Memperbesar bentuk dan ukuran payudara dengan bedah plastik atau implan payudara sudah banyak dilakukan oleh wanita yang tidak hanya bernyali besar, tapi juga berpenghasilan besar. Masalahnya, apakah mereka masih bisa memberikan ASI kepada buah hatinya secara normal?
Mengenal anatomi payudara
Sebelum berbicara tentang dampak pemasangan implan payudara, ada baiknya Anda harus mengenal terlebih dahulu anatomi payudara Anda. Payudara Anda terdiri dari banyak kelenjar air susu alias ’pabrik’ susu, yang tugasnya adalah memproduksi ASI. Nah, ASI yang dihasilkan oleh pabrik susu ini kemudian dialirkan melalui saluran air susu menuju ‘gudang’ penyimpanan susu yang letaknya di daerah sekitar puting atau areola.
Hebatnya, meski ukuran payudara setiap wanita bisa berbeda-beda, tetapi jumlah kelenjar air susu, saluran, serta volume air susu pada setiap perempuan rata-rata sama saja. Mengapa bisa begitu? Karena yang membuat ukuran payudara berbeda adalah ketebalan lapisan lemak di dalamnya.
Makanya, jangan heran bila perempuan berpayudara kecil bisa menghasilkan ASI sebanyak mereka yang payudaranya besar. Jadi, jika Anda memiliki payudara kecil, hal ini tidak akan berpengaruh pada kemampuan menyusui buah hati Anda.
[embed-health-tool-baby-poop-tool]
Letak sayatan implan payudara pengaruhi aliran ASI
Jika ingin memperbesar ukuran payudara, dokter akan memasukkan implan yang terbuat dari silikon atau saline ke dalam payudara, sesuai ukuran yang diinginkan. Letaknya adalah di bawah lapisan lemak dan kelenjar air susu, atau tepat menempel pada otot dada. Jika dilihat dari lokasi pemasangannya, payudara yang telah dipasangi implan juga sebenarnya masih bisa berfungsi mengeluarkan ASI.