backup og meta

Masih Suka Main Boneka Saat Dewasa, Apakah Normal?

Masih Suka Main Boneka Saat Dewasa, Apakah Normal?

Boneka identik dengan mainan anak-anak. Entah itu dijadikan “anggota keluarga’ saat bermain rumah-rumahan atau sebagai teman tidur anak yang masih takut tidur sendiri. Namun, bagaimana jika masih suka main boneka saat dewasa? Apakah hal ini normal?

Apa artinya bermain boneka bagi pemiliknya?

Bermain boneka mengajarkan anak memiliki rasa tanggung jawab, misalnya menjaganya agar tetap bersih dan terawat, tidak rusak, bahkan hingga memakaikan baju dan memberinya “makan’. Namun, lambat laun seiring tumbuh kembangnya, anak mungkin mulai meninggalkan boneka kesayangannya dan beralih ke hal-hal yang lebih “dewasa’, seperti make-up, bermain bersama teman sekolah, mulai suka dengan lawan jenis, dan lainnya.

Bagi anak remaja, boneka mungkin hanya kenangan masa kecilnya. Adapun beberapa boneka tertentu yang masih ia simpan karena memang boneka kesukaannya atau karena dihadiahkan oleh temannya atau orang terdekatnya.

Sementara, bagaimana dengan orang dewasa yang masih suka boneka? Beberapa wanita dewasa mungkin ada yang masih menyimpan boneka. Main boneka saat dewasa mungkin dapat mengingatkannya pada masa kecilnya yang indah. Sehingga, ia ingin menyimpan kenangannya tersebut.

Lalu, apa normal jika masih main boneka saat dewasa?

Anda masih bisa bermain dengan boneka sampai usia berapa pun, tidak ada larangan. Normal jika Anda sebagai orang dewasa masih menyimpan atau malah membeli boneka baru. Tidak ada yang salah dengan ini. Juga, tidak ada yang salah jika Anda masih bermain dengan boneka, walaupun Anda sudah dewasa.

Namun, hal ini juga bisa menjadi masalah jika boneka sudah menjadi fokus utama dalam kehidupan Anda. Misalnya, Anda harus membawa boneka Anda ke mana-mana, jika tidak maka dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Jika sudah begitu, maka bisa timbul masalah kesehatan mental.

Bermain dengan boneka juga bisa menjadi perhatian kesehatan mental jika membuat fantasi Anda di masa kecil masih terbawa sampai Anda dewasa.

Dalam perkembangan mental yang sehat, fantasi anak yang ada di masa kecil bisa dibawa sampai dewasa, tapi berubah menjadi sesuatu hal atau minat yang disesuaikan dengan kehidupan dewasa, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Joseph M. Carver, Ph. D. Sebagai contoh, saat dulu Anda suka mendandani boneka Anda dengan berbagai baju, mungkin sekarang minat Anda menjadi mendandani orang.

Namun, beberapa orang dewasa mungkin memilih untuk tidak lepas dari kehidupan di masa kecilnya. Hal ini membuat ada sedikit sifat kanak-kanak yang dipertahankan dalam dirinya. Tentunya, hal ini tidak baik mengingat seharusnya orang dewasa sudah mempunyai mental dan emosional yang matang dibandingkan anak kecil.

Jadi, bukannya tidak boleh bermain dengan boneka saat Anda sudah dewasa. Ini sah-sah saja. Tapi, jangan sampai ini mengganggu perkembangan mental dan emosional Anda saat dewasa. Lagipula, bermain juga merupakan kebutuhan orang dewasa, bukan hanya anak kecil. Bermain dapat memberi kebahagiaan dan juga membantu mengembangkan kreativitas. Tapi, ada batas-batas tertentu yang membedakan artian bermain pada anak-anak dan pada orang dewasa.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dr Joseph M Carver, P., Dr Joseph M Carver, P., & Dr Greg Mulhauser, M. (2021). Mid-Twenties Adult Carries Baby Doll with Her. Retrieved 3 March 2021, from https://askthepsych.com/atp/2008/08/11/adult-with-baby-doll/

No Shame in Adult Comfort Dolls. (2021). Retrieved 3 March 2021, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/shame/201806/no-shame-in-adult-comfort-dolls

Heljakka, Katriina & Harviainen, J.. (2019). From Displays and Dioramas to Doll Dramas Adult World Building and World Playing with Toys. 11. 351-378.

Versi Terbaru

03/03/2021

Ditulis oleh Arinda Veratamala

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ririn Sjafriani


Artikel Terkait

Kenali 6 Jenis Gangguan Psikologis yang Bisa Terjadi pada Remaja

Orang dengan Gangguan Jiwa Bisa Sembuh? Ini Faktanya!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 03/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan