backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tahan Berapa Lama Efek Kopi untuk Bikin Kita Tetap Melek?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Tahan Berapa Lama Efek Kopi untuk Bikin Kita Tetap Melek?

    Kopi jadi salah satu minuman yang banyak dipilih untuk mengusir rasa kantuk. Lantas, bisa tahan seberapa lama efek kopi untuk membuat kita tetap segar?

    Berapa lama efek kopi tahan di dalam tubuh?

    minum kopi susah tidur nyenyak

    Kopi mengandung kafein yang dapat merangsang kerja sistem saraf untuk meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan pasokan energi di dalam tubuh dan memperbaiki suasana hati. Hal ini membuat orang yang meminum kopi merasa segar dan terjaga kembali.

    Namun, tentu saja efek kopi yang satu ini tidak akan bertahan lama atau sepanjang hari. Seiring berjalannya waktu efek kopi akan berkurang dan menurun.

    Dilansir dari laman American Academy of Sleep Medicine, efek kafein akan bertahan 3-5 jam sejak pertama kali masuk ke dalam aliran darah. Periode waktu ini disebut waktu paruh, yaitu lama waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menghilangkan sebagian zat yang dikonsumsi.

    Artinya, seseorang yang mengonsumsi 40 mg kafein akan memiliki 20 mg sisa kafein di dalam sistemnya setelah 5 jam. Kafein yang tersisa inilah yang kemudian dapat bertahan lama di tubuh Anda. Namun, efeknya di dalam darah akan memuncak setelah 15 sampai 45 menit dikonsumsi.

    Oleh karena itu, di waktu-waktu ini sebagian orang akan merasa seperti gelisah, ingin buang air kecil, atau tiba-tiba merasa bersemangat. Gejala-gejala ini kemudian akan mulai hilang ketika kafein mulai dipecah atau dimetabolisme.

    Sebenarnya, tidak ada waktu pasti seberapa lama efek kopi di dalam tubuh akan bertahan. Semuanya tergantung pada dosis, jenis kopi yang diminum, usia, berat badan, dan sensitivitas terhadap kafein.

    Ketika tubuh Anda sangat sensitif terhadap kafein, efeknya bisa bertahan selama berjam-jam bahkan sampai hari berikutnya. Sebaliknya, jika tubuh sudah kebal terhadap kafein yang ada di dalam kopi, efeknya mungkin hampir tidak terasa.

    Efek samping kafein dalam tubuh

    cara mengatasi diare

    Kafein di dalam kopi memang bisa membuat hari jadi lebih bersemangat apalagi saat harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan. Namun bukan berarti kopi tak punya efek samping yang mengganggu tubuh dan bisa bertahan cukup lama.

    Kafein di dalam kopi punya sederet efek samping lain seperti:

    • Membuat gugup
    • Sakit perut
    • Diare
    • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
    • Laju napas meningkat
    • Insomnia
    • Merasa gelisah
    • Berkeringat

    Selain itu, dalam beberapa kasus kafein bisa memperburuk rasa lelah yang sudah dirasakan. Jika merasa sangat lelah, jangan memaksa diri untuk tetap melek dan terjaga dengan minum kopi. Akan jauh lebih baik jika Anda beristirahat sejenak untuk memulihkan kondisi.

    Kafein di dalam kopi juga termasuk zat yang bisa memberikan efek ketergantungan jika sudah lama atau terbiasa meminumnya. Ketika Anda terbiasa minum kafein dan tiba-tiba tidak meminumya atau menghentikan kebiasaan ini, akan ada berbagai gejala yang muncul.

    Orang yang berhenti minum kopi padahal sudah terbiasa kerap mengalami berbagai gejala seperti:

    • Merasa lelah dan tak bersemangat
    • Mudah marah
    • Nyeri otot
    • Mual atau sakit perut
    • Kurang fokus
    • Sakit kepala atau migrain

    Berbagai gejala ini biasanya dapat teratasi ketika Anda kembali minum kopi. Oleh karenanya, jangan berhenti minum kopi secara tiba-tiba agar efek ini tidak muncul dan mengganggu Anda dalam waktu lama.

    Agar gejala yang muncul tidak terlalu parah, coba kurangi asupan kopi yang Anda minum setiap harinya. Dengan begitu, tubuh bisa beradaptasi dengan baik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan