Olahraga memang baik untuk kesehatan, tetapi jika dilakukan berlebihan juga bisa membahayakan tubuh. Tanda jika Anda telah berolahraga terlalu banyak yaitu kelelahan, nyeri otot, perubahan suasana hati, dan ketidakseimbangan metabolisme tubuh.
Nah, jika tanda-tanda ini mulai muncul, sebaiknya kurang aktivitas fisik karena bisa muncul bahaya seperti dalam artikel berikut ini.
Daftar bahaya olahraga berlebihan
Jika Anda sudah mengalami tanda-tanda olahraga berlebihan, sebaiknya hentikan latihan dan segera beristirahat.
Pastikan Anda sudah merasakan kondisi tubuh mulai membaik, sebelum memulai aktivitas kembali dengan olahraga intensitas ringan.
Jika tidak, olahraga berlebihan akan berdampak negatif seperti berikut ini.
1. Kelelahan berlebihan
Terlalu banyak berolahraga tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan kelelahan berlebihan atau overtraining syndrome.
Gejalanya termasuk kelelahan kronis, penurunan kinerja, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan masalah tidur.
Ketika Anda berolahraga, terjadi berbagai perubahan dalam tubuh Anda, termasuk peningkatan denyut jantung dan suhu tubuh, pelepasan hormon stres seperti kortisol, dan penggunaan energi yang signifikan oleh otot-otot Anda.
Jika reaksi tersebut terus menerus berlangsung, tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk pemulihan sehingga Anda merasakan kelelahan ekstrem.
2. Cedera fisik
Akibat olahraga berlebihan juga bisa menimbulkan cedera fisik. Hal ini karena otot memiliki kapasitas terbatas untuk bekerja serta membutuhkan waktu untuk pulih setelah digunakan terus-menerus.
Jika otot terus bekerja keras tanpa Anda memberikan waktu istirahat yang cukup untuk pemulihan, kerja otot bisa menurun sehingga risiko terjadinya cedera lebih tinggi.
Untuk itulah, beri waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Istirahat adalah bagian penting dari program latihan yang sehat serta mengurangi risiko cedera.
3. Gangguan hormonal
Bahaya olahraga berlebihan dapat menyebabkan gangguan hormonal. Kondisi ini dikenal dengan istilah hipotalamus-hipofisis-gonadal axis disruption alias disfungsi HPO aksis.
Disfungsi ini terutama terjadi pada wanita dan dapat memengaruhi sistem hormonal yang mengatur sistem reproduksi. Pada wanita, kondisi ini menyebabkan sindrom amenore.
Sementara itu, penelitian dalam Frontiers of Hormone Research mengatakan pria yang olahraga berlebihan menurunkan kesuburan berupa penurunan kualitas dan jumlah sperma.
Kondisi ini terjadi karena jumlah lemak tubuh yang sangat rendah, mengalami penurunan berat badan drastis, tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi, stres fisik, dan gangguan makan.
4. Penurunan berat badan berlebihan
Ada yang mengatakan bahwa olahraga berlebihan meningkatkan berat badan. Ternyata, efek olahraga setiap hari yaitu penurunan berat badan berlebihan.
Fenomena ini sering terjadi pada orang yang berolahraga intens untuk menurunkan berat badan.
Kondisi ini juga sering terjadi bersama gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, sehingga penderitanya mengalami penurunan berat badan drastis.
Hal ini bukanlah kondisi yang sehat. Pasalnya, penurunan berat badan yang terlalu cepat atau berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kekurangan nutrisi, gangguan hormonal, dan masalah jantung.
5. Gangguan tidur
Efek terlalu banyak olahraga lainnya yaitu gangguan tidur. Olahraga yang sangat intens dapat meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol.
Peningkatan kadar kortisol dalam tubuh dapat membuat Anda merasa terjaga dan sulit tidur, terutama jika Anda berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.
