Jantung manusia berdetak dengan ketukan tertentu yang beraturan. Ketukan ini hampir sama dengan pergerakan detik pada jam. Namun, jika terdapat gangguan pada sistem kardiovaskuler, irama detak jantung bisa berubah. Hal ini dikenal dengan aritmia. Sinus aritmia merupakan salah jenis aritmia dan hal ini lebih umum terjadi pada usia anak-anak.
Apa itu sinus aritmia?
Sinus aritmia tidak ada hubungannya dengan rongga sinus hidung yang berada di dalam wajah. Sinus disini merujuk pada sinoatrial atau nodus sinus jantung. Ini adalah bagian jantung yang terletak pada serambi jantung bagian kanan, dan berperan sebagai “alat pacu jantung” alami dalam mengatur irama detak jantung seseorang.
Sinus aritmia dibagi menjadi dua, yaitu respiratori dan non-respiratori. Sinus aritmia respiratori merupakan jenis sinus aritmia yang paling umum, dan berhubungan dengan refleks kerja paru dan sistem pembuluh darah, khususnya pada anak-anak.
Sedangkan sinus aritmia non-respiratori lebih umum dialami oleh lansia yang mengalami penyakit jantung, namun bagaimana terjadinya hal ini belum diketahui pasti.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Apakah aritmia pada anak berbahaya?
Irama jantung pada anak umumnya memang dapat bervariasi bergantung pada usia dan aktivitas anak. Detak jantung saat istirahat umumnya berkurang seiring dengan pertambahan usia. Batas normal detak jantung pada anak-anak adalah dengan rentang sebagai berikut:
- Bayi (0 – 1 tahun): sekitar 100 – 150 detak jantung per menit
- Anak di bawah tiga tahun: 70 – 11- detak jantung per menit
- Anak usia 3 – 12 tahun: 55 – 85 detak jantung per menit
Sinus aritmia pada anak pada umumnya tidak berbahaya karena hal ini tergolong normal dan terjadi ketika detak jantung cenderung mudah berubah mengikuti pola bernapas. Salah satu penyebab yang diperkirakan memicu terjadinya sinus aritmia pada anak adalah efisiensi kerja jantung dalam mengatur jumlah oksigen yang tepat, sehingga dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan gejala seperti aritmia.
Pada kasus sinus aritmia, perubahan irama jantung terjadi ketika proses menghirup napas menyebabkan detak jantung meningkat, sebaliknya detak jantung menurun ketika mengeluarkan napas. Seorang anak dapat dikatakan mengalami sinus aritmia ketika jeda antara detak jantung satu dengan lainnya memiliki perbedaan 0,16 detik, terutama ketika sedang mengeluarkan napas.
Kapan aritmia pada anak perlu diwaspadai?
Seperti pada orang dewasa, aritmia dapat menyebabkan jantung berdetak kurang efektif, sehingga aliran darah dari jantung ke otak dan seluruh tubuh menjadi terganggu. Efek aritmia bisa menjadi serius ketika penderita juga merasakan gejala:
- Pusing
- Wajah nampak pucat
- Kelelahan
- Lemas
- Palpitasi (detak jantung begitu keras)
- Kesulitan bernapas
- Nyeri pada dada
- Kehilangan kesadaran
- Anak mudah marah
- Tidak mau makan
Aritmia pada anak bisa konstan, muncul dan menghilang sewaktu-waktu, namun juga dapat menghilang seiring pertambahan usia. Sering kali penyebab dan gejala dan aritmia pada anak tidak diketahui.
Apakah aritmia pada anak perlu ditangani?
Umumnya, sinus aritimia pada anak-anak tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya ketika dewasa. Hal tersebut dikarenakan pada usia anak-anak, jantung seseorang masih mengalami perkembangan. Adanya perubahan kerja jantung pada masa tersebut memang dapat menimbulkan sinus aritmia.