Ada banyak jenis diet untuk menurunkan berat badan. Salah satunya yaitu diet DEBM. Diet ini mengklaim dapat menurunkan berat badan hingga sebanyak 2 kilogram (kg) hanya dalam seminggu. Ingin mencobanya? Simak dulu fakta diet DEBM berikut!
Apa itu diet DEBM?
Diet DEBM adalah program pola makan yang merupakan kepanjangan dari Diet Enak Bahagia Menyenangkan. Diet ini dipopulerkan Robert Hendrik Liembono. Aturan diet yang ia cetuskan ini berhasil membuat berat badan banyak orang turun drastis.
Robert, sapaan akrabnya, bukanlah seorang dokter, ahli gizi, atau tenaga medis. Mengutip hasil wawancara dengan Tempo, Robert mengaku berhasil menurunkan puluhan kilogram berat badannya setelah mengikuti diet DEBM.
Beberapa tahun lalu, berat badan Robert pernah melonjak dari 78 kg menjadi 107 kg. Namun setelah mengikuti metode diet ini, beratnya turun kembali menjadi 75 kg.
Berbekal ilmu hasil berselancar di dunia maya dan pengalaman pribadinya tersebut, Robert memberanikan diri untuk membagikan kiat suksesnya dalam menurunkan berat di media sosial.
Tak disangka, metode diet yang ia buat justru mendapatkan respons positif. Banyak orang mengaku berhasil menurunkan berat badan juga dalam waktu yang singkat. Saking populernya, pengikut diet di media sosial sudah lebih dari 500 juta orang.
Bahkan, buku mengenai diet ini yang Robert tulis pun sudah dicetak ulang sebanyak 4 kali.
Rendah karbohidrat tapi tinggi protein dan lemak
Tak seperti program diet lainnya, DEBM memungkinkan Anda makan enak kapan saja tanpa diharuskan olahraga. Ya, metode diet ini memang tidak akan membiarkan pelakunya sengsara menahan rasa lapar.
Para pelaku diet diberi keleluasaan untuk makan makanan favorit sebanyak yang mereka mau. Namun, tentu saja, jenis makanan yang dikonsumsi ini harus sesuai dengan prinsip diet DEBM yaitu rendah karbohidrat tapi tinggi protein dan lemak.
DEBM menganggap bahwa asupan karbohidrat termasuk penyebab seseorang mengalami kondisi obesitas. Hal ini karena karbohidrat adalah salah satu zat gizi penyumbang kalori yang cukup besar, apalagi jika dikonsumsi terlalu banyak.
Semakin banyak karbohidrat yang dimakan, semakin banyak pula kalori yang masuk ke tubuh. Jika Anda salah satu orang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik, lama-lama penumpukkan kalori di dalam tubuh bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Itulah sebabnya, diet ini menekankan pengurangan asupan karbohidrat seminimal mungkin.
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang tidak didapatkan dari karbohidrat, pelaku diet diminta untuk mengonsumsi makanan yang tinggi protein hewani pada pagi dan malam hari.
Menariknya, diet ini tidak melarang Anda untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak sehingga Anda bisa bebas mengonsumsi makanan yang digoreng. Diet ini juga tidak melarang penggunaan garam dan vetsin (mecin/MSG).
Apa beda diet ini dengan diet keto?
Jika dilihat dari aturannya, diet ini sekilas mirip dengan diet keto. Beberapa metode mungkin ada yang mirip, tapi banyak juga metode yang tidak mirip dengan diet keto.
Dalam diet keto, terdapat panduan atau standar terkait asupan lemak yang dianjurkan. Misalnya, diet keto mengharuskan pelakunya untuk mengonsumsi 75% lemak, 20% protein, dan 5% karbohidrat.
Sementara itu, diet DEBM tidak mewajibkan konsumsi banyak lemak. Yang terpenting adalah asupan protein hewaninya. Intinya diet ini menekankan prinsip lebih mengurangi asupan karbohidrat ketimbang protein dan lemaknya.
Aturan makan dalam diet DEBM
Seperti yang sudah dijelaskan, kunci dalam diet DEBM yakni mengurangi asupan karbohidrat dan gula. Maka itu, pantangan pzdz diet ini yaitu makanan yang mengandung karbohidrat dan gula yang tinggi.
Asupan gula itu termasuk gula murni dan gula dalam bentuk lain seperti madu, kecap, atau yang terkandung dalam buah dan sayur. Secara umum, di bawah ini beberapa pantangan makanan untuk diet DEBM.
