backup og meta

Kenapa Memanggang Makanan Lebih Sehat Daripada Menggoreng?

Kenapa Memanggang Makanan Lebih Sehat Daripada Menggoreng?

Ada banyak teknik dalam memasak, mulai dari merebus, mengukus, menggoreng, hingga memanggang. Bagi Anda yang menginginkan tekstur makanan yang lebih renyah, menggoreng dan memanggang bisa jadi pilihannya. Namun ditilik dari segi kesehatannya, memanggang makanan justru lebih baik ketimbang menggoreng. Bahkan, sejumlah pakar makanan bilang bahwa memanggang membuat makanan tersebut jadi lebih rendah kalori. Kok bisa? Simak ulasannya di bawah ini.

Kenapa lebih baik memanggang makanan daripada menggorengnya?

Memanggang makanan bisa dengan bantuan bahan bakar gas, arang, atau listrik. Hampir semua bahan makanan bisa dipanggang, termasuk daging, kacang, hingga sayur dan buah-buahan. Lantas, apa yang membuat teknik memasak ini lebih sehat daripada menggoreng?

Bedanya terletak di kandungan minyak serta lemaknya. Memanggang makanan justru mengurangi minyak yang terkandung dalam bahan makanan yang sedang diolah. Dilansir dari Web MD, memanggang akan membuat lemak dari makanan mencair dan menetes jauh ke atas bara api. Teknik memasak ini membuat kalori makanan berkurang. Kebalikan dengan saat menggoreng yang justru membuat makanan menyerap minyak goreng sehingga membuat kandungan kalorinya semakin banyak.

Terlebih, memanggang makanan juga biasanya dilakukan tanpa pakai minyak (hanya terbantu dari bumbu rendaman) sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang tambahan asupan kalori dan lemak trans yang berbahaya dari minyak goreng.

Meski lebih sehat, tapi jangan terlalu lama memanggangnya

Meski memanggang makanan bisa lebih sehat dan rendah kalori, Anda juga harus tetap memerhatikan tekniknya. Jangan memanggang makanan terlalu lama dalam suhu yang terlalu panas agar tidak menghasilkan senyawa pemicu kanker.

Studi menunjukkan bahwa memanggang daging unggas atau daging merah dalam suhu tinggi dan terlalu lama dapat memicu pembentukan senyawa HCA (Heterocyclic Amines) dan PAH (Polycyclic aromatic hydrocarbon) yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker).

Untuk menghindari risiko ini, sebaiknya panaskan dahulu bahan makanan di microwave atau rendam dalam air panas selama 30 menit sebelum dipanggang. Alternatifnya, pilihlah bahan makanan yang cenderung lebih cepat matang, seperti ikan.

Anda juga bisa mempersingkat waktu pemanasan dengan memotong makanan tersebut jadi potongan yang lebih kecil supaya cepat matang dalam suhu yang lebih rendah.

Jangan lupa untuk membolak-balik makanan agar tidak ada bagian yang menghitam atau gosong.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Web MD. 2018. How to Cut Calories from Your Day. [Online] Tersedia pada: https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-daily-cut-calories?ecd=soc_tw_180520_cons_ss_cutcalories&linkId=100000002453834 (Diakses 21 Juni 2018)

Helderman Derek. 2018. Is Grilled Food Healthy?. [Online] Tersedia pada: https://www.livestrong.com/article/411351-is-grilled-food-healthy/ (Diakses 21 Juni 2018)

Weight Loss Benefits and Other Advantages or Grilling Food. [Online] Tersedia pada: https://www.healwithfood.org/fatloss/weight-loss-benefits-grilling.php (Diakses 21 Juni 2018)

Harvard Medical School. 2007. Is Grilling Healthy?. [Online] Tersedia pada: https://www.health.harvard.edu/cancer/is-grilling-healthy (Diakses 21 Juni 2018)

Versi Terbaru

21/12/2020

Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Winona Katyusha


Artikel Terkait

10 Merk Kecap Manis yang Rasanya Paling Enak

Cara Memasak Ternyata Memengaruhi Gizi Makanan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 21/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan