backup og meta

Walau Rasanya Pahit, 5 Makanan Ini Berkhasiat Bagi Kesehatan Lho!

Walau Rasanya Pahit, 5 Makanan Ini Berkhasiat Bagi Kesehatan Lho!

Makanan manis dan gurih memang nampaknya lebih banyak digemari berkat rasanya yang enak serta nagih. Berkebalikan dengan makanan pahit yang lebih sering dihindari karena dianggap tidak enak. Bahkan ada yang berpikiran bahwa rasa pahit itu identik dengan makanan beracun.

Padahal tidak selalu, karena ada beberapa makanan dengan rasa pahit kaya akan nutrisi sehingga baik untuk kesehatan tubuh, lho. Penasaran apa saja makanan pahit yang dimaksud? Langsung saja simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.

Kenapa makan makanan pahit itu baik untuk tubuh?

Jika makanan manis dikenal dapat meningkatkan gula darah, memicu rasa lapar, hingga menimbulkan penyakit diabetes dan obesitas, maka makanan pahit justru sebaliknya.

Dilansir dari laman Huffington Post, Guido Masé, seorang penulis buku The Wild Medicine Solution: Healing with Aromatic, Bitter and Tonic Plants, mengatakan bahwa tidak semua makanan pahit itu beracun, makanan itu bahkan diperkaya berbagai nutrisi yang tidak Anda dapatkan dari makanan manis yang selama ini jadi kegemaran Anda.

Selain itu, tanpa disadari rasa pahit dari makanan tersebut malah bisa membantu Anda untuk mengendalikan nafsu makan, memperbaiki kerja hati dalam menghasilkan empedu, sekaligus melancarkan sistem pencernaan. Secara tidak langsung, risiko penyakit kanker, jantung, diabetes pun akan semakin kecil.

Pilihan makanan pahit yang bisa dicoba di rumah

Nah, mulai tertarik untuk mencoba makan makanan pahit? Jangan keburu bingung dulu, berikut ini beberapa pilihannya:

1. Pare

makan pare saat hamil

Baru mendengar namanya saja mungkin sudah terbayang bagaimana rasa sayur yang satu ini. Ya, pare memang sudah terkenal lama berkat rasa pahitnya yang khas.

Namun, tahukah Anda kalau pare kaya akan antioksidan? Itu sebabnya, pare dipercaya bisa membantu mencegah serangan radikal bebas penyebab penyakit kronis hingga menurunkan risiko terserang penyakit jantung dan diabetes.

Pare juga dikemas oleh zat fitokimia, seperti triterpenoid, polifenol, dan flavonoid, yang terbukti mampu memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.

2. Kulit jeruk

Sumber: Pop Sugar

Buah jeruk, lemon, serta jeruk bali umumnya hanya dikonsumsi daging buahnya saja. Uniknya, serabut putih serta kulit bagian luar buah-buahan yang biasanya dibuang ini, justru bermanfaat berkat kandungan antioksidan flavonoid, khususnya jenis hesperidin dan naringin di dalamnya.

Seperti yang mungkin telah Anda tahu, antioksidan penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh guna menghindari serangan berbagai penyakit. Tidak perlu bingung bagaimana cara mengonsumsinya.

Anda bisa memakan langsung serabut putih bersama dengan buah jeruk. Bisa juga memarut kulit buah kemudian ditambahkan langsung pada makanan atau minuman. Selain memberi manfaat kesehatan, aroma khas yang dihasilkan dari kulit buah jeruk akan semakin menambah cita rasa hidangan.

3. Sayuran Cruciferous

Sumber: Hamptom Roads Gazeti

Sayuran cruciferous adalah beberapa jenis sayuran yang meliputi brokoli, kol, kembang kol, pakcoy, lobak, dan sawi hijau. Meski masih banyak disukai, tapi tak jarang juga yang menganggap sayur-sayuran ini memiliki rasa yang pahit.

Pasalnya, kesemua sayuran tersebut mengandung senyawa glucosinolates yang bertanggung jawab memberi rasa pahit. Namun tetap menyumbang banyak manfaat kesehatan. Bukan hanya itu, sayur cruciferous juga dilengkapi dengan fitonutrien yakni antioksidan dari kelompok flavonoid, carotenoid, dan sulforaphane.

Semua zat kimia alami ini akan membantu hati dalam menetralkan racun, sekaligus mengurangi dampak negatif dari paparan zat karsinogen berbahaya pada tubuh.

4. Bubuk kakao

bubuk kakao

Bubuk kakao biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan coklat maupun produk kue lainnya. Meski identik dengan rasa tawar dan pahit, tapi ada beragam manfaat kesehatan yang bisa Anda dapat secara cuma-cuma dari makanan pahit ini.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Frontiers in Bioscience, menjelaskan bahwa bubuk kakao mengandung sejumlah polifenol dan antioksidan yang bisa melindungi fungsi jantung, melebarkan pembuluh darah, dan membantu mengurangi peradangan.

Mineral tembaga, mangan, magnesium, serta besi yang terdapat dalam bubuk kakao juga semakin memperkaya nutrisi sehat di dalamnya.

5. Teh hijau

manfaat minum teh hijau

Teh hijau adalah satu dari beberapa jenis teh yang diproses dengan sekali penyaringan, sehingga menghasilkan warna yang cenderung terang. Rasa pahit alami yang dimiliki teh hijau berasal dari kandungan katekin dan polifenol yang kuat, terutama epigallocatechin-3-gallate (EGCG).

Menariknya, khasiat dibalik teh hijau tidak main-main untuk menunjang kesehatan tubuh. Mulai dari bertindak sebagai antioksidan serta antiradang yang membantu memerangi serangan radikal bebas, hingga menurunkan risiko penyakit jantung.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

9 Bitter Foods That Are Good for You. https://www.healthline.com/nutrition/bitter-foods Diakses pada 12 Oktober 2018.

Why Bitter Is Better.https://www.huffingtonpost.com/andrew-weil-md/bitter-foods_b_5206909.html Diakses pada 12 Oktober 2018.

Frontiers in Bioscience. Impact of Chocolate on the Cardiovascular Health. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28930576 Diakses pada 12 Oktober 2018.

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Kekurangan Yodium

Kenapa, Sih, Makanan Kekinian yang Tinggi Kalori Itu Rasanya Enak-Enak?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan