backup og meta

Apa Itu Introspeksi Diri, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Apa Itu Introspeksi Diri, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Setiap orang pernah melakukan kesalahan, bahkan yang kecil sekalipun. Agar tidak masuk ke kesalahan yang sama, Anda perlu melakukan introspeksi diri. Akan tetapi, sudahkan Anda memahami dengan benar apa sebenarnya introspeksi diri itu? 

Apa itu introspeksi diri?

Introspeksi diri adalah proses ketika seseorang merenungkan kembali emosi, perasaan, pikiran, dan pengalaman yang ia miliki.

Saat melakukan introspeksi diri, Anda akan melihat kembali hal-hal yang pernah Anda lakukan di masa lalu sekaligus merefleksikan kehidupan saat ini.

Tindakan ini memberikan kesempatan pada otak untuk berhenti sejenak dari pemikiran yang kacau. 

Selama beristirahat, otak Anda akan memilah-milah berbagai peristiwa yang pernah Anda alami, kemudian mengevaluasi hal-hal penting dari peristiwa tersebut. 

Evaluasi inilah yang akan menjadi pembelajaran bagi Anda untuk menentukan pola pikir dan perilaku yang baik di masa mendatang.

Tidak hanya itu, introspeksi diri juga menjadi cara seseorang untuk memahami dan berdamai dengan diri sendiri.

Hal ini membantu Anda untuk memperbaiki dan meningkatkan kembali hubungan dengan orang lain, serta menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan pada berbagai bidang kehidupan.

Manfaat introspeksi diri

sering bicara sendiri, normal atau tidak?

Beberapa orang yang enggan melakukan introspeksi karena merasa tindakan ini tidak memberi efek apa pun. Padahal, hal ini bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. 

Berikut ini adalah berbagai manfaat yang dapat Anda peroleh ketika melakukan introspeksi diri.

1. Meningkatkan kepercayaan diri

Introspeksi diri membantu Anda memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Selain itu, Anda juga jadi mengingat hal-hal yang telah berhasil Anda lakukan maupun yang belum.

Pada gilirannya, hal ini akan memungkinkan Anda untuk mengambil keputusan yang lebih baik. Tindakan tersebut dapat membangun kepercayaan diri dan harga diri Anda.

2. Memunculkan ide dan perspektif baru

Introspeksi membuka pintu bagi ide kreatif dan pengambilan keputusan dari perspektif yang berbeda.

Dengan melihat ke dalam diri sendiri, Anda mampu memunculkan gagasan-gagasan baru serta mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan dan bertindak lebih baik.

3. Membantu mengurangi stres

berimajinasi mengatasi stres

Terus-menerus beraktivitas dan berpikir akan menguras energi Anda serta menyebabkan stres

Sebaliknya, beristirahat sejenak untuk melakukan introspeksi diri dapat membantu Anda mengurangi stres dan mengelolanya dengan lebih baik.

Artikel yang diterbitkan Harvard Business Review (2015) juga menyebutkan bahwa introspeksi membantu Anda menghadapi hal sulit sebagai suatu tantangan, bukan ancaman.

4. Meningkatkan empati pada orang lain

Saat melakukan perenungan diri, Anda mencoba memahami perlakuan Anda yang kurang tepat terhadap orang lain. 

Hal ini dapat membantu Anda membangun empati terhadap orang lain sekaligus meningkatkan hubungan dengan mereka.

5. Menemukan kebahagiaan hidup

Introspeksi memungkinkan Anda mengetahui perilaku yang menjadi pemicu stres. Hal-hal inilah yang membuat Anda merasa tertekan dan tidak bahagia.

Dengan mengenali faktor-faktor pemicu tersebut, Anda punya kesempatan untuk mengubahnya menjadi langkah-langkah yang dapat meningkatkan kebahagiaan.

Kapan waktu yang tepat untuk introspeksi diri?

Introspeksi diri bisa dilakukan setiap tahun baru untuk melihat lagi pikiran, emosi, dan perilaku selama setahun ke belakang. Meski begitu, Anda juga dapat membuat jadwal rutin sesuai kebutuhan, seperti sebulan sekali, setiap ulang tahun, atau bahkan setiap hari.

Cara melakukan introspeksi diri

menulis tangan vs mengetik

Beberapa langkah sederhana bisa Anda lakukan untuk mempraktikkan introspeksi diri dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

1. Siapkan beberapa pertanyaan penting

Sebelum memulai introspeksi diri, Anda bisa menyiapkan beberapa pertanyaan penting yang akan membantu Anda selama proses perenungan ini. 

Berikut ini beberapa contoh pertanyaan terbuka yang dapat Anda tanyakan pada diri sendiri.

  • Bagaimana perasaan saya saat ini? Apakah sedang senang, sedih, atau marah?
  • Mengapa saya merasa seperti ini? Apakah ada sesuatu yang memicu perasaan ini?
  • Apa yang ada dalam pikiran saya saat ini? Apakah sedang memikirkan suatu masalah yang membuat saya harus menghadapi kesulitan?
  • Apa saja pengalaman saya hari ini dan bagaimana ini memengaruhi diri saya sendiri?

Usahakan untuk menjawab setiap pertanyaan dengan jujur. Jika bohong pada diri sendiri, Anda tidak akan bisa belajar apa pun dari proses introspeksi diri ini.

2. Pilihlah metode yang sesuai

Tidak ada satu cara saklek untuk introspeksi diri. Proses perenungan ini bisa dilakukan dengan beragam bentuk dalam kehidupan sehari-hari.

Anda dapat melakukannya kala santai sambil duduk ataupun dipadukan dengan aktivitas olahraga, misalnya berjalan kaki atau bahkan jogging.

Menulis jurnal harian juga menjadi cara yang efektif ketika introspeksi, sebab hal ini akan membantu Anda menata pikiran, perasaan, dan pengalaman dari waktu ke waktu.

3. Tetapkan tempat dan waktu yang pas

Tempat yang hening dan minim gangguan, misalnya kamar tidur, perpustakaan, dan bangku taman, bisa membantu memaksimalkan manfaat yang Anda peroleh dari perenungan ini.

Kebiasaan ini dapat Anda lakukan kapan pun. Selain menentukan waktu yang pas, penting juga untuk menetapkan seberapa lama durasinya. 

Bagi Anda yang baru memulai tindakan ini, Anda bisa melakukannya selama 10 menit. Namun, Anda pun bisa melakukannya lebih lama, bahkan hingga satu jam bila dibutuhkan.

Tidak selamanya introspeksi diri mudah untuk dilakukan. Adakalanya, Anda butuh bantuan orang dekat untuk membiasakan hal ini, seperti teman dan keluarga.

Jangan ragu untuk konsultasi dengan psikolog bila Anda sulit melakukan introspeksi sendiri. Ia akan membantu menentukan penanganan yang tepat, sesuai kondisi Anda.

Kesimpulan

  • Introspeksi diri adalah proses saat seseorang merenungkan lagi perasaan, pikiran, dan pengalaman pribadinya. 
  • Kebiasaan ini berpotensi membantu meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi stres, meningkatkan empati, dan menemukan kebahagiaan hidup.
  • Dalam melakukan hal ini, Anda perlu mengajukan pertanyaan penting, memilih metode yang sesuai, serta menentukan tempat dan waktu yang cocok.
  • Bantuan dari orang dekat atau psikolog dapat membantu Anda memulai kebiasaan ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Introspection. (2019). Stanford Encyclopedia of Philosophy. Retrieved September 13, 2023, from https://plato.stanford.edu/entries/introspection/

Berger, B. (2018). Know Thyself: Examining the Benefits of Self-reflection. Institute for Public Relations. Retrieved September 13, 2023, from https://instituteforpr.org/know-thyself-examining-the-benefits-of-self-reflection/

Porter, J. (2017). Why You Should Make Time for Self-Reflection (Even If You Hate Doing It). Harvard Business Review. Retrieved September 13, 2023, from https://hbr.org/2017/03/why-you-should-make-time-for-self-reflection-even-if-you-hate-doing-it

Brendel, D. (2015). Manage Stress by Knowing What You Value. Harvard Business Review. Retrieved September 13, 2023, from https://hbr.org/2015/09/manage-stress-by-knowing-what-you-value

Nowak, A., Vallacher, R. R., Bartkowski, W., & Olson, L. (2023). Integration and expression: The complementary functions of self-reflection. Journal of personality, 91(4), 947–962. https://doi.org/10.1111/jopy.12730

Dishon, N., Oldmeadow, J. A., Critchley, C., & Kaufman, J. (2017). The Effect of Trait Self-Awareness, Self-Reflection, and Perceptions of Choice Meaningfulness on Indicators of Social Identity within a Decision-Making Context. Frontiers in psychology, 8, 2034. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.02034

Versi Terbaru

15/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

3 Dampak Merugikan yang Muncul Saat Anda Benci Kepada Diri Sendiri

5 Sikap Orangtua Terhadap Anak yang Membuatnya Tidak Percaya Diri


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 15/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan