3. Mengganggu kerja jantung

Efek samping minyak canola lainnya adalah mengganggu fungsi jantung. Meskipun mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang tinggi, tapi minyak canola punya asam erusat yang tinggi dan zat ini bisa membuat fungsi jantung terganggu.
Dalam proses pemurniannya, tak jarang minyak canola ditambahkan dengan sedikit lemak trans. Proses ini dikenal dengan nama hidrogenasi parsial, yang bertujuan untuk mencegah agar minyak tidak cepat tengik dan jadi lebih awet.
Sayangnya, proses ini justru membuat lemak trans menjadi jauh lebih berbahaya daripada lemak jenuh. Mengonsumsi lemak trans terlalu sering, lambat-laun dapat menimbulkan risiko penyakit jantung.
4. Meningkatkan asupan lemak trans

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, minyak canola telah ditambahkan dengan asam lemak trans dari proses hidrogenasi parsial, yang sebenarnya bisa berakibat buruk bagi tubuh.
Padahal seharusnya, kelompok lemak ini sebisa mungkin Anda hindari karena dapat memicu peningkatan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
Akhirnya, semakin memperbesar peluang Anda untuk terserang penyakit jantung dan stroke. Dengan kata lain, asam lemak trans adalah produk sampingan berbahaya yang dihasilkan dari proses pengolahan makanan.
Meski begitu, tidak semua produk makanan yang berlabel “nol trans fat” atau “nol lemak trans” tidak mengandung lemak trans sama sekali. Nyatanya, FDA di Amerika yang setara dengan BPOM, mengizinkan pihak produsen untuk memberikan label kalau makanan ini bebas lemak trans apabila produk tersebut mengandung lemak kurang dari 0,5 gram.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar