backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Atropin

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 03/12/2021

    Atropin

    Atropin atau atropine adalah obat untuk mengurangi air liur, lendir, atau sekresi lain di saluran napas selama operasi. Obat ini juga dokter gunakan untuk mengobati beberapa jenis keracunan dan perawatan untuk gejala detak jantung lemah (bradikardia).

    Golongan obat: anestetik, antidot dan obat lain keracunan, obat mata

    Merek dagang obat: Atropine, Atropine Sulfate, Cendo Tropine

    Apa itu obat atropin?

    jantung koroner bisa sembuh

    Atropin atau atropine adalah obat untuk menangani detak jantung lambat (bradikardia) dan beberapa jenis keracunan. 

    Selain itu, obat ini dokter gunakan untuk menangani kontraksi atau kejang otot pada perut dan usus, kandung kemih, serta saluran empedu. 

    Atropin juga bermanfaat untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan di bawah ini.

    • Mengendalikan kondisi kolitis, divertikulitis, kolik bayi, kolik ginjal dan empedu, ulkus peptis, dan irritable bowel syndrome (IBS).
    • Mengurangi produksi cairan di dalam tubuh (asam lambung, lendir di saluran pernapasan).
    • Mengobati rasa kaku, gemetaran, produksi air liur dan keringat berlebihan karena penyakit Parkinson.
    • Mempertahankan fungsi jantung dengan baik selama prosedur operasi darurat yang melibatkan jantung, serta mengobati kelainan jantung tertentu.
    • Penangkal racun untuk mengobati jenis keracunan obat tertentu

    Atropine juga tersedia dalam bentuk obat tetes mata yang berfungsi untuk membesarkan pupil sebelum pemeriksaan. 

    Obat ini mungkin juga dokter untuk tujuan selain yang tercantum dalam pedoman pengobatan. 

    Untuk memastikannya, konsultasikan kepada dokter atau apoteker untuk penggunaan atropin lainnya. 

    Atropine termasuk obat yang harus Anda dapatkan dengan resep dokter. 

    Sediaan dan dosis atropin

    Atropine tersedia dalam bentuk injeksi dan obat tetes mata sesuai kondisi dengan dosis 0,1 mg/mL, 0,05 mg/mL.

    Dosis obat atropin bergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien, mulai dari orang dewasa berikut penjelasannya.

    Dosis atropin untuk orang dewasa

    • Bradikardia: 0,4-1 miligram (mg), pemberian suntikan melalui pembuluh darah setiap 1-2 jam sekali sesuai kebutuhan. Dosis maksimum adalah 2 mg. 
    • Penyumbatan atrioventricular: 0.4 mg hingga 0.6 mg, penyuntikkan melalui otot atau kulit.
    • Anestesi: 0.4 mg hingga 0.6 mg, intravena melalui otot atau kulit.
    • Pembuangan cairan pada hidung (rhinorrhea): 0.4 mg hingga 0.6 mg, bisa melalui otot atau kulit.
    • Cedera kepala: 0.4 mg hingga 0.6 mg, IV, bisa melalui otot atau kulit.
    • Dilatasi pupil (mydriasis), cycloplegia, dan mata malas (amblyopia): satu tetes atropine ophthalmic 40 menit sebelum waktu maksimum dari dilatasi.
    • Keracunan organofosfat: 0.8 mg, IM. 

    Jjika tidak ada efek samping setelah 30 menit penggunaan atau gejala keracunan justru bermunculan, berikan 2 mg, melalui injeksi intramuskular (IM), setiap satu jam hingga gejala reda atau hilang sama sekali.

    Dosis atropin (atropine) untuk anak-anak

    Pada anak-anak, dosis atropine terbagi berdasarkan berat badan dan kondisi si kecil.

    Berikut dosis atropin untuk anak dengan kondisi bradikardia, anestesi sebelum operasi, pembuangan cairan hidung, cedera kepala, dan penyumbatan atrioventrikular.

    • 3-7 kg: 0.1 mg, IV, IM, atau melalui kulit
    • 8-11 kg: 0.15 mg, IV, IM, atau melalui kulit
    • 11-18 kg: 0.2 mg, IV, IM, atau melalui kulit
    • 18-29 kg: 0.3 mg, IV, IM, atau melalui kulit
    • 29-41 kg: 0.4 mg, IV, IM, atau melalui kulit
    • lebih dari 41 kg: 0.4-0.6 mg, IV, IM, atau melalui kulit

    Sementara itu, dosis obat sesuai dengan berat badan untuk anak-anak keracunan organofosfat adalah sebagai berikut.

