Asam urat merupakan penyakit radang sendi yang ditandai dengan pembengkakan dan nyeri pada persendian. Selain dengan obat-obatan, kebanyakan masyarakat memercayai manfaat baking soda untuk mengatasi asam urat.
Akan tetapi, apakah benar penggunaan baking soda sebagai obat asam urat terbilang efektif dan aman? Simak selengkapnya pada ulasan berikut ini.
Apakah manfaat baking soda untuk asam urat sudah terbukti?
Beberapa orang mungkin menyarankan untuk mengobati asam urat secara alami dengan baking soda atau soda kue. Ini karena mereka menganggap penggunaan obat-obatan medis memberikan efek samping yang lebih banyak.
Baking soda sendiri merupakan senyawa natrium bikarbonat yang biasanya digunakan sebagai bahan pengembang dalam pembuatan kue.
Meski baking soda diklaim memiliki banyak manfaat, kepercayaan bahwa mengonsumsi larutan baking soda setiap hari mampu mengatasi radang sendi masih kontroversial hingga saat ini.
Beberapa penelitian klinis pun telah menunjukkan kalau soda kue ternyata bukanlah pengobatan efektif untuk mengobati asam urat.
Berdasarkan salah satu studi dari Nephrology Dialysis Transplantion Journal, diungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi natrium bikarbonat tidak menunjukkan perubahan kadar asam urat yang signifikan setelah 20 minggu.
Sementara itu, kemanan soda kue khususnya bagi Anda yang memiliki tekanan darah tinggi, harus memantau asupan garam, atau memiliki kondisi medis lainnya masih perlu dikonsultasikan bersama dokter.
Konsumsi baking soda masih diperbolehkan jika dalam batas yang wajar. Namun, dalam jumlah lebih tinggi, hal ini kemungkinan dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Di samping itu, gejala pada sistem saraf mungkin juga akan muncul, contohnya lesu, kejang, mengantuk, dan kelelahan.
Pengobatan yang benar untuk asam urat
Dilansir dari Arthritis Foundation, pengobatan asam urat berfokus pada pengurangan rasa sakit ketika kambuh sekaligus mencegah penumpukan asam urat dalam tubuh.
Di samping obat-obatan, juga diperlukan perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti menghindari alkohol, berolahraga secara teratur, dan membatasi makanan tertentu.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak uraian lengkapnya di bawah ini.
1. Obat-obatan
Saat Anda pergi berobat, mungkin dokter akan meresepkan Anda beberapa obat untuk mengendalikan gejala asam urat.
- Obat antiradang nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Sementara itu, orang dengan penyakit ginjal, sakit maag, dan masalah kesehatan lainnya tidak diperbolehkan menggunakan NSAID.
- Kolkisin untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit akibat serangan asam urat.
- Kortikosteroid untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
Selain mengonsumsi obat-obatan, Anda juga bisa mengurangi gejalanya dengan mengompres dingin pada sendi yang sakit selama 20–30 menit beberapa kali sehari dan beristirahat yang cukup.
Selain itu, terdapat juga beberapa obat untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh Anda agar mengurangi frekuensi serangannya.
2. Diet
Diet yang direkomendasikan untuk Anda yang ingin mengelola atau mencegah asam urat adalah minum lebih banyak susu, kopi, jus ceri, vitamin C, dan air putih.
Sementara itu, perubahan pola makan yang penting untuk dilakukan yaitu konsumsi makanan rendah purin agar asam urat tidak kambuh lagi.
Perhatikan anjuran dan pantangan asam urat, termasuk dengan membatasi daging merah, alkohol, dan makanan laut.
3. Olahraga
Dilansir dari Mayo Clinic, asam urat yang tidak diobati dapat mengikis hingga menghancurkan persendian. Inilah alasan kenapa penting untuk menjaga kesehatan persendian Anda dengan beraktivitas fisik dan olahraga.
Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko asam urat. Untuk menjaga berat badan tetap dalam rentang yang sehat, Anda bisa lakukan latihan fisik.
Jenis latihan fisik dan olahraga yang bisa Anda terapkan antara lain latihan beban untuk meningkatkan kekuatan otot, peregangan sendi, dan latihan aerobik.
Bahaya mengonsumsi baking soda sembarangan
Sebaiknya penggunaan baking soda untuk asam urat tanpa konsultasi bersama dokter segera dihindari. Pasalnya, konsumsi baking soda tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang serius.
Efek samping yang mungkin timbul yaitu:
- sering buang air kecil,
- sakit kepala,
- hilangnya nafsu makan,
- perubahan suasana hati,
- mual dan muntah,
- gelisah dan gugup,
- pernapasan melambat,
- pembengkakkan pada kaki dan tungkai bawah, serta
- kelelahan.
Sementara itu, konsumsi baking soda secara berlebihan dapat menyebabkan:
- muntah,
- diare,
- kejang,
- dehidrasi, dan
- gagal ginjal.
Jika Anda mendapati efek samping yang demikian, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]