backup og meta

Kenapa, Sih, Makanan Kekinian yang Tinggi Kalori Itu Rasanya Enak-Enak?

Kenapa, Sih, Makanan Kekinian yang Tinggi Kalori Itu Rasanya Enak-Enak?
Kenapa, Sih, Makanan Kekinian yang Tinggi Kalori Itu Rasanya Enak-Enak?

Media sosial membuat tren makanan kekinian makin mudah tersebar luas. Berbondong-bondong, banyak orang pun mulai merintis usaha makanan kekinian. Rasanya yang enak dan penampilannya yang menarik membuat banyak orang ingin mencobanya. Namun, di balik semua kelezatan dan tren makanan kekinian, asupan kalori dan lemak yang tinggi menghantui masyarakat.

Kenapa makanan kekinian enak tapi tinggi kalori?

indomi donat
Sumber: OZ Eating/ Emily Boney

Foto makanan yang menarik di media sosial membuat banyak orang ingin mencobanya. Kebanyakan dari makanan kekinian ini mempunyai rasa yang memang nikmat, tapi sayangnya mengandung banyak kalori. Nah, hati-hati bagi Anda yang sedang menjaga berat badan, jangan terlalu sering menyantapnya.

Makanan kekinian biasanya mengandung banyak kalori dan tentu saja tidak masuk dalam kelompok makanan sehat. Kalori ini bisa berasal dari kandungan lemak maupun kandungan gula yang banyak dalam makanan. Ya, lemak dalam makanan dapat membuat rasa makanan tersebut lebih enak.

Menurut penelitian dalam jurnal Physiology and Behavior, lemak memang memilki cita rasa khas yang membuat makanan lebih lezat. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Purdue University juga menjelaskan bahwa makanan berlemak mempunyai rasa yang lebih enak dibandingkan makanan yang bebas lemak. Makanan yang tidak mengandung lemak atau hanya mengandung sedikit lemak biasanya rasanya tidak tajam, bahkan cenderung hambar.

Jadi, adanya lemak pada makanan inilah yang membuat hidangan hits Anda menjadi tinggi kalori. Lemak merupakan sumber kalori tertinggi. Satu gram lemak dapat menyumbang sekitar 9 kalori. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein yang hanya mampu menyediakan energi sebanyak 4 kalori untuk tubuh.

Lemak dalam makanan enak

ayam telur asin
Sumber: HapsKitchen.com

1. Aroma makanan

2. Tekstur makanan

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Graham, S. (2017). Study Shows Fatty Foods Really Do Taste Good. [online] Scientific American. Available at: https://www.scientificamerican.com/article/study-shows-fatty-foods-r/ [Accessed 4 Aug. 2018].

Elliott, Sara. Knowing the Enemy: Why Does Fat Taste So Good?. [online] HowStuffWorks. Available at: https://recipes.howstuffworks.com/why-does-fat-taste-so-good.htm [Accessed 4 Aug. 2018].

Breitman, D. Why do fatty foods taste so good? | EarthSky.org. [online] Earthsky.org. Available at: http://earthsky.org/human-world/why-do-fatty-foods-taste-so-good-2 [Accessed 4 Aug. 2018].

 

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Arinda Veratamala, S.Gz

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Nutrisi: Definisi dan Manfaatnya bagi Kehidupan Manusia

10 Makanan Nol Kalori, Cocok untuk Menurunkan Berat Badan


Ditulis oleh Arinda Veratamala, S.Gz · Gizi dan Dietetik · RSIA Bunda · Diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan