backup og meta

6 Tips Mudah untuk Mengurangi Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat

6 Tips Mudah untuk Mengurangi Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat

Banyak yang bilang bahwa menghindari suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan itu tidak mudah. Apalagi jika menyangkut kebiasaan makan makanan tidak sehat. Meski sudah memiliki tekad yang bulat, tak jarang Anda melanggarnya karena berbagai alasan.

Padahal nyatanya, mengubah kebiasaan makan tak sesulit itu. Yang penting Anda tahu bagaimana strategi yang tepat untuk mengurangi kebiasaan makan makanan tak sehat ini. Penasaran seperti apa caranya? Simak cara-cara berikut ini.

Strategi mengurangi kebiasaan makan makanan tidak sehat

1. Buat jadwal makan sehat

Langkah pertama yang tak boleh Anda lewatkan adalah membuat perencanaan makanan (meal plan). Pasalnya, sering kali Anda yang punya niat untuk menjauhi makanan tak sehat akhirnya tidak mampu menahan godaan. Salah satu penyebabnya yaitu karena tidak memiliki perencanaan yang baik, sehingga Anda asal memilih jenis makanan.

Jika Anda memiliki jadwal makan dan telah menyiapkan makanan sehat untuk dikonsumsi saat makan siang ataupun sebagai camilan, maka kecil kemungkinan Anda untuk mengonsumsi makanan lain dengan nilai gizi yang kurang baik. Pada akhirnya, Anda akan lebih menaati aturan yang telah Anda buat sendiri.

Cobalah untuk merencanakan makanan pada hari Minggu untuk seminggu ke depan, atau paling tidak sehari sebelum memulai aktivitas Anda keesokan harinya. Membuat rencana makan juga bisa mengurangi kecemasan Anda akan berapa banyak makanan tidak sehat yang mungkin Anda konsumsi, yang paling penting Anda akan merasa kenyang tanpa khawatir akan efek buruk yang ditimbulkan dari makan makanan yang tidak sehat.

2. Pastikan stok makanan sehat selalu tersedia

Setelah jadwal tersusun rapi, kini saatnya menyediakan bahan-bahan makanan yang Anda butuhkan untuk membuat menu makanan sehat. Caranya dengan berbelanja ke supermarket maupun pasar tradisional, dengan memilah-milah bahan makanan yang sekiranya dibutuhkan untuk menunjang menu sehat Anda. Yang paling penting, tetap patuhi aturan dan jangan membeli makanan tidak sehat.

Memang, di awal mungkin akan terasa sangat sulit. Namun, seiring berjalannya waktu tubuh Anda akan terbiasa dengan makan jenis-jenis sayuran, buah-buahan segar dan kacang-kacangan seperti kedelai, maupun sumber-sumber hewani dengan zat gizi yang baik. Anda akan mendapat semua nutrisi yang Anda butuhkan dari makanan-makanan sehat ini, jadi akan menurunkan keinginan Anda untuk mengonsumsi jenis makanan tidak sehat lainnya.

3. Singkirkan stok makanan tak sehat

Ganti stok makanan tak sehat yang tersimpan di dapur, kulkas, meja, dan berbagai tempat yang biasa Anda gunakan untuk menyimpan makanan, dengan stok makanan sehat yang telah Anda beli. Mungkin terlihat sebagai cara yang sederhana, tapi hal ini bisa mengendalikan pilihan makanan Anda.

Dilansir dari Shape, penelitian menunjukkan bahwa Anda akan cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan dengan nutrisi yang kurang baik, saat ia berada di depan mata Anda.

4. Siapkan camilan tinggi nutrisi

Hal yang tak kalah penting untuk mencegah diri Anda dari kecenderungan makan makanan tak sehat adalah dengan selalu menyediakan camilan yang bergizi. Biasanya untuk mengisi waktu luang, terlebih di sore hari, perut akan terasa lapar. Nah, saat-saat seperti inilah yang kadang meningkatkan hasrat Anda untuk menyelingi dengan makanan lain yang tak sehat.

Kuncinya, sediakan makanan sehat dengan kandungan nutrisi baik. Hal ini bisa mencegah keinginan Anda untuk makan makanan tidak sehat. Misalnya, buah alpukat yang memiliki kandungan lemak baik sehingga bisa membuat Anda kenyang lebih lama; salad dengan campuran sayuran dan buah-buahan segar; atau olahan camilan dengan kandungan nutrisi baik seperti dari kacang kedelai, dan lain sebagainya. Jenis makanan ini tak hanya lezat, tapi juga sehat untuk dikonsumsi sebagai camilan sore Anda.

5. Buat perubahan dalam sajian makanan

Jika bosan dengan jenis makanan yang itu-itu saja, coba untuk menambahkan makanan baru yang berbeda ke dalam sajian makanan Anda. Sebab semakin beragam jenis makanan yang dimakan, semakin kecil kemungkinan Anda akan bosan dan menginginkan makanan tidak sehat.

Mungkin Anda belum pernah mencoba beberapa makanan dengan “tampilan” yang tak biasa, seperti sayuran yang berwarna ungu atau merah. Padahal, makan makanan dengan banyak warna memiliki efek positif untuk meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan dan membantu mencegah terserang penyakit.

6. Tidur yang cukup

Terakhir tapi yang tak kalah penting, usahakan untuk tidur cukup setiap harinya. Mungkin terdengar klise, tapi sebuah studi menunjukkan bahwa waktu tidur yang tidak optimal akan mengakibatkan kelaparan serta kurangnya kemampuan untuk mengendalikan hasrat untuk mengonsumsi makanan tidak sehat, dikutip dari laman Healthline.

Maka dari itu, usahakan untuk menyelesaikan aktivitas Anda lebih cepat pada malam hari dan tidur lebih awal. Selain itu, lebih baik jangan makan dengan jangka waktu terlalu dekat dengan waktu tidur Anda. Sebab, perut yang penuh terisi makanan bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan menyulitkan Anda untuk tidur lebih cepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How To Do A Healthy Food Shop (And Avoid Junk Food Temptations). https://www.huffingtonpost.com.au/2016/10/16/how-to-do-a-healthy-food-shop-and-avoid-junk-food-temptations_a_21582386/ Diakses pada 15 Maret 2018.

How to Stop Eating Junk Food: 10 Tips to Control Your Cravings. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/how-to-stop-eating-junk-food#sleep Diakses pada 15 maret 2018.

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Apakah Buah Potong Kemasan Aman Dikonsumsi?

7 Makanan yang Bikin Haus dan Sebabkan Dehidrasi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan