Anak-anak dan remaja tak ubahnya seperti orang dewasa yang dapat mengalami gangguan psikologis, termasuk depresi. Namun, penggunaan obat antidepresan untuk anak memerlukan pengawasan khusus.
Mengingat adanya kemungkinan efek samping, tidak sedikit tenaga medis yang kontra terhadap pemberian obat antidepresan bagi anak-anak.
Lantas, perlukah kasus gangguan psikologis pada anak ditangani dengan obat antidepresan?
Lakukan ini sebelum memberikan obat antidepresan untuk anak
Obat antidepresan bukanlah tindakan penanganan pertama terhadap gangguan psikologis. Justru, langkah awal yang perlu Anda tempuh bila anak mengalami kondisi ini adalah menggali lebih dalam faktor penyebabnya.
Jika pemeriksaan fisik tidak menunjukkan adanya masalah, bawalah anak Anda untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan dengan psikiater atau psikolog.
Pemeriksaan ini berguna untuk memahami perilaku anak, riwayat keluarga, serta risikonya di masa depan.
Begitu seluk-beluk masalah psikologis anak telah sepenuhnya dipahami, dokter baru akan menyarankan tindakan pengobatan yang diperlukan.
Pilihan pengobatan untuk anak dapat berupa terapi, konsumsi antidepresan, atau keduanya.
Mengapa obat antidepresan untuk anak menuai kontra?
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efek obat antidepresan terhadap anak-anak.
Salah satu penelitian menunjukkan bahwa obat antidepresan tertentu justru dapat memicu keinginan dan perilaku bunuh diri pada beberapa anak dan remaja.
Pasalnya, obat antidepresan juga berisiko memicu kecemasan, luapan emosi, gelisah, sikap memusuhi, dan perilaku impulsif pada sebagian anak.
Inilah yang dikhawatirkan akan memicu keinginan bunuh diri pada anak-anak yang mengonsumsi obat antidepresan.
Walaupun demikian, semua risiko efek samping tersebut tidak serta-merta menjadikan obat antidepresan berbahaya bagi anak.
Manfaat yang diperoleh anak dari mengonsumsi obat antidepresan sebenarnya lebih besar dibandingkan risikonya apabila digunakan secara tepat.
Pemberian obat antidepresan adalah cara yang efektif untuk mengatasi depresi, gangguan kecemasan, maupun masalah psikologis lainnya.
Anak-anak sekalipun dapat mengonsumsi obat ini selama penggunaannya diawasi dengan saksama.
Obat antidepresan yang aman untuk anak
National Institute of Mental Health menyatakan bahwa fluoxetine adalah jenis obat antidepresan yang benar-benar aman untuk diberikan kepada anak-anak berusia 8 tahun ke atas.
Kendati demikian, badan pengawas obat dan makanan, FDA, di Amerika Serikat telah menyetujui beberapa jenis obat antidepresan lain yang aman diberikan kepada anak-anak dan remaja.
Obat-obatan tersebut di antaranya:
- Clomipramine, untuk gangguan obsesif kompulsif (OCD) pada anak berusia 10 tahun ke atas
- Fluvozamine, untuk OCD pada anak berusia 8 tahun ke atas
- Escitalopram, untuk gangguan depresi mayor pada anak berusia 12 tahun ke atas
- Duloxetine, untuk gangguan kecemasan umum pada anak berusia 7 tahun ke atas
- Kombinasi olanzapine dan fluoxetine, untuk gangguan bipolar pada anak berusia 10 tahun ke atas
Semua jenis obat tersebut hanya boleh dikonsumsi sesuai anjuran tenaga medis profesional. Dosis anjuran dan dosis maksimum akan disesuaikan berdasarkan usia anak.
Beberapa jenis obat mengatasi depresi pada dasarnya aman untuk anak selama dikonsumsi dengan tepat.
Orangtua pun harus turut mengawasi penggunaan obat, terutama beberapa bulan pertama saat perubahan perilaku sedang berada dalam puncaknya.
Jangan lupa untuk memeriksakan kondisi anak Anda secara rutin selama mengonsumsi obat antidepresan. Sampaikan semua hal mengenai perkembangan kondisi anak untuk memahami apakah pengobatan dapat dikatakan berhasil.
[embed-health-tool-vaccination-tool]