Pernahkah Anda merasa jenuh dengan pekerjaan atau kehilangan semangat untuk melakukan hal-hal kecil di kantor? Bisa saja itu adalah tanda demotivasi kerja. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja dan kerap muncul tanpa disadari. Ketahui lebih lanjut dalam ulasan di bawah ini.
Apa itu demotivasi kerja?
Demotivasi kerja adalah kondisi ketika seseorang kehilangan semangat, minat, atau dorongan untuk melakukan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.
Kondisi ini terbilang umum di dunia kerja serta cenderung muncul tanpa disadari.
Berdasarkan survei terbaru dari Gallup, setidaknya hanya 31% pekerja di Amerika Serikat yang merasa benar-benar “engaged“ alias terlibat dan bersemangat dalam pekerjaan.
Sementara itu, 69% lainnya termasuk “not engaged” dan “actively disengaged“, yang artinya mereka hadir secara fisik tetapi tidak terhubung secara emosional dengan pekerjaan.
Demotivasi mungkin terjadi akibat stres pekerjaan, lingkungan kerja yang tidak mendukung, dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu sendiri.
Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas dalam jangka panjang.
Ciri-ciri demotivasi kerja
Setiap orang pasti pernah mengalami hari-hari buruk di tempat kerja. Akan tetapi, bila perasaan tidak semangat kerja terasa berlarut-larut, mungkin itu merupakan tanda demotivasi kerja.
Berikut ini adalah ciri-ciri jenuh dengan pekerjaan yang mungkin pernah Anda alami.
- Merasa malas atau sangat berat untuk memulai hari kerja.
- Tidak tertarik untuk mencapai target dan menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Sering menunda-nunda pekerjaan tanpa alasan yang jelas.
- Mudah merasa lelah dan bosan selama bekerja.
- Tidak merasa puas atau bangga terhadap hasil dari pekerjaan sendiri.
- Melakukan isolasi sosial dengan menarik diri dari interaksi dengan rekan kerja.
- Merasa tidak ada perkembangan dari pekerjaan yang dilakukan.
Penyebab demotivasi kerja

Demotivasi kerja tidak muncul begitu saja. Berbagai faktor di bawah ini dapat membuat seseorang merasa jenuh dan kehilangan semangat dalam bekerja.
1. Beban kerja berlebihan
Beban pekerjaan yang terlalu banyak dan tidak sesuai kapasitas bisa menimbulkan stres kerja.
Ketika terus-menerus merasa kewalahan saat bekerja, tubuh dan pikiran Anda akan kelelahan. Akibatnya, motivasi kerja menurun dan produktivitas ikut terdampak.
2. Lingkungan kerja yang toxic
Suasana kerja yang penuh dengan konflik, kompetisi tidak sehat, hingga kurangnya rasa saling menghargai bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Saat merasa tidak aman secara emosional, Anda cenderung kehilangan motivasi dan tidak mau memberikan kontribusi maksimal. Lingkungan kerja yang toxic juga bisa memicu burnout.
3. Kesempatan berkembang yang minim
Kurangnya kesempatan untuk belajar atau naik jabatan juga dapat menyebabkan demotivasi kerja.
Pekerjaan yang monoton dalam waktu panjang membuat Anda merasa stagnan. Tanpa adanya pengembangan diri, rasa percaya diri akan menurun dan motivasi kerja ikut menghilang.
4. Kurang apresiasi dan pengakuan
Setiap orang butuh merasa dihargai atas usaha dan kontribusinya. Saat hasil pekerjaan Anda tidak diakui atau dianggap biasa saja, hal ini bisa membuat Anda merasa rendah diri.
Lama-kelamaan, Anda dapat kehilangan motivasi kerja karena menganggap hal apa pun yang Anda lakukan tidak berdampak dalam pekerjaan.
5. Pekerjaan tidak selaras dengan nilai pribadi
Apabila pekerjaan yang dijalani tidak sesuai dengan nilai, prinsip, atau tujuan hidup, Anda mungkin akan mengalami konflik batin.
Misalnya, bila Anda sangat menghargai waktu bersama keluarga, tuntutan untuk bekerja lembur terus-menerus akan membuat Anda merasa tertekan.
Ketika pekerjaan tidak selaras dengan nilai pribadi, lambat laun hal ini akan memicu demotivasi.
Tips mengatasi demotivasi kerja

Di tengah tekanan pekerjaan yang makin tinggi, sangat wajar bila Anda merasakan demotivasi. Namun, kondisi ini sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengembalikan semangat bekerja yang bisa Anda lakukan.
- Atur prioritas tugas-tugas yang hendak dilakukan agar beban kerja terasa lebih ringan.
- Bicarakan dengan atasan secara langsung bila beban kerja terasa berlebihan.
- Luangkan waktu untuk istirahat dan cuti guna melakukan aktivitas yang menyenangkan.
- Ciptakan rutinitas baru yang lebih menyenangkan di tempat kerja.
- Berikan penghargaan pada diri sendiri (self-reward) atas pencapaian kecil yang berhasil didapatkan.
- Ikuti kelas pengembangan diri di luar jam kerja untuk meningkatkan semangat.
- Bergabung dalam komunitas yang bisa memberi dukungan dan menghilangkan tekanan pekerjaan untuk sementara waktu.
Memahami ciri-ciri dan penyebab demotivasi kerja sejak dini dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat untuk menemukan kembali semangat dalam pekerjaan.
Jika kondisi ini berlangsung lama hingga mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor atau psikolog.
Kesimpulan
- Demotivasi kerja adalah kondisi hilangnya semangat dan minat terhadap pekerjaan.
- Ciri-cirinya antara lain rasa malas bekerja, sering menunda tugas, tidak merasa puas dengan hasil pekerjaan, dan menghindari interaksi dengan rekan kerja.
- Kondisi ini bisa disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan, lingkungan kerja yang toxic, kurang apresiasi dalam pekerjaan, hingga pekerjaan yang tidak selaras dengan nilai pribadi.
- Mengatasi demotivasi kerja bisa dilakukan dengan mengatur prioritas, memanfaatkan waktu istirahat, dan mencari dukungan yang dibutuhkan.