Mudah untuk diolah
Seitan memiliki rasa yang hambar sehingga lebih mudah menyatu dengan semua makanan dan bumbu yang dicampurkan. Teksturnya juga padat dan kenyal jadi tidak mudah hancur ketika diolah.
Anda bisa mengirisnya jadi beberapa potongan, sehingga cocok untuk ditumis. Atau bisa juga dibuat sup, dilapisi dengan tepung roti lalu digoreng, atau ditusuk dan dipanggang seperti sate.
Selain itu, Anda tidak perlu ragu untuk menambahkan seitan pada makanan lain karena kandungannya yang rendah kalori, gula, dan lemak
Aman untuk orang dengan alergi kedelai
Banyak makanan pengganti daging yang populer, seperti tahu atau tempe yang terbuat dari kacang kedelai. Namun, makanan tersebut tentu tidak dapat dikonsumsi oleh orang yang memiliki alergi kedelai.
Maka itu, seitan menjadi makanan pengganti daging yang aman untuk orang dengan alergi kedelai.
Cocok untuk menurunkan berat badan
Seitan mengandung tinggi protein dan rendah kalori sehingga banyak dikonsumsi saat diet. Protein yang terdapat di dalam seitan menurunkan kadar ghrelin yang bertanggung jawab merangsang rasa lapar sehingga Anda akan kenyang lebih lama. Kemudian, rendahnya kalori membuat tubuh harus membakar lemak pada tubuh untuk energi.
Hati-hati, terlalu banyak makan seitan juga tidak baik
Untuk orang yang memiliki alergi terhadap gluten atau penyakit celiac, maka sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi seitan. Pasalnya, seitan akan menyebabkan diare, mual atau muntah, perut kembung, sakit perut dan kelelahan. Seitan yang termasuk ke dalam makanan olahan sering mengandung natrium yang cukup tinggi.
Walaupun tinggi protein, bukan berarti seitan memiliki protein lengkap. Seitan tidak mengandung cukup asam amino lisin yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga dibutuhkan makanan lain untuk melengkapinya, seperti kacang-kacangan. Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak gluten dapat memberikan efek buruk ada usus.
Ketika usus berfungsi normal, kemampuan penyaringan makanan diatur secara ketat sehingga partikel kecil dari makanan pun dapat melewati aliran darah.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi gluten bisa menyebabkan gangguan pencernaan, sehingga usus tak mampu lagi menyerap zat gizi dan malah mengalai peradangan. Hal ini bisa saja terjadi meski Anda tak memiliki intoleransi ataupun alergi terhadap gluten.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar