backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Maltofer

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 11/01/2021

Maltofer

Fungsi & Kegunaan

Untuk apa obat Maltofer digunakan?

Maltofer adalah obat untuk mengatasi kekurangan zat besi, termasuk anemia defisiensi zat besi, pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Zat besi merupakan komponen penting dari hemoglobin di dalam tubuh. Tanpa zat besi, tubuh tidak bisa membuat hemoglobin dan tidak bisa pula menghasilkan sel darah merah. Akibatnya, sel-sel tubuh akan kekurangan suplai oksigen dan anda dapat berisiko mengalami anemia.

Obat ini juga digunakan untuk mencegah kekurangan asam folat pada masa sebelum, selama, dan setelah kehamilan serta selama menyusui.

Maltofer mengandung zat aktif asam folat dan iron hydroxide polymaltose kompleks.

Maltofer termasuk obat bebas yang dapat ditemukan di apotek atau toko obat tanpa harus menebus resep dokter. 

Bagaimana aturan pakai Maltofer?

Obat ini tersedia dalam banyak macam, yaitu tablet, tetes (drop), dan sirup. Supaya mendapatkan khasiat yang optimal, beberapa aturan pakai Maltofer yang perlu dipahami adalah:

  • Gunakan obat ini sesuai yang diresepkan dokter atau yang tertera pada label kemasan. 
  • Jangan mengurangi atau menambahkan dosis obat karena dapat meningkatkan risiko efek samping. 
  • Obat dalam bentuk tablet dapat dikunyah atau ditelan langsung dan harus diminum selama atau segera setelah makan.  
  • Jangan gunakan sendok makan biasa saat minum obat dalam bentuk sirup atau tetes. Sebaliknya, gunakan pipet tetes ataupun sendok obat yang biasanya tersedia di dalam bungkus kemasan. Bila keduanya tidak tersedia, jangan ragu untuk bertanya langsung pada apoteker atau dokter. 
  • Obat tetes dan sirup dapat dicampur dengan jus buah dan sayuran. 
  • Gunakan obat ini secara rutin untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal. Untuk memudahkan Anda mengingat waktu minum obat, konsumsi obat ini setiap hari di waktu yang sama.

Bagaimana cara menyimpan Maltofer?

Maltofer adalah salah satu obat yang sebaiknya disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda

Dosis

Berapa dosis Maltofer untuk dewasa?

Untuk orang dewasa, dosis Maltofer adalah:

  • Dosis tablet: 1-3 tablet sehari. Selama 3-5 bulan hingga nilai Hb normal tercapai. Terapi sebaiknya dilanjutkan selama beberapa minggu dengan dosis 1 tablet per hari untuk memulihkan penyimpanan Fe (zat besi) dalam tubuh.

Untuk defisiensi zat besi pada ibu hamil

  • Dosis tablet: 2-3 tablet sehari hingga nilai Hb normal tercapai. Terapi sebaiknya dilanjutkan hingga kehamilan berakhir dengan dosis 1 tablet sehari untuk memulihkan dan meningkatkan kadar zat besi sesuai yang dibutuhkan selama kehamilan.
  • Berapa dosis Maltofer untuk anak-anak?

    Untuk anak-anak, dosis Maltofer adalah:

    • Dosis tablet: 1 tablet sehari selama 1-2 bulan.

    Dalam dosis dan sediaan apa Maltofer tersedia?

    Obat Maltofer tersedia dalam sediaan tablet, sirup, dan obat tetes. 

    Efek Samping

    Apa efek samping Maltofer yang mungkin terjadi?

    Efek samping yang paling umum dikeluhkan pasien setelah mengonsumsi obat Maltofer adalah:

    • Feses berwarna kehitaman atau gelap
    • Diare
    • Sembelit
    • Mual
    • Sakit perut
    • Perut kembung

    Dalam kasus yang jarang, obat ini juga sejumlah efek samping seperti:

    • Muntah
    • Perubahan warna gigi
    • Gastritis
    • Ruam kemerahan di kulit
    • Kulit terasa gatal
    • Biduran
    • Sakit kepala

    Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Pencegahan & Peringatan

    Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Maltofer?

    Beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan obat Maltofer adalah:

    • Jangan gunakan obat ini bila Anda punya alergi terhadap zat besi atau asam folat. 
    • Jangan gunakan obat ini bila Anda mengalami kelebihan zat besi karena hemokromatosis atau hemosiderosis. 
    • Sebaiknya konsultasi terlebih dulu ke dokter bila Anda punya riwayat penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, kanker, dan lain sebagainya. 
    • Sebaiknya konsultasi terlebih dulu ke dokter bila Anda punya riwayat penyakit anemia yang tidak disebabkan oleh kekurangan zat besi (misalnya anemia megaloblastik).
    • Sebaiknya konsultasi terlebih dulu ke dokter bila  belakangan ini Anda sedang rutin minum obat. Mulai dari obat resep, obat nonresep, multivitamin, suplemen makan, dan obat herbal. 
    • Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami efek samping tidak biasa seperti kejang maupun nyeri otot. 

    Apakah Maltofer aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Maltofer adalah obat yang aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat.

    Meski begitu, sebaiknya selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apapun.

    Apalagi jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Hal ini untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan. 

    Interaksi Obat

    Obat apa saja yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Maltofer?

    Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

    Sejumlah obat-obatan yang mungkin memicu interaksi dengan Maltofer adalah:

    Makanan dan minuman apa yang tak boleh dikonsumsi saat menggunakan Maltofer?

    Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.

    Masukkan informasi yang didapat.

    Apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang harus menghindari Maltofer?

    Ada kondisi kesehatan yang mungkin dapat berinteraksi negatif dengan obat Maltofer. Beberapa di antaranya seperti:

    • Alergi zat besi atau asam folat
    • Hemokromatosis
    • Hemosiderosis
    • Anemia yang tidak disebabkan karena kekurangan zat besi, seperti megaloblastik
    • Penyakit ginjal
    • Penyakit hati

    Mungkin ada penyakit kronis lainnya yang belum disebutkan di atas. Maka dari itu, penting memberi tahu dokter seputar semua riwayat kesehatan Anda sebelum memutuskan mengonsumsi obat ini. Dengan begitu, dokter dapat menentukan obat jenis lainnya yang sesuai dengan kondisi Anda. 

    Overdosis

    Apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?

    Beberapa gejala overdosis Maltofer yang paling umum adalah:

    • Rasa mengantuk parah
    • Badan lemas, lesu, dan tidak bertenaga
    • Kejang-kejang

    Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

    Apa yang harus dilakukan bila lupa minum obat atau lupa pakai obat

    Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis dobel.

    Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan