Melihat anak-anak TK mengenakan pakaian ihram kecil berbaris rapi sambil mengelilingi miniatur Ka’bah memang sangat menggemaskan, ya. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya apa manfaat dari kegiatan manasik haji ini bagi anak TK?
Bukan sekadar berkegiatan, faktanya momen ini bisa mengenalkan nilai-nilai religius pada anak sejak dini. Jadi, apa tujuan dari manasik haji untuk anak TK? Mari ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini.
Berbagai tujuan manasik haji anak TK
Manasik haji anak TK adalah salah satu kegiatan edukatif yang bertujuan untuk mengenalkan rukun Islam kelima kepada anak sejak usia dini.
Dengan metode yang menyenangkan dan interaktif, manasik haji membantu anak memahami makna ibadah haji secara sederhana.
Bukan hanya itu, kegiatan ini juga memiliki tujuan yang lebih dalam, terutama dalam membentuk karakter anak. Berikut ini beberapa tujuan manasik haji untuk anak TK.
1. Pendidikan agama sejak dini
Manasik haji membantu anak-anak memahami konsep rukun Islam kelima, yaitu menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Mekkah.
Melansir dari Muslim Matters, dengan mengikuti kegiatan ini, mereka dapat belajar mengenai berbagai ritual haji seperti thawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah.
Pengalaman ini membantu menanamkan nilai-nilai spiritual serta pentingnya menjalankan ibadah sesuai tuntunan agama.
2. Melatih kedisiplinan dan kemandirian
Dalam kegiatan manasik, anak-anak diajarkan untuk mengikuti aturan dan menjalankan setiap tahapan ibadah dengan tertib.
Mereka akan belajar untuk mengikuti instruksi dari pembimbing, yang secara tidak langsung melatih kedisiplinan mereka.
Selain itu, kegiatan ini dapat menumbuhkan kemandirian anak dalam beribadah, karena mereka harus mengikuti setiap rangkaian ritual dengan teratur dan penuh kesadaran.
3. Meningkatkan kebersamaan dan sosialisasi
Secara umum, manasik haji anak TK dilakukan secara berkelompok.
Dengan demikian, anak-anak akan terbiasa untuk bekerja sama, saling membantu, dan berinteraksi dengan teman-temannya.
Hal ini dapat meningkatkan keterampilan sosial anak dan memperkuat rasa kebersamaan.
4. Merangsang kognitif dan psikomotorik
Manasik haji tidak hanya melibatkan aspek spiritual, tetapi juga kognitif dan fisik.
Pasalnya, anak-anak belajar menghafal doa-doa, melakukan gerakan-gerakan tertentu seperti thawaf dan sa’i, serta berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan daya ingat anak, koordinasi motorik, dan keterampilan berpikir mereka.
5. Menanamkan nilai kesabaran dan ketekunan
Prosesi haji memerlukan ketekunan dan kesabaran dalam menyelesaikan setiap rukun.
Begitu pula dalam manasik haji anak TK, mereka diajarkan untuk mengikuti setiap tahapan dengan tertib dan sabar.
Dengan latihan ini, mereka akan memahami bahwa setiap ibadah memerlukan usaha dan keikhlasan, yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
[embed-health-tool-child-growth-chart]
Tips agar anak kuat mengikuti manasik haji
Kegiatan manasik haji anak TK umumnya dilakukan di luar ruangan dan melibatkan aktivitas fisik yang cukup intens.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak tetap semangat dan tidak mudah lelah saat melakukan kegiatan ini.
Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan oleh orangtua maupun guru saat melakukan kegiatan manasik haji anak TK.
1. Persiapkan fisik anak
Sebelum mengikuti manasik haji, pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Hindari tidur larut malam agar tubuh mereka tetap bugar di hari pelaksanaan.
Selain itu, pastikan mereka sudah sarapan sebelum berangkat agar memiliki energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sepanjang hari.
2. Pilih pakaian yang nyaman
Mengingat kegiatan manasik haji melibatkan banyak gerakan fisik dan dilakukan di luar ruangan, pilihkan pakaian yang nyaman untuk anak.
Pakaian muslim atau ihram berbahan ringan dan menyerap keringat akan membantu mereka tetap merasa nyaman selama kegiatan. Jangan lupa untuk menyiapkan topi atau penutup kepala jika cuaca terik.
