Infeksi tidak hanya disebabkan oleh bakteri, tapi juga virus. Jika infeksi bakteri diobati dengan antibiotik, infeksi virus diobati dengan sebuah obat antivirus (antiviral). Salah contoh antivirus yang umum digunakan ialah valasiklovir (valaciclovir).
Nah, untuk tahu lebih jelas mengenai kegunaan hingga efek sampingnya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Golongan obat: antivirus
Merek dagang: Valciron, Valvir, Norus, Valtrex, Herclov, Inclovir, dan Valaciclovir HCL Monohydrate
Apa itu obat valasiklovir?
Valasiklovir atau valaciclovir adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus.
Biasanya, dokter meresepkan obat ini untuk mengobati herpes zoster yang menyerang mata, infeksi kulit, atau infeksi organ intim yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (herpes genital) pada orang dewasa atau anak-anak minimal usia 12 tahun.
Tidak hanya pada orang yang sakit herpes genital, antivirus ini juga diberikan pada pasangannya. Ini karena virus mungkin sudah ditularkan lewat aktivitas seks tapi tidak menimbulkan gejala, menurut situs University of Michigan Health.
Pada beberapa kasus, obat ini juga digunakan untuk mencegah infeksi cytomegalovirus (CMV) pada pasien yang telah menjalani transplantasi organ.
Anak usia 2 hingga 18 tahun bisa menggunakan obat ini untuk mengobati cacar air.
Dosis valasiklovir
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasehat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dosis yang diberikan pada setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung dengan usia, penyakit, dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Pencegahan infeksi cytomegalovirus pada orang dengan sistem imun lemah
- Dewasa dan anak-anak: 2.000 mg sebanyak 4 kali sehari, pengobatan segera dilakukan setelah transplantasi dan dilakukan selama 90 hari.
Herpes genital
- Dewasa dan anak-anak: dosis pengobatan sebesar 500 mg sebanyak 2 kali sehari, selama 3–5 hari untuk kondisi herpes genital yang mengalami kekambuhan atau sampai 10 hari untuk herpes genital yang baru pertama kali terjadi.
- Dewasa dan anak-anak dengan sistem imun yang lemah: dosis sebesar 1.000 mg sebanyak 2 kali sehari, selama 5 hari untuk kondisi herpes genital yang mengalami kekambuhan atau sampai 10 hari untuk herpes genital yang baru pertama kali terjadi.
- Dewasa dan anak-anak untuk mencegah kekambuhan herpes genital: dosis sebesar 500 mg, sehari sekali. Dosis untuk pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah adalah 500 mg sebanyak 2 kali sehari. Pengobatan akan dievaluasi ulang setelah 6–12 bulan masa pengobatan.
Herpes zoster
- Dewasa: 1.000 mg sebanyak 3 kali sehari, selama 7 hari. Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat melanjutkan pengobatan selama 2 hari setelah bintil kering.
Herpes labialis
- Dewasa dan anak-anak: 2.000 mg setiap 12 jam untuk hari pertama.
Aturan pakai valasiklovir
Gunakan obat ini persis seperti yang diarahkan dokter maupun apoteker. Hindari menambah, mengurangi, atau menghentikan pemakaian obat tanpa persetujuan dokter.
Anda bisa minum obat antivirus ini dengan atau tanpa makanan. Sebaiknya, minum segelas air putih setelah minum obat ini.
Cobalah untuk minum valaciclovir pada waktu yang sama setiap hari. Jika Anda melewati satu dosis, jangan menggandakan dosis pada waktu minum obat selanjutnya.
Obat ini harus terus diminum meskipun Anda sudah merasa lebih baik. Jadi, jangan berhenti minum obat jika tidak diinstruksikan oleh dokter.
Efek samping valasiklovir
Sama seperti obat lainnya, obat antivirus ini dapat menimbulkan efek samping ringan hingga serius yang membutuhkan pertolongan medis segera.
Jika Anda mengalami efek samping ringan yang tidak kunjung membaik, hubungi dokter. Begitu pula jika Anda mengalami efek samping serius, segera periksa ke dokter.
Efek samping ringan
- Sakit kepala.
- Mual dan muntah.
- Sakit perut.
- Diare.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Kulit sensitif terhadap sinar matahari.
Efek samping serius
- Demam dengan sakit tenggorokan atau terus-menerus, sariawan, perdarahan, atau memar yang tidak biasa.
- Perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak biasa (terlalu depresi atau gelisah).
- Kebingungan dan halusinasi (melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak ada).
- Tanda-tanda masalah ginjal, seperti kencing berdarah atau kesulitan buang air kecil.
- Ruam, sesak napas, serta pembengkakan pada wajah, mata, mulut atau tenggorokan.
Peringatan dan perhatian pakai obat valasiklovir
Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap valasiklovir. Reaksi alergi biasanya ditunjukkan dengan ruam dan gatal pada kulit, pembengkakan pada wajah, dan sesak napas.
Selain itu, beri tahu juga jika Anda memiliki masalah kesehatan seperti berikut ini.
- Penyakit ginjal.
- Penyakit liver.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
- Rentan mengalami dehidrasi.
- Sedang hamil dan menyusui.
Apakah obat valasiklovir aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Konsultasikan pada dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
Dokter akan mempertimbangkan apakah obat ini lebih banyak manfaatnya bila diminum oleh ibu hamil, mengingat infeksi virus yang bertambah parah bisa membuat kesehatan ibu dan janin terganggu.
Berdasarkan data penelitian, penggunaan obat ini selama kehamilan tidak meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Jika Anda sedang menyusui bayi prematur atau memiliki masalah kesehatan tertentu, hal ini juga harus dikonsultasikan kepada dokter.
Interaksi obat valasiklovir dengan obat lain
Selain masalah kesehatan yang dimiliki, beri tahu juga dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan. Ini karena penggunaan obat tertentu dengan valasiklovir secara bersamaan bisa menimbulkan interaksi yang mengganggu efektivitas obat.
Berikut merupakan daftar obat yang sebaiknya tidak Anda gunakan bersamaan dengan valaciclovir.
- Obat untuk mengurangi produksi asam lambung, seperti cimetidine.
- Obat untuk asam urat, seperti probenesid.
- Obat kanker, seperti metotreksat.
- Obat yang diresepkan setelah transplantasi organ, seperti siklosporin dan takrolimus.
- Antivirus lain, seperti tenofovir dan foscarnet.
[embed-health-tool-bmi]