Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, tubuh manusia, termasuk balita, melakukan berbagai gerakan otomatis, yang artinya dilakukan tanpa perlu dipikirkan secara sadar, seperti berjalan, menjaga keseimbangan saat berdiri, atau menggerakkan tangan untuk mengambil benda. Kemampuan ini juga bergantung pada sistem sensorik tubuh, salah satunya proprioseptif. Apa yang dimaksud dengan proprioseptif? Ketahui selengkapnya di sini.
Apa itu proprioseptif?
Proprioseptif (proprioception) adalah kemampuan tubuh untuk merasakan posisi, gerakan, dan kekuatan otot tanpa perlu melihat langsung.
Sering disebut sebagai ‘indra keenam’, seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, propriosepsi memungkinkan tubuh melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, mengetik, atau menyentuh hidung dengan mata tertutup.
Kemampuan ini mulai berkembang sejak dalam kandungan dan terus meningkat seiring pertumbuhan anak.
Setelah lahir, aktivitas seperti menendang, merangkak, dan bermain juga membantu balita membangun peta mental tubuh mereka, yang penting untuk koordinasi, keseimbangan, dan kesadaran tubuh.
Propriosepsi juga mendukung keterampilan motorik halus dan kasar serta membantu anak memahami seberapa banyak tekanan yang harus digunakan saat melakukan tugas sehari-hari.
Latihan dan permainan yang melibatkan gerakan aktif dapat memperkuat sistem proprioseptif balita, sehingga turut mendukung perkembangan fisik dan kognitif mereka.
Sebaliknya, penurunan fungsi propriosepsi dapat terjadi akibat penuaan, cedera, atau kondisi neurologis, yang dapat meningkatkan risiko jatuh dan cedera pada anak.
Namun, latihan keseimbangan dapat membantu meningkatkan kemampuan proprioseptif pada semua usia, termasuk balita dan anak-anak.
Dalam bidang medis, propriosepsi berperan penting dalam rehabilitasi pascacedera, terutama pada sendi seperti lutut dan pergelangan kaki.
Latihan proprioseptif digunakan untuk mengembalikan stabilitas dan mencegah cedera ulang.
Selain itu, gangguan propriosepsi dapat menjadi indikator awal dari kondisi neurologis, seperti multiple sclerosis.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Seperti apa konsep proprioseptif?
Secara umum, propriosepsi melibatkan sistem saraf kompleks yang bekerja secara otomatis.
Informasi tentang posisi dan gerakan tubuh dikirimkan ke otak melalui sensor berupa reseptor khusus yang disebut proprioseptor.
Berdasarkan letaknya di dalam tubuh, beberapa jenis sensor tersebut meliputi berikut ini.
- Muscle spindle (sensor di otot): memberi sinyal otak saat otot memanjang atau memendek.
- Golgi tendon organ (sensor di tendon): memberi sinyal otak ketika otot menegang.
- Reseptor sendi dan kulit: membantu mengenali posisi dan gerakan sendi.
Ketika tubuh bergerak, sensor di otot dan sendi “merasakan” perubahan dan mengubah gerakan itu jadi sinyal listrik.
Sensor tersebut mengirimkan informasi ke otak tentang:
- posisi tubuh,
- seberapa besar tekanan atau tarikan pada otot, dan
- seberapa cepat tubuh bergerak.
Semua informasi dari sensor tadi dikirim ke otak melalui saraf tulang belakang. Otak kemudian memproses informasi ini untuk menjaga keseimbangan dan koordinasi gerakan.
Bagaimana cara latihan proprioseptif?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, latihan proprioseptif dapat dilakukan.
Latihan sensori proprioseptif (proprioceptive training) pada balita adalah serangkaian latihan yang bertujuan untuk membantu perkembangan motorik, keseimbangan, dan kesadaran tubuh mereka.
Latihan-latihan ini biasanya disamarkan dalam bentuk permainan menyenangkan yang sesuai dengan usia. Beberapa contoh latihan proprioseptif pada balita meliputi berikut ini.
- Mendorong dan menarik. Aktivitas seperti mendorong bantal besar, menarik kotak mainan, atau bermain tarik tambang lembut untuk merangsang otot dan sendi.
- Melompat dan memanjat. Bermain di trampolin mini, melompat-lompat di kasur, atau memanjat struktur lembut seperti busa atau balok untuk meningkatkan kontrol gerakan.
- Aktivitas berat tubuh. Merangkak melalui terowongan, membawa boneka besar, atau memeluk bantal berat.
- Permainan sensorik motorik. Bermain dengan pasir kinetik, adonan mainan, atau menggelindingkan bola berat ke teman.
- Membungkus dan memberi tekanan lembut. Membungkus balita dalam selimut (dengan pengawasan) atau memberikan pelukan hangat dan tekanan dalam yang nyaman.
Guna mendapatkan manfaat optimal untuk perkembangan balita Anda, latihan proprioseptif sebaiknya dilakukan secara rutin.
Latihan proprioseptif juga bisa disesuaikan untuk berbagai kelompok usia dan tingkat kebugaran tubuh.
Konsultasikan kepada tenaga medis atau pelatih fisik untuk merancang program latihan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kesimpulan
- Proprioseptif adalah kemampuan tubuh untuk merasakan posisi, gerakan, dan tekanan otot tanpa perlu melihat langsung.
- Pada anak atau balita, kemampuan ini penting untuk mendukung perkembangan keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan motorik.
- Propriosepsi dapat dilatih sejak dini melalui aktivitas seperti melompat di trampolin mini, merangkak, mendorong bantal besar, atau bermain tarik tambang lembut.
- Latihan-latihan ini, jika dilakukan secara rutin, bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak, terutama dalam hal kesadaran tubuh dan kontrol gerakan.