Sebagian besar dari Anda pasti pernah merasakan mual dan/atau muntah. Saat ini terjadi, rasanya tentu tak nyaman. Untuk mengatasi kondisi ini, obat pereda mual, seperti domperidone, mungkin dibutuhkan.
Cari tahu serba-serbi tentang obat domperidone atau domperidone maleate pada ulasan berikut ini.
Golongan obat: Antiemetik
Merek dagang: Vomecho, Etalium, Domperidone, Nozia, Vola, Periflux, Vometa, Vosedon, Dome, Gerdilium, Vomina, Costil, Rosidon, Vomiper, Vesperum, Dominal, Vometin, Gaflux, Motilium, Vomitas FDT, Dom, Domilium, Tilidon, Hufadon, Vomistop FT, Nudone, Monell, Omedom, Vomarin, Vometin, Vomitas, Vidon, Domeran, Gerdilium, Prospep, Nomesis, Yaridon, Vomistop, Regit, Costil, Fudo FT, Vometa FT, Genpridon, Vesperum, Dometa, Vola, Vidon, Dome 10, Fudo, Domedon, Tilidon, Domperidone Maleate, Domestrium, Lexadon, Galdom, Emequa.
Apa itu obat domperidone?
Domperidone (domperidon) atau domperidone maleate adalah obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah pada anak remaja (usia 12 tahun) hingga dewasa.
Fungsi obat domperidone yaitu meningkatkan pergerakan atau kontraksi lambung dan usus.
Obat domperidon juga digunakan untuk mengobati mual dan muntah yang disebabkan oleh obat lain yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson.
Selain kegunaan tersebut, domperidone juga mungkin digunakan untuk tujuan lain yang tidak dituliskan pada petunjuk pengobatan ini.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut mengenai fungsi dan kegunaan obat ini.
Dosis obat domperidone
Obat domperidone maleate umumnya tersedia dalam berbagai sediaan berikut yang dikonsumsi secara oral.
- Tablet 10 mg.
- Sirup atau suspensi 5 mg/5 ml.
- Drops 5 mg/ml.
Adapun dosis domperidone untuk mengatasi mual dan muntah dapat disesuaikan dengan sediaan atau jenis obat. Berikut ketentuannya.
1. Tablet
- Dewasa: dosisnya 10 mg sebanyak tiga kali sehari. Dosis maksimal 30 mg per hari. Namun, beberapa orang mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi hingga 20 mg sebanyak 3—4 kali sehari.
- Anak-anak: untuk anak di atas usia 12 tahun ke atas dengan berat 35 kg atau lebih, yaitu sama dengan dosis orang dewasa.
2. Sirup/suspensi
- Dewasa: dosisnya 10 ml sebanyak tiga kali sehari. Dosis maksimal 30 ml per hari.
- Anak-anak: untuk anak di atas usia 12 tahun ke atas dengan berat 35 kg atau lebih, yaitu sama dengan dosis orang dewasa.
3. Drops
Obat dalam sediaan drops bisa diberikan untuk anak usia 0—18 tahun selama dalam pengawasan dokter.
Adapun dosis obat domperidon untuk anak dalam sediaan drops, yaitu 2,5 mg per 10 kg berat badan sebanyak 3—4 kali sehari.
Catat!
Dosis obat bisa berbeda pada setiap orang. Selalu ikuti ketentuan dosis yang dokter berikan untuk membantu mengatasi masalah Anda.
Aturan pakai obat domperidone
Domperidone adalah obat yang digunakan secara oral atau minum. Konsumsi obat ini mengikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum mulai pengobatan.
Minum obat 15—30 menit sebelum makan dan sebelum Anda tidur jika dibutuhkan.
Jika Anda mengonsumsi obat tablet, telan obat secara utuh dengan air. Jangan menggerus atau mengunyah obat.
Namun, jika Anda mengonsumsi obat berbentuk sirup, suspensi, atau drops, gunakan sendok atau gelas ukur atau pipet yang disediakan dalam bungkus obat.
Untuk obat suspensi, kocok botol obat terlebih dahulu sebelum digunakan dan pastikan cairan sudah tercampur rata.
Usahakan selalu minum obat pada jam yang sama setiap hari. Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum langsung dosis normal sesegera mungkin.
Bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.
Namun, obat hanya boleh digunakan maksimal selama satu minggu, kecuali dokter menginstruksikan hal lainnya.
Jika mual dan muntah sudah menghilang, Anda bisa menghentikan konsumsi obat. Konsultasikan pada dokter atau apoteker jika Anda punya pertanyaan.
Efek samping obat domperidone
Beberapa efek samping obat domperidone dapat terjadi begitu saja tanpa membutuhkan perawatan medis yang serius.
Namun, periksakan kepada dokter jika Anda mengalami efek samping berikut berkelanjutan atau mengganggu atau jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut.
Efek samping domperidone yang cukup sering terjadi (1 dari 10 orang), yaitu mulut kering. Sementara efek samping obat domperidon yang cukup jarang terjadi (1 dari 100 orang), yaitu sebagai berikut.
- Sakit kepala.
- Diare.
- Kulit gatal.
- Mengantuk.
- Gelisah.
- Nyeri atau bengkak pada payudara.
- Kurang bertenaga.
- Kehilangan nafsu seksual pada pria.
- ASI keluar dari puting susu pada wanita dan pria.
Selain itu, beberapa efek samping mungkin memerlukan penanganan medis segera. Jika Anda mengalami salah satu efek samping di bawah ini, sebaiknya Anda segera cari bantuan medis.
- Detak jantung cepat, tidak teratur, atau tidak normal.
- Nyeri dada atau dada seperti tertekan.
- Kejang.
- Pergerakan tubuh yang tak terkendali, seperti pada mata atau lidah.
- Postur tubuh yang tidak normal, seperti leher bengkok atau otot terasa kaku atau bergetar.
- Muncul reaksi alergi, seperti pembengkakan pada tangan, kaki, wajah, bibir, atau tenggorokan, ruam, dan gatal-gatal.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin pula ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Perlu diperhatikan juga bahwa efek samping di tiap orang berbeda-beda.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu dan bahkan mengalami kondisi lainnya, silakan berkonsultasi pada dokter atau apoteker Anda.