Tubuh kita membutuhkan asupan vitamin agar bisa berfungsi optimal. Meski begitu, mencukupi kebutuhan vitamin harian ada aturan mainnya. Jumlah asupan vitamin yang harus dipenuhi setiap orang bisa berbeda-beda karena tergantung dari jenis kelamin, usia, dan aktivitasnya. Yang paling penting jangan sampai kekurangan, apalagi kelebihan. Jika berlebihan, kondisi ini disebut dengan hipervitaminosis dan membuat tubuh menunjukkan berbagai gejala negatif yang merugikan kesehatan Anda. Lantas, apa saja tanda dan gejala kelebihan vitamin A (hipervitaminosis A)? Apa akibat kelebihan vitamin A bagi tubuh?
Berapa banyak vitamin A yang dibutuhkan tubuh?
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, berikut takaran vitamin A yang dibutuhkan per harinya:
- 0 sampai 6 bulan: 375 mcg
- 7 bulan sampai 3 tahun: 400 mcg
- 4 sampai 6 tahun: 450 mcg
- 7 sampai 9 tahun: 500 mcg
- Laki-laki 10 sampai 80 tahun ke atas: 600 mcg
- Perempuan 10 sampai 18 tahun: 600 mcg
- Perempuan 19 sampai 80 tahun ke atas: 500 mcg
- Ibu hamil trimester 1 sampai 2: ditambah 300 mcg dari asupan normal
- Ibu hamil trimester 3: ditambah 350 mcg dari asupan normal
- Ibu menyusui 1 tahun pertama: ditambah 350 mcg dari asupan normal
Penyebab seseorang mengalami kelebihan vitamin A
Vitamin A termasuk ke dalam jenis vitamin larut lemak. Setelah diserap dari saluran cerna, selanjutnya vitamin A akan disimpan dalam sel lemak dan hati dalam waktu lama. Jika perlu digunakan, tubuh akan melepaskannya sedikit demi sedikit agar cadangannya tidak langsung habis.
Semakin banyak asupan vitamin A harian Anda, semakin cadangannya menumpuk dalam hati seiring berjalannya waktu. Karena masa simpannya dalam tubuh sangat lama, seseorang sangat berisiko kelebihan vitamin A. Kelebihan vitamin ini bisa menimbulkan efek toksik atau racun yang membahayak tubuh.
Hipervitaminosis A lebih umum terjadi pada orang-orang yang kebanyakan suplemen vitamin A dosis tinggi secara berkelanjutan, terlepas dari tujuan awalnya untuk menjaga kesehatan tubuh atau mencegah atau mengobati penyakit tertentu. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penggunaan jangka panjang dari obat jerawat yang mengandung vitamin A dosis tinggi seperti isotretinoin (Sotret, Absorica).
Berbagai gejala yang timbul akibat kelebihan vitamin A
Gejala yang timbul dari kelebihan vitamin A bisa berbeda-beda, tergantung dari keparahan kondisinya. Apakah hipervitaminosis tersebut terjadi singkat dalam kurun waktu beberapa jam atau harian (akut) atau terjadi terus dalam jangka waktu panjang (kronis).
Gejala kelebihan vitamin A akut:
- Rasa kantuk yang tidak tertahankan.
- Cepat marah.
- Sakit perut.
- Mual.
- Muntah.
Keracunan akut bisa terjadi setelah Anda mengonsumsi vitamin A dalam dosis tinggi dan waktu singkat. Kasus seperti ini umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak akibat konsumsi vitamin yang tidak disengaja. Misalnya, anak mengambil sendiri suplemen vitamin tanpa diketahui oleh orangtuanya karena mengira itu adalah permen.
Gejala kelebihan vitamin A kronis:
- Pandangan buram.
- Tulang terasa sakit.
- Nafsu makan menurun.
- Pusing.
- Mual dan muntah.
- Sensitif terhadap cahaya matahari.
- Kulit kering dan kasar.
- Kulit gatal dan mengelupas.
- Kulit retak di bagian sudut mulut.
- Rambut rontok.
- Kulit menguning.
Sementara itu, pada bayi dan anak-anak gejala hipervitaminosis kronis meliputi:
- Tulang tengkorak melunak.
- Penglihatan ganda.
- Bola mata terlihat lebih menonjol keluar.
- Tonjolan di tengkorak kepala bayi.
- Berat badan sulit naik.
- Koma.
Apa akibat kelebihan vitamin A?
Akibat kelebihan vitamin A di dalam tubuh bisa mengakibatkan berbagai kerusakan organ dalam, khususnya hati dan ginjal. Selain itu, Anda juga berisiko mengalami osteoporosis. Pasalnya kelebihan vitamin A membuat tubuh sulit menyerap vitamin D yang dibutuhkan untuk tulang yang sehat dan kuat.
Bagaimana cara mengatasi kelebihan vitamin A?
Cara efektif untuk mengatasi kondisi ini ialah dengan berhenti mengonsumsi suplemen vitamin A dosis tinggi. Umumnya setelah melakukan cara ini seseorang akan sembuh total dalam waktu beberapa minggu.
Namun jika sudah terjadi komplikasi pada ginjal dan/atau hati, maka dokter akan menanganinya sesuai dengan tingkat keparahan dan kerusakannya.
[embed-health-tool-bmi]