3. Persiapkan bekal anak
Bekali anak dengan makanan ringan bergizi dan air mineral yang cukup. Dehidrasi bisa menjadi masalah jika anak terlalu banyak bergerak di bawah terik matahari tanpa asupan cairan yang cukup.
Buah-buahan segar dan makanan ringan sehat seperti roti atau biskuit bisa menjadi pilihan yang baik.
4. Berikan pemahaman yang sederhana
Sebelum manasik haji dimulai, jelaskan kepada anak tentang apa yang akan mereka lakukan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Misalnya, Anda bisa menggunakan cerita atau ilustrasi untuk membantu mereka memahami setiap tahapan ibadah haji dengan lebih menarik. Dengan begitu, anak akan lebih antusias mengikuti kegiatan.
5. Dampingi dan berikan motivasi
Jika memungkinkan, orangtua atau guru bisa mendampingi anak selama kegiatan berlangsung. Memberikan semangat dan dorongan positif akan membantu anak merasa lebih percaya diri dan nyaman.
Jika anak mulai lelah atau bosan, berikan kata-kata penyemangat agar mereka tetap berpartisipasi dengan penuh semangat.
Tata cara manasik haji anak TK
Melansir dari situs Kementerian Agama Republik Indonesia, berikut ini beberapa tata cara manasik haji anak TK yang akan dilakukan.
- Memakai kain ihram. Untuk anak laki-laki, kenakan pakaian ihram berupa dua lembar kain putih lebar. Satu kain berguna untuk menutup pundak dan satu kain lainnya untuk menutupi bawah panggul. Kain yang digunakan pun tidak boleh dijahit. Untuk anak perempuan cukup menggunakan gamis putih dan kerudung yang sesuai dengan syariat Islam.
- Niat ihram haji. Anak dibimbing mengucapkan niat haji secara sederhana, yaitu “Aku niat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala.”
- Membaca Talbiyah. Anak-anak diajarkan melafalkan bacaan talbiyah, yaitu “Labbaika Allahumma labbaik…” Bacaan ini biasanya akan diulang setiap langkah selama di Masjidil Haram ataupun selama perjalanan haji.
- Wukuf di Arafah. Anak yang mengikuti manasik haji dianjurkan untuk membaca dzikir, tahmid, istighfar, dan doa lainnya ketika melaksanakan puncak ibadah wukuf di Padang Arafah.
- Menuju Masjidil Haram shalat Idul Adha. Secara simbolis, anak diarahkan menuju ‘Masjidil Haram’ untuk salat dua rakaat.
- Lempar jumrah. Anak-anak melempar batu kerikil ke replika jumrah sebagai simbol.
- Tawaf. Anak berjalan mengelilingi miniatur Ka’bah beberapa kali sambil membaca doa dan mengangkat tangan di hadapan ‘Hajar Aswad’.
- Sa’i. Anak berjalan dari miniatur bukit Safa ke Marwah secara simbolis sambil berdzikir dan berdoa.
- Tahalul dan minum air zam-zam. Anak memotong sedikit rambut (simbolis), lalu minum air zam-zam dan makan kurma sambil membaca basmalah.
Dengan berbagai manfaat yang diberikan, manasik haji untuk anak TK bukan sekadar kegiatan edukatif, tetapi juga menjadi sarana penting dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan, kedisiplinan, dan kebersamaan sejak dini.
Melalui pengalaman yang menyenangkan dan interaktif, anak-anak dapat memahami konsep ibadah haji dengan cara yang lebih mudah dicerna.
Kesimpulan
- Manasik haji untuk anak TK bukan sekadar kegiatan bermain, tetapi merupakan sarana edukatif yang mengenalkan rukun Islam kelima sejak dini.
- Kegiatan ini memiliki berbagai manfaat, seperti menanamkan nilai-nilai agama, melatih kedisiplinan dan kemandirian, meningkatkan keterampilan sosial, merangsang perkembangan kognitif serta motorik, serta mengajarkan kesabaran dan ketekunan.
- Agar anak-anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik, penting untuk mempersiapkan fisik mereka, memilih pakaian yang nyaman, menyediakan bekal yang cukup, memberikan pemahaman yang sederhana, serta memberikan pendampingan dan motivasi.