- Nasi, pasta, sereal, mi, roti, dan makanan bertepung lainnya.
- Pemanis seperti gula, madu, dan sirup maple.
- Minuman bergula atau minuman manis misalnya minuman bersoda, teh manis, susu cokelat, atau jus.
- Sayuran yang mengandung pati tinggi seperti kentang, ubi, dan labu.
- Buah tinggi karbohidrat seperti buah pisang, pepaya, melon, dan semangka.
Adapun beberapa jenis makanan yang dianjurkan ketika menjalani diet DEBM yakni sebagai berikut.
- Telur.
- Semua jenis ikan, khususnya ikan berlemak tinggi seperti salmon dan tuna.
- Daging sapi dan unggas.
- Susu dan produk turunannya seperti yogurt, keju, krim, dan mentega.
- Sayuran yang tidak mengandung pati tinggi seperti wortel, kembang kol, buncis, brokoli, dan sayuran hijau lainnya.
- Buah-buahan tinggi lemak seperti alpukat.
Dilansir dari buku panduan diet DEBM, di bawah ini aturan makan yang harus Anda ikuti selama menjalani diet DEBM.
Sarapan pagi
Sarapan pagi merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan saat diet DEBM. Makanan yang dikonsumsi haruslah yang kandungan karbohidratnya sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Maka, makanan tinggi protein dan serat menjadi yang disarankan untuk membantu menahan lapar lebih lama. Beberapa makanan yang bisa dipilih yaitu telur, alpukat, susu protein, daging, kacang almond, keju, wortel, buncis, yogurt, tomat, dan jamur.
Makan siang
Saat makan siang, Anda disarankan mengganti nasi dengan sayuran seperti buncis, wortel, atau sayuran hijau. Bila Anda baru memulai diet ini, lakukan secara bertahap dengan hanya mengonsumsi setengah porsi nasi.
Awali makan siang dengan protein hewani seperti satu telur rebus, keju, atau susu protein. Hal ini dilakukan agar nafsu makan tetap terkendali.
Makanannya bisa dimasak dengan cara digoreng atau menggunakan minyak serta diperbolehkan memakai garam, tapi tetap tidak menggunakan gula.
Makan malam
Anda juga tetap disarankan untuk makan malam. Waktu maksimalnya yaitu jam 6 pentang dengan toleransi hingga jam 6.30 petang. Jenis menunya sama dengan makan siang yaitu mengganti nasi dengan sayur-sayuran seperti buncis dan wortel.
Bila Anda makan setelah pukul 6.30 petang, semua makanan yang boleh dikonsumsi haruslah yang tanpa karbohidrat, misalnya alpukat, keju, daging, ikan, atau telur.
Adakah efek samping yang terjadi saat menjalankan diet ini?
Meski digadang-gadang sebagai diet yang ampuh untuk menurunkan berat badan, diet rendah karbo tinggi lemak sangat mungkin untuk memunculkan efek samping.
Pasalnya, tubuh Anda menerima asupan karbohidrat yang lebih sedikit ketimbang lemak dan protein. Alhasil, tubuh Anda secara otomatis akan memunculkan serangkaian kondisi, seperti:
- sakit kepala,
- mual,
- lemas, lesu, dan tidak bertenaga,
- sembelit (konstipasi),
- perut kembung,
- kram otot,
- insomnia (susah tidur), hingga
- bau mulut.
Selain itu, karbohidrat membantu menjaga jumlah protein atau massa otot dalam tubuh. Saat asupan karbohidrat rendah, tubuh otomatis mengambil protein sebagai sumber energi. Lama-lama, kondisi ini menyebabkan jaringan otot menyusut hingga pecah.
Lebih jauh lagi, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan jumlah bakteri baik di dalam ususnya menurun. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied and Eviromental Microbiology.
Dalam penelitian tersebut diketahui berkurangnya bakteri yang diperlukan usus akan memengaruhi produksi asam lemak rantai pendek dan senyawa antioksidan di dalam usus. Padahal, kedua senyawa ini diperlukan untuk menjaga kesehatan usus.
Harus tetap berolahraga agar aman dan efektif
Jika dilakukan terus-terusan tanpa diimbangi pola hidup sehat, diet ini bisa berbahaya bagi tubuh Anda.
Sebaiknya, Anda lebih mengutamakan pola makan sehat dengan gizi seimbang serta tetap diiringi rutinitas olahraga yang memadai. Jika ingin mencoba memulai diet DEBM, dianjurkan untuk konsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi terpercaya.
[embed-health-tool-bmi]