backup og meta

Xylocaine

Xylocaine

Xylocaine biasanya diberikan sebagai bius lokal sebelum dokter melakukan prosedur medis. Terkadang, obat ini juga dapat membantu mengatasi masalah pada kulit. Seperti apa fungsi obat xylocaine? Bagaimana penggunaannya?

Golongan obat: anestesi lokal

Kandungan obat: lidocaine

Apa itu xylocaine?

Xylocaine adalah obat anestesi untuk memberikan efek mati rasa sementara pada bagian tubuh tertentu.

Obat ini biasanya diberikan sebelum menjalani prosedur sigmoidoskopi, sistoskopi, dan pemeriksaan paru-paru atau tenggorokan.

Xylocaine juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal dan nyeri akibat penyakit kulit, misalnya eksim, gigitan serangga, dan luka bakar ringan, serta mengatasi rasa gatal dan tidak nyaman akibat masalah pada area genital atau anus.

Sediaan dan dosis xylocaine

obat topikal

Xylocaine tersedia dalam bentuk spray, gel, krim, losion, dan supositoria. Di Indonesia sendiri, baru ada dua jenis xylocaine yang tersedia, yakni obat dalam bentuk spray dan gel yang dioleskan (topikal).

Setiap sediaan obat memiliki dosis masing-masing. Berikut adalah dosis umum dari obat ini.

1. Sediaan gel

Xylocaine gel 3% dapat dioleskan sebanyak 1–4 pump pada area yang dibutuhkan sebanyak 3–4 kali sehari. Pemakaian tidak boleh melebihi 4,5 mg/kg berat badan.

2. Sediaan spray

Satu botol xylocaine semprot 10% terdiri dari 50 mL cairan. Setiap semprotan mengandung 10 mg lidokain.

Dosis bergantung pada kondisi dan tujuan pemakaian. Dosis maksimum adalah 20 semprotan atau sebanyak 200 miligram.

Aturan pakai xylocaine

Untuk pemakaian obat gel, ikuti sesuai petunjuk dari dokter atau yang ada pada kemasan. Sebelum menggunakannya pada kulit, bersihkan dan keringkan area yang akan diobati. Setelah itu, oleskan obat sesuai dengan aturan.

Bila Anda menggunakan xylocaine spray, kocok tabung dengan baik sebelum digunakan. Kemudian, semprot obat dengan jarak sekitar 7–12 cm dari area yang ingin diatasi. Jangan menyemprot obat di dekat mata, hidung, atau mulut.

Obat harus disimpan di tempat yang sejuk, paling baik di bawah 25 derajat celsius. Jangan menyimpan obat di tempat yang lembap seperti kamar mandi atau dekat wastafel. Jangan biarkan obat terpapar dengan cahaya langsung atau suhu panas.

Efek samping xylocaine topikal

kulit gatal karena diabetes

Penggunaan xylocaine topikal dapat menimbulkan efek samping pada kondisi tertentu. Biasanya efek samping anestesi topikal cukup ringan, tetapi ada pula beberapa kasus efek samping yang cukup serius.

Beberapa efek samping dari penggunaan obat ini termasuk:

  • ruam pada kulit,
  • gatal-gatal,
  • pusing,
  • mengantuk,
  • kebingungan,
  • tubuh bergetar,
  • napas mengi atau sesak napas,
  • nyeri dada,
  • produksi keringat meningkat, serta
  • tekanan darah rendah.

Efek samping yang disebutkan di atas cukup jarang terjadi. Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa di antaranya dan tidak kunjung membaik, segera beri tahu dokter agar dapat ditangani.

Peringatan dan perhatian saat pakai xylocaine

konsultasi dokter, dokter dan pasien

Sebelum menjalani pengobatan, beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain, suplemen, vitamin, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi.

Informasi ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan obat tetap aman dan mencegah terjadinya interaksi dengan obat lain.

Beri tahu juga bila Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti epilepsi, penyakit jantung, penyakit hati, penyakit ginjal, atau bila Anda memiliki kecenderungan suhu tubuh yang tinggi.

Penggunaan obat tidak disarankan bagi Anda yang alergi terhadap obat ini. Begitu pun jika Anda memiliki luka terbuka atau infeksi pada area yang akan dioleskan obat.

Apakah xylocaine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

US Food and Drug Administration (FDA) yang setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI memasukkan xylocaine ke dalam kategori kehamilan B.

Artinya, beberapa penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa penggunaan obat ini tidak berbahaya bagi ibu dan janin.

Meski demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memastikan keamanan obat ini bagi ibu hamil. Pasalnya, hasil studi terhadap hewan tidak selalu bisa memprediksikan reaksi pada manusia.

Xylocaine juga dapat masuk ke dalam ASI sehingga hanya boleh digunakan bila benar-benar diperlukan. Jika Anda sedang menyusui dan perlu menggunakan obat ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Interaksi dengan obat lain

Obat anestesi dapat berinteraksi bila digunakan bersamaan dengan obat, suplemen, atau zat tertentu. Obat-obatan yang sebaiknya tidak digunakan bersama xylocaine di antaranya:

  • parasetamol/acetaminophen,
  • aspirin,
  • Ativan (lorazepam),
  • Marcaine (bupivacaine),
  • morfin,
  • Naprosyn (naproxen),
  • prednisone,
  • Valium (diazepam),
  • Xanax (alprazolam),
  • Zithromax (azithromycin),
  • Zofran (ondansetron), dan
  • Zoloft (sertraline).

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat ini, konsultasikan dengan dokter dan/atau apoteker Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Xylocain (Lidocaine). (2021). RxList. Retrieved 28 October 2021, from https://www.rxlist.com/xylocaine-drug.htm#description

Lidocain Dosage. (2020). Drugs.com. Retrieved 28 October 2021, from https://www.drugs.com/dosage/lidocaine.html

Xylocaine Injection. (n.d.). Prescribers’ Digital Reference. Retrieved 28 October 2021, from https://www.pdr.net/drug-summary/Xylocaine-Injection-lidocaine-hydrochloride-2454

Xylocaine. (n.d.). Pusat Informasi Obat Nasional. Retrieved 28 October 2021, from http://pionas.pom.go.id/obat/xylocaine

Xylocaine 4% Topical Solution. (2018). NPS MedicineWise. Retrieved 28 October 2021, from https://www.nps.org.au/medicine-finder/xylocaine-4-topical-solution

4% Xylocaine®-MPF (lidocaine HCl) Strerile Solutio. (2010). Retrieved 13 July 2022, from https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/010417s027lbl.pdf

Versi Terbaru

25/07/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Benzodiazepine

Bisakah Seseorang Alergi Terhadap Anestesi (Obat Bius)?


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 25/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan