Apakah Anda merasa si Kecil tidak bisa diam dan terlalu aktif? Perilaku aktif pada anak ini mungkin kerap membuat orang-orang di sekitarnya merasa terganggu. Namun, Anda ternyata juga perlu waspada karena perilaku bisa menjadi tanda ADHD dan hiperaktif. Sebenarnya, apa perbedaan ADHD dan hiperaktif?
Bagaimana cara mengenali kedua kondisi tersebut pada anak Anda? Ketahui di bawah ini.
Perbedaan pengertian ADHD dan hiperaktif
Kadang sulit dibedakan, sebenarnya ADHD dan hiperaktif itu berbeda. Berikut masing-masing perbedaan ADHD dan hiperaktif berdasarkan definisi atau pengertiannya.
Pengertian ADHD
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai beberapa perilaku menetap, seperti sulit fokus, hiperaktif, dan perilaku impulsif atau tiba-tiba.
Seseorang yang mengalami ADHD juga sering kali terlihat cemas.
Gejala ADHD biasanya bisa dikenali sejak usia dini dan akan semakin terlihat saat anak harus menghadapi perubahan suasana atau tantangan baru, contohnya saat pertama kali masuk sekolah.
Sebagian besar kasus ADHD dapat didiagnosis saat anak berusia kurang dari 12 tahun. Namun terkadang, kondisi ini baru diketahui di akhir masa kanak-kanak, atau bahkan saat sudah memasuki usia dewasa.
Gejala ADHD biasanya akan membaik seiring dengan bertambahnya usia anak. Akan tetapi, banyak juga anak dengan ADHD yang terus mengalami gejala yang sama saat ia dewasa.
Penderita ADHD juga bisa mengalami gangguan kesehatan lainnya, seperti gangguan tidur dan gangguan kecemasan.
Pengertian hiperaktif
Sementara itu, hiperaktif adalah suatu perilaku yang ditandai dengan banyak bergerak aktif secara tiba-tiba dan agresif, serta sulit konsentrasi.
Sebenarnya, banyak anak yang mengalami masa-masa ketika mereka tidak bisa diam atau mudah dialihkan perhatiannya.
Meski terlihat seperti gejala ADHD, perlu diketahui bahwa ini merupakan hal yang normal terjadi pada anak.
Artinya, tidak semua anak yang memiliki sifat hiperaktif menderita ADHD.
Oleh karena itu, orangtua perlu tahu perbedaan antara hiperaktif dan ADHD untuk mengenali dan memastikan kemungkinan adanya salah satu dari kedua kondisi tersebut pada anak.
Agar lebih jelas, pemeriksaan ke dokter juga bisa dilakukan untuk memastikan penyebab gejala atau perilaku yang timbul pada anak.
Perbedaan gejala ADHD dan hiperaktif
Meski tampak sama, ada beberapa perbedaan antara ADHD dan hiperaktif.
Kedua kondisi tersebut memang sama-sama menyebabkan anak memiliki perilaku yang serupa, tetapi penanganan yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing kondisi.
Untuk mengetahui perbedaan keduanya, kenali lebih lanjut gejala ADHD dan hiperaktif berikut ini.
Gejala ADHD
Baik pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa, ADHD dapat dikenali dari 3 pola perilaku berikut ini.
1. Kurang perhatian
Penderita ADHD umumnya kurang perhatian dan kesulitan mempertahankan perhatian pada satu hal.
2. Impulsif
Perilaku impulsif yaitu ketika seseorang cenderung melakukan sesuatu secara tiba-tiba dan tanpa dipikirkan terlebih dahulu, hingga bisa terkesan tidak bertanggung jawab.
Misalnya, melempar mainan, mengganggu pembicaraan orang lain, atau menghamburkan uang
3. Hiperaktif
Anak dengan ADHD sering kali terlihat menunjukan sikap cemas dan gelisah dengan terlalu banyak bergerak, seperti tidak dapat duduk tenang atau berjalan ke sana kemari.
Gejala hiperaktif
Dilansir dari MedlinePlus, perilaku hiperaktif pada anak biasanya ditandai sifat-sifat berikut ini.
- Gelisah atau bergerak terus-menerus.
- Berjalan mondar-mandir.
- Berbicara terlalu banyak.
- Kesulitan melakukan aktivitas yang membutuhkan ketenangan, misalnya membaca.
Meski begitu, memang cukup sulit untuk mengenali perbedaan antara gejala ADHD dan hiperaktif.
Tiap orang bisa menganggap sikap aktif yang ditunjukan anak secara berbeda-beda. Ada orang yang menganggap sikap anak berlebihan, tetapi ada juga yang tidak.
Namun memang, ada beberapa anak yang terlihat jelas memiliki sifat aktif yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya.
Selain dikenali dari gejala, normalnya anak yang sangat aktif masih bisa memberikan respons yang baik jika diberikan arahan yang jelas dan dilatih fisiknya secara rutin.
Sementara itu, anak dengan ADHD akan kesulitan mengikuti arahan dan perintah yang diberikan.
Perbedaan pengobatan ADHD dan hiperaktif
Setelah memastikan apakah kondisi yang dialami anak ADHD atau hiperaktif, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi anak. Berikut masing-masing pengobatan yang mungkin dilakukan.
Pengobatan ADHD
Meski belum ada pengobatan yang dapat dilakukan, gejala ADHD pada anak bisa diperbaiki dengan dukungan pendidikan dan bimbingan yang tepat.
Bila diperlukan, penggunaan obat-obatan mungkin juga bisa dilakukan.
Untuk ADHD pada orang dewasa, penanganan utama gejala yaitu berupa penggunaan obat-obatan dan terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif.
Pengobatan hiperaktif
Untuk menangani sifat hiperaktif pada anak, dokter akan menyarankan orangtua agar membawa anak melakukan pemeriksaan psikologis.
Selama pemeriksaan tersebut, dokter umumnya akan melakukan tanya jawab dengan orangtua terkait sifat anak.
Contohnya, apakah sifat hiperaktif pada anak baru terjadi, sudah sejak lama, atau justru bertambah parah.
Dokter mungkin juga akan menanyakan tentang kondisi lingkungan di rumah atau di sekolah guna memastikan apakah yang memicu sifat hiperaktif pada anak.
Kesimpulan
Untuk memastikan penyebab sifat aktif pada anak, apakah ADHD atau hiperaktif, selain mengethui perbedaan dari keduanya, ada baiknya jika Anda sebagai orangtua juga mengajak anak untuk melakukan pemeriksaan psikologis ke dokter. Dengan begitu, Anda akan lebih paham dan tahu penanganan apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak mengatasi kondisinya.
[embed-health-tool-vaccination-tool]