Sejumlah orangtua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus mungkin kerap dihadapkan pilihan yang sulit saat akan menyekolahkan anaknya. Pasalnya, tidak semua sekolah umum dapat memerhatikan anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, sekolah inklusi dapat menjadi alternatif solusi.
Apa yang dimaksud dengan sekolah inklusi?
Sekolah inklusi adalah sekolah regular (non-SLB) yang menyelenggarakan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus sehingga mereka dapat memperoleh kesempatan belajar yang sama dengan anak pada umumnya.
Di sini, anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) akan belajar bersama anak-anak reguler lainnya dengan pendampingan guru khusus selama kegiatan belajar mengajar.
Pendidikan di sekolah inklusif yang ideal mengajarkan tentang keberagaman dan sikap toleransi antar siswa.
Setiap siswa harus saling menghargai perbedaan fisik antara siswa reguler dengan siswa berkebutuhan khusus.
Meskipun siswa berkebutuhan khusus memiliki kekurangan fisik, di sisi lain mereka pasti memiliki kelebihan dibandingkan siswa reguler.
Selain itu, siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif tidak mendapatkan perlakuan khusus dari guru, tapi mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan peserta didik reguler lainnya di kelas tersebut.
Apa saja syarat-syarat sekolah inklusi?
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia mencapai angka 1,6 juta anak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun terus berupaya untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dengan membangun unit sekolah baru dan mendorong tumbuhnya sekolah inklusi di daerah-daerah.
Dalam hal ini, peran pemerintah dan orangtua akan sangat membantu anak berkebutuhan khusus untuk berkembang dan belajar.
Adapun sejumlah syarat masuk sekolah inklusi yang perlu Anda ketahui, di antaranya sebagai berikut.
1. Memiliki surat keterangan lulus dari jenjang pendidikan sebelumnya
Peserta dengan kebutuhan khusus wajib memiliki surat keterangan lulus dari jenjang sebelumnya misalnya lulus SD, SMP, atau SMA.
Anak Anda juga perlu menyertakan ijazah sebagai bukti kelulusan jika sudah terbit.
Semua berkas seperti data rapor, surat keterangan lulus, dan ijazah harus dilampirkan ketika Anda melakukan pendaftaran di sekolah inklusi.
2. Batas usia tertentu
Syarat masuk sekolah inklusi selanjutnya yakni batasan usia. Batas usia pendidikan jenjang SD berusia 7—12 tahun.
Sementara jenjang SMP maksimal berusia 18 tahun, sedangkan jenjang SMA berusia maksimal 21 tahun. Batasan usia ini dihitung di tahun pendaftaran peserta atau pada hari pertama masuk sekolah.
3. Mempunyai akta kelahiran dan KK
Syarat lain yang wajib dipenuhi ketika hendak masuk sekolah inklusi, yakni memiliki akta kelahiran yang terdaftar di daerah setempat dengan nomor induk kependudukan pada kartu keluarga (KK).
4. Memenuhi ambang batas nilai rapot
Sama seperti Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada umumnya, setiap sekolah memiliki standar nilai bagi para pesertanya, termasuk pertimbangan jarak tempat tinggal atau domisili peserta.
Dalam hal ini, syarat wajib saat pendaftaran yang harus diperhatikan ialah nilai rapot memenuhi ambang batas disertai kelengkapan nilai rapor hingga semester terakhir sebagai bukti.
Standar atau ambang batas nilai rapor ini bisa Anda lihat dari peraturan masing-masing sekolah inklusi yang menjadi pilihan.
Apa kelebihan dan kekurangan sekolah inklusi?
Dengan bersekolah di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus akan mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya.
Berikut adalah sejumlah kelebihan dan kekurangan sekolah inklusi yang bisa menjadi pertimbangan bagi Anda.
Kelebihan sekolah inklusi
Kelebihan memasukkan si Kecil di sekolah inklusi yakni sebagai berikut.
1. Meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi
Mengutip jurnal St. Cloud State University, para orangtua percaya bahwa sekolah inklusi dapat meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi pada si Kecil.
Hal itu dikarenakan, saat ia berada di sekolah akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk dapat berinteraksi dan bermain dengan anak-anak lain.
Bahkan, siswa penyandang disabilitas merasa jauh lebih diterima di antara teman sebayanya yang mengarah pada perkembangan yang positif.
2. Membuat siswa menjadi lebih aktif
Salah satu prinsip di sekolah inklusi yang paling penting adalah bahwa tidak ada siswa dengan kepribadian dan keterampilan yang sama.
Sekolah inklusi sangat mementingkan menciptakan peluang bagi siswa untuk belajar dan dinilai dalam berbagai cara.
Oleh karena itu, guru di sekolah ini harus mempertimbangkan berbagai modalitas pembelajaran, baik visual, auditori, atau kinestetik dalam merancang pembelajaran.
Tentu saja hal ini meningkatkan cara pendidik memberikan dukungan dan akomodasi bagi siswa penyandang disabilitas, tetapi juga dapat meningkatkan keterlibatan dan pengalaman pendidikan semua siswa.
3. Membantu siswa mengakses kurikulum secara lengkap
Kelebihan atau manfaat lainnya, yakni memberikan dukungan akademik kepada anak berkebutuhan khusus, berupa kemudahan mengakses kurikulum, serta membantu siswa agar dapat membaca dan melek huruf.
Selain itu, sekolah inklusi yang ideal akan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan responsif bagi semua peserta didik, baik yang berkebutuhan khusus maupun tidak.
4. Menghormati keberagaman
Menurut Inclusive Schools Network, pendidikan inklusi bagi siswa berkebutuhan khusus hanya dapat berhasil jika siswa tersebut merasa benar-benar nyaman dan dianggap menjadi bagian dari komunitas sekolah.
Tentunya, di sekolah ini sangat dibutuhkan sikap saling menghormati terhadap orang-orang dari semua latar belakang dan kemampuan.
Kekurangan sekolah inklusi
Jika ada kelebihan, tentu saja ada kekurangan dari sekolah inklusi. Berikut beberapa kekurangannya.
1. Rentan terhadap intimidasi
Salah satunya kekurangan sekolah inklusi yakni rentan terhadap intimidasi. Beberapa anak mungkin merasa tidak mampu di samping mereka yang tidak cacat.
Selain dapat menurunkan harga diri, anak-anak berkebutuhan khusus juga dapat menjadi sasaran intimidasi oleh anak-anak lain karena mereka mungkin merasa sulit untuk menjalin hubungan sosial atua komunikasi.
2. Keterbatasan sumber daya
Sebagian guru mungkin merasa tidak diperlengkapi atau dilatih secara khusus untuk mengajar anak berkebutuhan khusus.
Hal itulah yang dapat membuat para guru mungkin tidak dapat memimpin kelas dengan baik.
Sementara di satu sisi, guru harus berfokus pada anak dengan kebutuhan khusus, tapi di sisi lain ia harus mendidik anak-anak yang normal.
Kesimpulan
Itulah sejumlah informasi seputar sekolah inklusi yang penting untuk diketahui. Anda mungkin meyakini bahwa menyekolahkan si Kecil di sekolah khusus anak berkebutuhan khusus akan membantu perkembangannya. Namun, Anda juga perlu tahu jika sistem pendidikan inklusi memiliki banyak kelebihan dan kekurangan yang sepsifik dan tidak dapat dihindari. Jika ragu, Anda dapat mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan pasangan, keluarga, atau ahlinya sebelum
memilih sekolah yang tepat bagi buah hati.
[embed-health-tool-vaccination-tool]