backup og meta

Berapa Banyak Air yang Harus Diminum Setelah Olahraga?

Berapa Banyak Air yang Harus Diminum Setelah Olahraga?

Minum air setelah olahraga tentunya sudah menjadi naluri bagi semua orang. Namun, minum air ini bukan hanya penting dilakukan setelah berolahraga saja. Pasalnya, kurang cairan saat berolahraga bisa menyebabkan pusing, sakit kepala, kram, dan kondisi kesehatan lainnya. Dengan semakin banyaknya cairan yang diminum, tubuh akan semakin bertenaga dan berstamina untuk melanjutkan aktivitas.

Lantas, berapa banyak air yang harus diminum saat olahraga? Yuk, simak jawabannya di bawah ini.

Berapa banyak air yang harus diminum?

Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jumlah minum air setelah olahraga adalah dengan menyeimbangkan seberapa banyak tubuh kehilangan cairan. Berkurangnya berat badan bukan berarti mengindikasikan berkurangnya lemak dalam tubuh, melainkan berkurangnya cairan dari tubuh.

Idealnya, Anda harus minum 250 ml air dalam waktu 30 menit setelah berolahraga. Dan untuk setiap 0,5 kg berat badan yang berkurang, Anda harus menggantinya dengan 450 sampai 500 ml air mineral.

Begitupun sebaliknya, coba minum air putih sebelum berolahraga untuk mencegah dehidrasi. Petunjuk umum menunjukkan, bahwa 2 atau 3 jam sebelum berolahraga Anda disarankan untuk minum sebanyak 500l sampai 600 ml air.

Anda juga harus minum air sebanyak 200 ml sampai 300 ml setiap 10-20 menit selama latihan atau olahraga. Lakukan dan coba minum air sedikit demi sedikit sampai berat badan kembali seperti sebelum olahraga.

Penjelasan di atas tersebut hanya perkiraan kasarnya saja. Namun, seberapa banyak air yang harus diminum biasanya tergantung pada usia, jenis kelamin, seberapa banyak Anda harus minum, tinggi dan berat badan, intensitas berolahraga, dan berapa lama Anda berolahraga. Umumnya, orang yang berkeringat banyak mungkin lebih memerlukan minum yang lebih banyak juga.

Bolehkah minum air setelah olahraga dengan sebanyak-banyaknya?

Meski minum air setelah olahraga adalah hal yang wajib untuk dilakukan, minum air putih terlalu banyak dapat menyebabkan hiponatremia. Apa itu hiponatremia? Hiponatremia adalah kondisi yang terjadi ketika darah Anda menjadi encer karena terlalu banyak minum air sehingga kadar natrium darah Anda turun drastis. Hal ini jarang terjadi pada orang dengan aktivitas normal, tapi terkadang terjadi pada atlet seperti pelari maraton yang mengonsumsi air sangat banyak selama dan sesudah berolahraga.

Kondisi hiponatremia ini bisanya menyebabkan kebingungan, kelemahan, agitasi, dan kejang. Dalam kasus yang ekstrim, kematian bisa saja terjadi. Gejala awal hiponatremia meliputi mual, dan kram otot. Gejala ini juga bisa meniru gejala dehidrasi dengan membuat Anda minum air lebih banyak, seperti kasus para atlet.

Hiponatremia adalah keadaan darurat medis, dan memerlukan perawatan segera. Salah satu cara untuk mencegah hiponatremia adalah bisa dengan mengganti cairan tubuh yang hilang dengan minuman yang mengandung elektrolit.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Water, Hydration and Health – https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2908954/

Fluid Balance and Endurance Exercise Performance – https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12834575

Drinking water after exercise http://www.newhealthadvisor.com/drinking-water-after-exercise.html Diakses pada 31 Juli 2017

How to stay hydrate after your workout http://www.prevention.com/fitness/fitness-tips/how-stay-hydrated-after-your-workout Diakses pada 31 Juli 2017

How much water i should drink when exercise http://www.menshealth.co.uk/food-nutrition/drink-recipes/how-much-water-should-i-drink-when-exercising Diakses pada 31 Juli 2017

 

Versi Terbaru

18/01/2021

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

10 Merk Kecap Manis yang Rasanya Paling Enak

Apakah Buah Potong Kemasan Aman Dikonsumsi?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 18/01/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan