2. Belum tentu lemak yang hilang
Teh detoks untuk diet ini biasanya mengandung kafein dan obat diuretik yang bisa memicu hilangnya cairan dari tubuh Anda. Teh detoks juga dapat memicu efek pencahar yang menyebabkan usus Anda bergerak untuk membuang kotoran dari dalam pencernaan tubuh. Ini menghasilkan efek lebih ringan dan perut seakan lebih rata.
Padahal, belum tentu rampingnya perut Anda menandakan adanya lemak yang terbuang. Mengingat teh detoks bersifat diuretik, bisa jadi cairan dalam tubuh Andalah yang terbuang sehingga Anda mendapatkan perasaan ringan pada tubuh Anda.
3. Punya efek samping tertentu
Selain itu ramuan teh detoks untuk diet ini biasanya mengandung beberapa ramuan tambahan yang mungkin dirancang untuk mengurangi nafsu makan, mengubah metabolisme, atau meningkatkan penurunan berat badan dengan cara lain. Salah satu contoh kandungan yang sering muncul dalam teh detoks adalah senna, yaitu tanaman efek pencahar alami.
Menurut Natural Medicines Comprehensive Database, efek samping dari penggunaan senna dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada perut, kram, kembung, gas, mual, dan diare. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan penurunan kalium dan kelainan elektrolit lainnya. Parahnya lagi, hal ini dapat memicu kejang otot dan irama jantung yang abnormal.
4. Bisa bikin susah tidur
Sebagian besar teh umumnya mengandung kafein. Stimulan kafein ini pada dasarnya dapat menekan nafsu makan dan memicu sistem pencernaan untuk bekerja lebih keras.
Namun sayang, terlalu banyak mengonsumsi kafein juga bisa berisiko mengganggu jadwal tidur Anda. Tak jarang, jadwal dan kualitas tidur sehari-hari Anda pun bisa kacau. Seperti yang diketahui, buruknya kualitas tidur seseorang bisa memicu makan berlebihan dan metabolisme yang lambat. Hal ini malah bisa meruntuhkan usaha diet Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar