Media sosial membuat tren makanan kekinian makin mudah tersebar luas. Berbondong-bondong, banyak orang pun mulai merintis usaha makanan kekinian. Rasanya yang enak dan penampilannya yang menarik membuat banyak orang ingin mencobanya. Namun, di balik semua kelezatan dan tren makanan kekinian, asupan kalori dan lemak yang tinggi menghantui masyarakat.
Kenapa makanan kekinian enak tapi tinggi kalori?

Foto makanan yang menarik di media sosial membuat banyak orang ingin mencobanya. Kebanyakan dari makanan kekinian ini mempunyai rasa yang memang nikmat, tapi sayangnya mengandung banyak kalori. Nah, hati-hati bagi Anda yang sedang menjaga berat badan, jangan terlalu sering menyantapnya.
Makanan kekinian biasanya mengandung banyak kalori dan tentu saja tidak masuk dalam kelompok makanan sehat. Kalori ini bisa berasal dari kandungan lemak maupun kandungan gula yang banyak dalam makanan. Ya, lemak dalam makanan dapat membuat rasa makanan tersebut lebih enak.
Menurut penelitian dalam jurnal Physiology and Behavior, lemak memang memilki cita rasa khas yang membuat makanan lebih lezat. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Purdue University juga menjelaskan bahwa makanan berlemak mempunyai rasa yang lebih enak dibandingkan makanan yang bebas lemak. Makanan yang tidak mengandung lemak atau hanya mengandung sedikit lemak biasanya rasanya tidak tajam, bahkan cenderung hambar.
Jadi, adanya lemak pada makanan inilah yang membuat hidangan hits Anda menjadi tinggi kalori. Lemak merupakan sumber kalori tertinggi. Satu gram lemak dapat menyumbang sekitar 9 kalori. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein yang hanya mampu menyediakan energi sebanyak 4 kalori untuk tubuh.
Lemak dalam makanan enak

1. Aroma makanan
2. Tekstur makanan
[embed-health-tool-bmi]