Berolahraga yang berlebihan juga bisa menyebabkan otot-otot menjadi tegang. Otot yang tegang dapat mengganggu kemampuan untuk bersantai dan tidur dengan nyaman.
Sebaiknya hindari berolahraga dengan intensitas tinggi dalam 2 – 3 jam sebelum tidur.
Selain itu, terapkan kebiasaan tidur yang baik, seperti menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, menjaga jadwal tidur yang konsisten, dan menghindari kafein sebelum tidur.
6. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Olahraga tiap hari dengan intensitas tinggi berbahaya bagi tubuh karena meningkatkan risiko kardiotoksisitas.
Kardiotoksisitas adalah kondisi timbulnya kerusakan pada otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia yang menyebabkan jantung Anda tidak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh.
Selain itu, efek olahraga berlebihan juga menimbulkan aritmia atau gangguan irama jantung.
Mengerahkan tenaga dalam jumlah besar dapat memicu tubuh menghasilkan hormon adrenalin dan kortisol yang menaikkan tekanan darah dan membuat denyut jantung lebih cepat.
Studi dalam European Heart Journal menyarankan orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan irama jantung tidak melakukan aktivitas fisik yang membakar lemak secara berlebihan. Hal ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jantung.
7. Penyakit ginjal
Olahraga berlebihan juga bisa menjadi penyebab penyakit ginjal yang dikenal sebagai rhabdomyolysis. Kondisi ini terjadi saat otot mengalami kerusakan dan melepaskan pigmen mioglobin dari otot ke dalam aliran darah.
Rhabdomyolysis bisa menimbulkan masalah seperti kelelahan, nyeri otot, dan urine berwarna gelap kecoklatan.
Pada kasus parah, kondisi ini juga berisiko menimbulkan gagal ginjal akibat struktur penyaringan ginjal yang terhalangi oleh zat dari kerusakan otot.
Maka dari itu, selalu perhatikan intensitas dan frekuensi olahraga yang Anda lakukan. Sesuaikan dengan kemampuan fisik dan keterampilan latihan Anda.
8. Kecanduan olahraga
Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik untuk tubuh, begitu juga dengan berolahraga.
Perilaku olahraga berlebihan umumnya tidak Anda sadari dan bisa bermula dari ketidakpuasan terhadap proses maupun hasil akhirnya.
Ketidakpuasan ini kemudian membuat Anda meningkatkan durasi, frekuensi, dan intensitas dari olahraga yang lambat laun susah untuk dikontrol.
Kecanduan olahraga ini mungkin muncul sebagai gejala gangguan mental tertentu, seperti OCD (obsessive compulsive disorder).
Olahraga kompulsif terutama dilakukan oleh seseorang yang memiliki riwayat gangguan makan (eating disorder) yang bisa disebabkan oleh perilaku rendah diri atau perfeksionisme pada kondisi tertentu.
Tips berolahraga yang aman
- Sebelum berolahraga, konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Ada beberapa orang dengan kondisi medis tertentu yang perlu memperhatikan intensitas aktivitas fisik yang dilakukan.
- Orang yang mengidap stenosis aorta, gagal jantung simptomatik, aneurisma, dan dispnea tidak diperbolehkan berolahraga sama sekali karena meningkatkan risiko cedera fatal dan kematian.
- Lansia, pasien kanker, dan pengidap penyakit kronis tertentu masih diperbolehkan berolahraga asalkan berada dalam pengawasan dokter, tenaga medis, atau personal coach.
Nah, itu tadi adalah bahaya terlalu banyak berolahraga. Untuk hidup sehat, Anda tidak bisa mengandalkan olahraga saja. Asupan makanan dan waktu istirahat juga penting agar tubuh tetap bugar.
Selain dari memperhatikan apa yang Anda makan dan minum, jauhi juga gaya hidup yang kurang baik, seperti bergadang, merokok, dan minum alkohol.
[embed-health-tool-bmr]