Mungkin Anda sering dengar atau bahkan Anda sendiri sering mengatakan kepada orang lain, “Pantas adiknya begitu, kakaknya saja begitu”. Secara tidak langsung, Anda beranggapan bahwa perilaku anak bersaudara di dalam satu keluarga mirip karena sifat baik-nakal bisa “menular” dari kakak ke adik-adiknya. Nyatanya, sifat dan perilaku seseorang tidaklah menular layaknya infeksi bakteri atau virus. Lantas, kenapa sifat kakak-adik bisa begitu mirip?
Perilaku anak berbeda antara satu dengan yang lainnya
Faktanya, setiap anak mengembangkan perilaku yang unik dan berbeda-beda walaupun sesama saudara kandung dan dibesarkan di dalam keluarga yang sama. Pasalnya, karakteristik seseorang dipengaruhi dan dibentuk oleh lingkungan sekitarnya sejak masih kecil, dengan cara yang berbeda pula. Walaupun mungkin Anda sebagai orangtua yakin sudah memperlakukan setiap anak dengan adil dan merata, tapi anak mungkin menerima hal tersebut sebagai sesuatu yang berbeda.
Hal ini pun telah dibuktikan oleh penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology. Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa lingkungan mempunyai peran penting dalam membentuk perilaku anak. Lingkungan yang tidak sama yang diterima anak membuat adanya perbedaan perilaku antar anak dalam satu keluarga.
Perbedaan lingkungan yang diterima antar anak dalam keluarga bahkan juga dapat memengaruhi perkembangan mental dan kemampuan kognitif anak, selain kepribadian atau perilaku anak. Faktor urutan kelahiran dan jenis kelamin ternyata hanya memengaruhi perilaku anak dalam porsi yang sangat kecil, sekitar 1-5%. Tak heran, anak kembar pun pasti memiliki perilaku yang berbeda.
Penelitian lain yang dilakukan baru-baru ini oleh Tel Aviv University juga menyebutkan bahwa perilaku anak yang nakal atau suka mengganggu tidak membuat saudara laki-laki atau perempuannya otomatis ingin meniru hal yang serupa.
Pada masa kanak-kanak, sebenarnya anak lebih cenderung untuk belajar mengenai mana perilaku yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Bukan bermaksud untuk mengganggu, melakukan kekerasan, atau menjadi anak yang tidak penurut. Jadi, anak hanya perlu dibimbing dan diberi pengertian lebih lagi.
[embed-health-tool-vaccination-tool]