Jika dada bayi naik setelah dilakukan 2-3 kali ventilasi, artinya tekanan ventilasi mungkin cukup diberikan pada bayi.
Dokter akan melanjutkan pemberian ventilasi 40 kali per menit sampai bayi menangis atau bernapas.
Namun, jika dada bayi tidak naik, mungkin ada masalah, seperti:
- saluran napas bayi tersumbat,
- pemasangan sungkup tidak benar,
- tekanan kurang kuat, dan
- pPosisi bayi tidak benar.
Dokter akan melanjutkan ke langkah berikutnya bila tidak ada perbaikan dari kondisi bayi.
Memberi tekanan di dada bayi
Hal ini dilakukan sementara untuk meningkatkan sirkulasi dan pengiriman oksigen ke organ-organ penting bayi.
Tekanan dada atau pijat jantung diberikan disertai dengan ventilasi, untuk memastikan agar sirkulasi darah yang beredar dalam tubuh bayi cukup mendapatkan oksigen.
Setelah penekanan dada dilakukan selama 30-45 detik, dokter akan menilai detak jantung bayi.
Jika detak jantung bayi kurang dari 60 kali per menit penekanan dada harus dilanjutkan (setelah pemberian suntikan epinefrin).
Pemberian epinefrin
Pemberian epinefrin dilakukan ketika ventilasi dan penekanan dada tidak bekerja dengan baik.
Tolak ukurnya adalah ketika ventilasi dan penekanan dada lebih dari 45 detik tidak mendapat respon dari bayi.
Kondisi ini juga ditandai dengan detak jantung bayi tetap kurang dari 60 kali per menit dan tidak ada peningkatan.
Tidak semua bayi perlu mendapatkan resusitasi. Semuanya tergantung pada kondisi kesehatan si kecil saat dilahirkan.