    • Berat badan lebih dari 41 kg: 2 mg
    • Berat badan 18-41 kg: 1mg
    • Berat badan 7-18 kg: 0.5 mg
    • Berat badan kurang dari 7 kg: 0.25 mg

    Dosis atropin untuk anak-anak dilatasi pupil (mydriasis), cycloplegia, dan mata malas (amblyopia).

    • Usia tiga bulan ke atas: satu tetes atropine ophthalmic 40 menit sebelum waktu maksimum dari dilatasi.
    • Usia kurang dari tiga bulan: Dosis harus ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.

    Efek samping atropin

    Cara menggunakan obat tetes telinga

    Seperti obat pada umumnya, atropine juga bisa menimbulkan efek samping. Beberapa reaksi yang timbul karena penggunaan obat ini adalah:

    • alergi (pembengkakan bibir, lidah, atau wajah, sulit bernapas, tenggorokan menyempit, atau gatal-gatal),
    • detak jantung tidak teratur atau cepat,
    • ruam kulit,
    • sakit mata, pandangan mata menjadi buram,
    • susah berbicara dan menelan, dan
    • berhalusinasi.

    Jika mengalami efek samping serius, hentikan penggunaan atropine dan caril pertolongan medis darurat.

    Lanjutkan penggunaan atropine jika Anda hanya mengalami efek samping ringan seperti: 

    • sakit kepala atau pusing hingga rasanya ingin pingsan,
    • lemas dan kehilangan keseimbangan,
    • penglihatan buram, pupil mata membesar, atau mata sensitif terhadap cahaya terang,
    • mual, kembung, nyeri ulu hati, atau sembelit,
    • kulit terasa kering dan panas,
    • perubahan indra pengecap,
    • sulit buang air kecil,
    • lebih sedikit berkeringat, dan
    • bersin, hidung tersumbat, atau mulut kering

    Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. 

    Bila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping akibat obat tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker.

    Apakah obat atropin aman untuk ibu hamil dan menyusui

    Sampai saat ini, belum ada penelitian mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. 

    Selalu konsultasikan pada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA). 

    Artinya, obat ini berisiko pada binatang sebagai sampel penelitian, tetapi belum ada observasi lebih lanjut dengan manusia. 

    Sebaiknya konsultasikan kepada dokter atau apoteker terlebih dahulu dan jelaskan kondisi Anda sedang menyusui atau hamil.

    Tanyakan juga dampak yang mungkin terjadi jika anak tidak sengaja mengonsumsi obat yang masuk ke tubuhnya melalui ASI.

    Interaksi obat atropin dengan obat lain

    methergin obat untuk perdarahan setelah melahirkan

    Atropine bisa menyulitkan tubuh dalam penyerapan obat lain yang Anda konsumsi secara oral.

    Interaksi obat mungkin mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius.

    Berikut daftar obat yang berinteraksi dengan atropin.

    • Obat detak jantung tidak teratur (disopyramide dan quinidine)
    • Obat pengencer darah (heparin dan warfarin)
    • Obat untuk penyakit parkinson
    • Obat mual dan muntah (metoclopramide)
    • Obat masalah perut (cisapride)
    • Obat untuk meredakan kram perut dan mencegah mabuk perjalanan (antikolinergik)
    • Obat kandung kemih (bethanechol)
    • Obat untuk mmengatasi depresiantidepresan (trisiklik)
    • Obat untuk mengobati jamur (ketaconazole)
    • Obat glaukoma (pilocarpine dan cabachol)

    Tidak semua jenis obat tertulis dalam daftar tersebut. Meski obat yang Anda konsumsi tidak ada di daftar, tetap beri tahu dokter.

    Ini juga termasuk obat dengan atau tanpa resep bahkan sampai produk pengobatan herbal. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat tanpa persetujuan dokter.

    Kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan atropin

    Adanya gangguan medis lain mungkin mempengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan memberitahu dokter jika Anda mengalami gangguan medis lain, seperti:

    • mati rasa atau rasa geli pada tangan atau kaki,
    • penyakit hati,
    • ulcerative colitis,
    • gangguan tiroid,
    • tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, atau jenis penyakit jantung apapun,
    • hiatal hernia atau penyakit refluks,
    • pembesaran prostat, dan
    • asma, penyakit paru-paru kronis, atau alergi.

    Selain itu, mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. 

    Diskusikan dengan petugas kesehatan mengenai penggunaan obat dengan makanan, alkohol, atau tembakau.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 03/12/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan