Apakah Anda penggemar mie instan? Seberapa sering Anda makan mie instan? Mengonsumsi mie instan sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Rasanya yang enak, gurih, mudah disajikan, dan harga yang terjangkau, tidak mengherankan jika makanan cepat saji ini menjadi menu favorit. Namun, tentu Anda tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan. Apa yang akan terjadi jika Anda kebanyakan makan mie instan? Simak ulasannya.
Kebanyakan makan mie instan tetap tidak akan mencukupi nutrisi Anda
Mie instan biasa dijual dalam bentuk kering yang dilengkapi dengan bumbu berbentuk bubuk dan minyak dalam kemasan terpisah. Cara memasak mie instan adalah merebusnya dengan air mendidih atau ada sebagian yang cukup dengan direndam air panas. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat bahaya mie instan di balik kenikmatannya? Apa bahayanya jika kebanyakan makan mie instan?
Proses pembuatan mie instan dimulai dengan mencampur bahan-bahan garam, pati, dan bumbu-bumbu lain dengan tepung. Adonan tersebut kemudian diaduk, lalu dimasukkan ke cetakan. Setelah menjadi bentuk yang diinginkan, mie dikukus dan dikeringkan dengan proses menggoreng atau pengeringan dengan udara panas.
Mie instan kerap disebut sebagai makanan tidak sehat lantaran kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, mie instan yang disajikan dengan kaldu instan biasanya memiliki kandungan garam atau sodium yang tinggi.
Satu kemasan mie instan bisa mengandung sekitar 2.700 mg sodium, padahal asupan sodium yang disarankan per hari tidak lebih dari 2.000-2.400 mg (setara 5-6 gram garam).
Penggunaan MSG atau monosodium glutamate yang berfungsi meningkatkan rasa mie instan menjadi lebih asin, manis, atau asam juga memiliki risiko kesehatan. MSG dapat memicu reaksi alergi dengan gejala rasa sakit pada dada, berkeringat, jantung berdebar, dan sakit kepala.
Kandungan sodium yang tinggi dan MSG dari mie instan disarankan untuk dihindari oleh penderita hipertensi, pengguna obat diuretik, dan pengguna beberapa jenis obat anti-depressan serta penderita gagal jantung kongestif. Mie instan diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit seperti diabetes, stroke dan penyakit jantung.
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika membahas bahaya mie instan adalah kemasannya. Ada mie instan yang dikemas dengan bahan yang menggunakan styrofoam yang mengandung bahan kimia bisphenol A (BPA). BPA dapat mengganggu cara hormon bekerja, terutama estrogen. Jangan merugikan kesehatan Anda dengan kebanyakan makan mie instan.
Tips meminimalkan efek buruk mie instan
Jika mempertimbangkan kandungan nutrisi mie instan yang tidak seimbang ditambah dengan bahan-bahan pelengkap yang berisiko bagi kesehatan, sebaiknya Anda membatasi konsumsi mie instan.
Sebagai upaya menyeimbangkan gizi pada sajian mie instan, Anda dapat menambahkan beberapa bahan tambahan, seperti telur, ayam, jamur, wortel, kacang-kacangan, kubis, dan bahan-bahan alami lainnya. Jika mungkin, jangan gunakan seluruh bumbu. Batasi setengah takaran saja karena bumbu mie instan mengandung MSG dan banyak garam.
Jika Anda mengonsumsi mie instan secara teratur, pertimbangkan untuk segera menguranginya. Perbanyak konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi seimbang, dilengkapi dengan pola hidup sehat seperti tidak merokok dan olahraga secara teratur.
Selalu ingat untuk membaca label kemasan produk makanan atau minuman untuk mengetahui nilai nutrisi sebelum Anda mengonsumsinya. Jadi, mulai sekarang Anda tidak boleh kebanyakan makan mie instan.
[embed-health-tool-bmi]