backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pseudoephedrine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 17/01/2023

Pseudoephedrine

Saat Anda mengalami hidung tersumbat karena flu, dokter mungkin akan merekomendasikan obat pseudoephedrine. Kenali dosis, aturan pakai, dan efek samping obat ini. 

Golongan obat: dekongestan.

Merek dagang pseudoephedrine zat aktif tunggal: Alco Drop dan Rhinos Neo Drop.

Merek dagang pseudoephedrine kombinasi zat aktif lain: Actifed, Triaminic, Rhinos, OBH Combi, Tremenza, Siladex, dan sebagainya.

Apa itu obat pseudoephedrine?

Pseudoephedrine adalah obat yang tergolong sebagai dekongestan.

Obat ini berfungsi untuk meredakan gejala hidung tersumbat dan sinusitis akibat infeksi, seperti selesma atau flu.

Obat ini juga mengatasi masalah pernapasan akibat alergi rhinitis, alergi dingin, dan bronkitis. 

Pseudoephedrine bekerja dengan mengecilkan pembuluh darah untuk mengurangi pembengkakan dan penyumbatan pada hidung.

Dosis dan sediaan pseudoephedrine

hidung tersumbat tapi tidak pilek

Data BPOM menunjukkan pseudoephedrine di Indonesia tersedia dalam sediaan tablet, kaplet, tablet lepas lambat, sirup, dan drop untuk bayi.

Pseudoephedrine bisa dikombinasikan dengan HCl (hidroklorida) atau zat aktif lain, seperti antihistamin (triprolidin atau clhorpheniramine maleate) dan penurun panas (parasetamol).

Pemberian dosis berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut.

Hidung tersumbat 

  • Dewasa: dosis awal adalah 30 – 60 mg, tiap 4 – 6 jam. Dosis maksimal 240 mg per hari. Dosis tablet lepas lambat yaitu 120 mg, tiap 12 jam sesuai kebutuhan.
  • Anak (usia >12 tahun): sama seperti orang dewasa. 
  • Anak (usia 6 – 12 tahun): dosis awal adalah 30 mg, tiap 6 jam. Dosis maksimal 120 mg per hari.
  • Anak (usia 2 – 5 tahun): dosis awal adalah 15 mg, tiap 6 jam. Dosis maksimal 60 mg per hari.

Aturan pakai pseudoephedrine

Pseudoephedrine dalam sediaan tablet biasa, tablet lepas lambat, dan larutan (cair) dapat diminum dengan air putih. 

Telan seluruh tablet lepas lambat seutuhnya, jangan membelah, menggerus, atau mengunyahnya.

Tablet dan cairan biasa biasanya diminum setiap 4 – 6 jam. Tablet lepas lambat 12 jam biasanya diminum setiap 12 jam.

Anda tidak boleh meminum lebih dari dua dosis dalam periode 24 jam. 

Gunakan sendok takar atau cangkir yang disertakan dalam kemasan obat untuk konsumsi sediaan sirup. 

Untuk membantu mencegah kesulitan tidur, minumlah dosis terakhir beberapa jam sebelum waktu tidur. 

Minum pseudoephedrine persis seperti aturan minum obat. Jangan menggandakan dosis dari yang ditentukan oleh dokter. 

Jangan berikan obat ini tanpa resep kepada anak-anak di bawah usia 4 tahun.  Jangan berikan tablet lepas lambat kepada anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Jika gejala Anda tidak membaik dalam 7 hari, hentikan penggunaan pseudoephedrine dan hubungi dokter.

Efek samping pseudoephedrine

Obat ini mungkin menyebabkan efek samping obat. Berikut efek samping obat yang bisa timbul.

Efek samping ringan

Beberapa efek samping ringan yang mungkin timbul seperti:

  • hilang nafsu makan,
  • rasa panas, geli, atau kemerahan di bawah kulit,
  • merasa semangat atau senang (khususnya pada anak-anak),
  • gangguan tidur (insomnia), dan
  • ruam kulit atau gatal.

Efek samping serius

Berhenti menggunakan obat ini jika Anda memiliki efek samping yang serius seperti:

  • detak jantung berdetak, cepat, tidak stabil,
  • kegelisahan dan pusing parah,
  • berdarah dan memar, 
  • kelelahan yang tidak biasa, 
  • demam, tidak enak badan, gejala flu,
  • kedinginan, dan
  • tekanan darah meningkat hingga tahap berbahaya.

Peringatan dan perhatian saat pakai pseudoephedrine

Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap pseudoephedrine, obat lain, atau bahan tidak aktif apa pun dalam obat ini.

Jika berencana minum tablet lepas lambat, beri tahu dokter bahwa Anda mengalami penyempitan atau penyumbatan sistem pencernaan.

Jika menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter bahwa Anda mengonsumsi pseudoephedrine.

Penting Anda ketahui

  • Periksa label obat batuk dan pilek tanpa resep dengan hati-hati sebelum menggunakannya secara bersamaan.
  • Obat-obatan tersebut mungkin mengandung bahan aktif yang sama dan jika digabungkan dapat menyebabkan overdosis
  • Overdosis obat kombinasi batuk dan pilek tanpa resep, termasuk yang mengandung pseudoephedrine, dapat menyebabkan efek samping serius. 

Apakah aman untuk ibu hamil dan menyusui?

National Health Services tidak menganjurkan penggunaan pseudoephedrine selama kehamilan karena dapat mengurangi aliran darah pada plasenta dan bayi.

Pseudoephedrine yang diminum pada 12 minggu pertama kehamilan, mungkin memicu cacat lahir, walaupun bukti ini tidak kuat.

Pseudoephedrine biasanya tidak dianjurkan saat menyusui meskipun obat ini masuk ke ASI dalam jumlah yang sangat kecil.

Obat ini juga dapat mengurangi jumlah susu yang dihasilkan. Jadi, cobalah untuk tidak meminumnya jika memungkinkan.

Jika memang membutuhkan obat ini, bicaralah dengan dokter atau apoteker yang dapat merekomendasikan obat yang lebih aman.

Interaksi obat pseudoephedrine dengan obat lain

Konsumsi pseudoephedrine dengan obat lain mungkin mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping. 

  • Efek antihipertensi dari metildopa, penghambat beta seperti bisoprolol, dan penghambat alfa seperti terazosin serta prazosin dapat menurun jika digunakan bersama obat ini.
  • Risiko terjadinya efek samping meningkat jika digunakan dengan urinary alkalinizers, seperti kalium sitrat.
  • Efektivitas obat menurun apabila digunakan dengan urinary acidifiers, seperti asam fosfat kalium.
  • Risiko hipertensi dan efek samping fatal jika digunakan bersama obat golongan MAOI (monoamine oxidase inhibitors), seperti isocarboxazid atau selegiline.
  • Tekanan darah meningkat jika digunakan bersama antidepresan trisiklik atau agen simpatomimetik lain, seperti dekongestan, obat penurun selera makan, atau stimulan, seperti amfetamin.

Konsultasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 17/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan