Otak mungkin mendapatkan energi dari keton ini pada saat Anda sedang puasa, setelah menjalankan olahraga berat, setelah tidur, atau sedang menjalankan diet ketogenik. Pada saat-saat ini, tubuh Anda mungkin mengurangi kekurangan glukosa sebagai energi untuk otak.

Nutrisi mana yang lebih baik untuk kesehatan otak?
Baik glukosa dan keton sama-sama bisa menjadi sumber energi untuk otak. Keduanya bisa digunakan secara bergantian. Otak manusia bisa mengatur kapan ia akan menggunakan glukosa atau keton sebagai energinya.
Nah, keton bisa jadi lebih baik dibandingkan glukosa pada kondisi tertentu. Misalnya pada orang dengan epilepsi yang disarankan untuk menerapkan diet ketogenik. Diet ini memungkinkan otak menggunakan keton sebagai energi karena asupan lemak lebih banyak dan asupan karbohidrat sedikit pada diet ketogenik.
Walaupun penggunaan keton mungkin lebih efisien dan menguntungkan bagi otak dibandingkan glukosa sebagai energi. Namun, efek jangka panjang dari penggunaan keton sebagai energi untuk otak ini belum diketahui. Jadi, Anda tetap harus mengonsumsi glukosa dengan bijak untuk menyediakan energi bagi otak dan juga bagi tubuh secara keseluruhan.
Glukosa sendiri bisa didapatkan dari karbohidrat kompleks. Misalnya gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran. Sedangkan lemak yang baik untuk otak bisa didapatkan dari ikan, kacang-kacangan, buah alpukat, dan biji-bijian seperti kuaci.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar