan untuk mendapatkan perhatian anak.
2. Menjaga jarak dengan orang yang tidak dikenal
Untuk mencegah anak diculik, Anda juga bisa mengajarkan anak untuk menjaga jarak dengan orang tidak dikenal, terutama bila seseorang menghampiri mereka di jalan atau tempat umum.
Ajarkan anak juga untuk berkata “tidak boleh” kepada siapa pun yang mencoba melakukan sesuatu yang membuat anak tidak nyaman, seperti menyentuhnya dengan paksa.
3. Selalu izin kepada orangtua setiap keluar dari rumah
Tips mencegah penculikan anak yang selanjutnya adalah selalu pastikan anak minta izin dari orangtua saat meninggalkan rumah.
Ajarkan juga kepada anak untuk menjauhi siapa pun yang mengikuti dirinya. Beri tahu dia untuk lari atau berteriak bila seseorang memaksa anak untuk ikut bersamanya.
4. Buat kode rahasia
Anda juga bisa membuat kata sandi rahasia yang hanya diketahui oleh keluarga. Beri tahu anak bahwa mereka tidak boleh pergi dengan siapa pun, termasuk orang yang mengaku kerabat, kecuali orang tersebut bisa menyebutkan kode rahasia tersebut.
Dengan begitu, anak dapat mengenali apakah orang tersebut benar-benar dikirim oleh orangtua atau hanya berpura-pura.
5. Mengenali tempat aman
Bantu anak mengenali tempat-tempat aman di sekitar lingkungan mereka, seperti rumah teman, kantor polisi, atau toko yang bisa menjadi tempat perlindungan jika mereka merasa terancam.
Pastikan juga anak mengingat nama lengkap mereka, alamat rumah, nomor telepon orangtua, dan cara menghubungi nomor darurat.
6. Hindari berbagi informasi pribadi di internet
Tips mencegah penculikan anak lainnya, yaitu memberikan pemahaman kepada anak untuk tidak memberikan informasi pribadi, seperti alamat rumah atau nama sekolah, kepada orang asing melalui media sosial anak.
Bila Anak sudah cukup umur untuk tinggal sendirian di rumah dan mengharuskan dirinya sendiri di rumah, pastikan anak mengunci pintu dan jangan pernah membuka pintu pada orang yang tidak dikenal.
Cara mencegah penculikan anak yang harus dilakukan orangtua
Selain membekali anak dengan keterampilan untuk menjaga diri, orangtua juga perlu mengambil langkah-langkah pencegahan guna meminimalkan risiko penculikan anak kecil.
Berikut langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan orangtua.
1. Selalu awasi anak di tempat umum
Jangan biarkan anak bermain sendirian di tempat umum, seperti taman, pusat perbelanjaan, atau area parkir.
Pastikan mereka selalu dalam jangkauan pengawasan orangtua.
2. Menetapkan aturan keamanan
Buat aturan yang jelas tentang tempat-tempat yang boleh dan tidak boleh dikunjungi anak serta dengan siapa mereka boleh pergi.
Pastikan anak selalu meminta izin kepada orangtua sebelum pergi ke suatu tempat.
3. Mengawasi aktivitas online anak
Internet menjadi salah satu sarana yang sering dimanfaatkan oleh predator anak. Oleh karena itu, pastikan Anda mengetahui dengan siapa anak berkomunikasi di media sosial dan batasi akses mereka ke situs yang tidak sesuai.
Jangan lupa, Anda pun sebagai orangtua perlu bijak dalam memosting atau membagikan informasi pribadi tentang anak di media sosial (sharenting).
4. Membekali anak dengan kartu identitas
Buat dan berikan anak kartu identitas yang telah dilaminasi, berisi nama, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, serta kontak darurat.
Jika anak masih terlalu kecil untuk berbicara dengan jelas, pertimbangkan untuk menuliskan informasi ini di bagian dalam pakaian mereka dengan spidol permanen.
5. Kenali rute perjalanan anak
Tips mencegah penculikan anak yang dapat dilakukan orangtua selanjutnya adalah memastikan Anda mengetahui jalur yang ditempuh anak, terutama saat pergi dan pulang sekolah.
Latih anak berjalan di rute tersebut bersama Anda, sehingga Anda bisa menunjukkan tempat-tempat yang sebaiknya dihindari dan lokasi aman untuk meminta bantuan jika diperlukan.
6. Koordinasi dengan pihak sekolah atau tempat penitipan anak
Bicarakan aturan penjemputan dengan pihak sekolah atau tempat penitipan anak. Pastikan mereka hanya mengizinkan anak dijemput oleh orang yang telah mendapatkan izin dari Anda.
Minta pihak sekolah segera menghubungi Anda jika ada orang tak dikenal yang mencoba menjemput anak.
Itulah beberapa cara mencegah penculikan anak kecil yang dapat orangtua lakukan.
Memberikan pemahaman yang tepat kepada anak dan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas dapat menjadi solusi atas kasus penculikan anak yang kian marak.
Orangtua dapat meminimalkan risiko penculikan serta menjaga keselamatan mereka.
Kesimpulan
- Kasus penculikan anak semakin marak dan menjadi perhatian publik, sehingga penting bagi orangtua untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.
- Anak perlu dibekali dengan keterampilan melindungi diri, seperti menolak tawaran dari orang asing, menjaga jarak, meminta izin sebelum pergi, menggunakan kode rahasia, mengenali tempat aman, dan berhati-hati dalam berbagi informasi di internet.
- Selain itu, orangtua harus selalu mengawasi anak di tempat umum, menetapkan aturan keamanan, memantau aktivitas online, memberikan kartu identitas, mengenali rute perjalanan anak, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah.
[embed-health-tool-vaccination-tool]