backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

5 Tips Minum Obat Pereda Nyeri Agar Tetap Aman Tanpa Efek Samping

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    5 Tips Minum Obat Pereda Nyeri Agar Tetap Aman Tanpa Efek Samping

    Obat pereda nyeri tidak berbeda dengan obat pada umumnya yang memiliki manfaat sekaligus efek samping. Kabar baiknya, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar obat pereda nyeri yang Anda minum tetap aman dan ampuh meredakan nyeri.

    Tips aman minum obat pereda nyeri

    Obat pereda nyeri terdiri atas berbagai golongan dan jenis. Setiap golongan ditujukan untuk kondisi tertentu dengan efek sampingnya masing-masing.

    Agar Anda bisa mendapatkan manfaatnya secara optimal dan terhindar dari efek samping, berikut adalah sederet tips minum obat pereda nyeri untuk Anda:

    1. Memahami dosisnya

    Setiap jenis obat pereda nyeri yang Anda minum memiliki dosisnya masing-masing. Dosis tersebut terdiri atas dosis sekali minum dan dosis maksimum dalam sehari.

    Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa jenis obat pereda nyeri yang paling umum dan anjuran dosisnya:

    • Paracetamol: 500-1.000 mg sekali minum, maksimum 4.000 mg dalam sehari.
    • Ibuprofen: 200-400 mg sekali minum, maksimum 1.200 mg dalam sehari.
    • Naproxen: 250 gram sekali minum, batas harian bervariasi antara 500-1.000 mg sesuai kondisi.
    • Asam mefenamat: 500 mg sekali minum, maksimum 1.500 mg dalam sehari.
    • Codeine: 15-60 mg sekali minum, maksimum 360 mg dalam sehari.

    2. Memberi tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat lain

    Tips satu ini sering dilewatkan saat Anda hendak minum obat pereda nyeri. Padahal, obat pereda nyeri dapat berinteraksi dengan obat lain.

    Misalnya, ibuprofen yang diminum bersamaan dengan obat antihipertensi malah bisa meningkatkan tekanan darah.

    Obat dan suplemen yang Anda konsumsi bisa jadi belum tercatat dalam rekam medis. Atau, dokter mungkin tidak menyadari potensi interaksi dengan obat yang Anda minum secara rutin.

    Itu sebabnya, ketika Anda ke dokter, pastikan Anda menginformasikan obat apa saja yang tengah Anda minum demi menghindari interaksi obat.

    anemia ke dokter apa

    3. Memahami efek sampingnya

    Efek samping obat pereda nyeri bervariasi tergantung jenisnya. Misalnya, ibuprofen dan aspirin yang tergolong dalam obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, pusing, dan masalah pencernaan.

    Dokter mungkin tidak akan menyarankan NSAID jika Anda memiliki riwayat penyakit asam lambung, migrain kronis, atau penyakit jantung.

    Dengan memahami tips yang satu ini saat minum obat pereda nyeri, Anda dapat memilih obat dengan efek samping paling ringan.

    4. Mengikuti anjuran penggunaan

    Minum obat pereda nyeri tentu harus sesuai anjuran dokter. Anda harus mengikuti dosis yang diberikan, batas aman konsumsi, serta ketentuan kapan harus minum obat.

    Jangan menambahkan dosis atau menghentikan penggunaan obat tanpa sepengetahuan dokter. Jika obat yang Anda konsumsi tidak lagi ampuh meredakan nyeri, diskusikan masalah ini dengan dokter sebelum memilih obat pereda nyeri lain.

    5. Tidak menggunakan resep milik orang lain

    Tips lain yang harus Anda cermati saat minum obat pereda nyeri adalah fokus pada resep obat Anda. Resep obat diberikan sesuai kondisi medis Anda, baik dari segi riwayat penyakit, alergi, serta aspek lainnya.

    Jangan menggunakan resep obat orang lain, sekalipun Anda menggunakan obat pereda nyeri yang sama dengannya.

    Kondisi kesehatan Anda dan orang lain mungkin saja berbeda. Anda tidak mengetahui interaksi obat yang mungkin terjadi atau efek sampingnya terhadap kesehatan Anda. 

    Setiap orang yang mengonsumsi obat pereda nyeri harus mengikuti tata cara pemakaian obat yang tepat. Tujuannya jelas untuk mengoptimalkan fungsi obat dan mengurangi efek sampingnya.

    Selain menerapkan tips di atas, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum dan selama minum obat pereda nyeri. Konsultasi sangat membantu untuk menentukan jenis obat pereda nyeri yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan