backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kiat Hadapi Pasangan Clingy agar Hubungan Tetap Awet

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 13/12/2022

    Kiat Hadapi Pasangan Clingy agar Hubungan Tetap Awet

    Tanpa disadari, seseorang bisa memiliki sifat clingy saat bersama pasangannya. Sayangnya, sifat ini sering kali membuat salah satu pihak terkekang karena gerakannya terbatasi.

    Tentu saja Anda tidak ingin hubungan putus hanya karena sifat ini, bukan? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang sifat clingy melalui pembahasan berikut.

    Apa itu clingy dalam hubungan?

    Clingy adalah keinginan seseorang untuk selalu dekat dengan pasangannya. Mereka akan berusaha mendapat dukungan, perlindungan dan perhatian penuh dari pasangannya.

    Melansir dari laman Cleveland Clinic, sifat ini kerap dikaitkan dengan gangguan kepribadian yang disebut dependent personality disorder (DPD).

    Gangguan kepribadian dependen membuat seseorang merasa tidak mampu mengurus diri sendiri dan menggantungkan kebutuhan emosional atau fisiknya pada orang-orang terdekat.

    Tanda-tanda pasangan clingy

    Pasangan melihat gadget

    Sikap clingy yang berlebihan bisa berujung pada toxic relationship karena salah satu pihak terlalu ketergantungan.

    Sebelum terlambat, kenali ciri-ciri pasangan clingy sebagai berikut.

    1. Meminta validasi berulang kali

    Menanyakan hal yang sama berulang kali hanya untuk memuaskan ego menandakan bahwa seseorang merasa tidak percaya diri.

    Lama-kelamaan, ini justru bisa membuat Anda ikut kehilangan rasa percaya diri karena perasaan dan jawaban Anda seakan diragukan. 

    2. Menghubungi Anda setiap waktu

    Komunikasi memang kunci penting suatu hubungan. Namun, bukan berarti seseorang harus menghubungi pacarnya sepanjang waktu, apalagi untuk hal-hal remeh yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri.

    Ketergantungan ini akan semakin terlihat jika mereka langsung marah atau menyerang Anda dengan pesan bertubi-tubi saat pesan pertamanya tidak terbalas.

    3. Selalu mengecek media sosial pasangan

    Ciri pasangan clingy yang selanjutnya adalah kecenderungan untuk mengecek media sosial pasangannya terus menerus, bahkan menunggu berjam-jam hanya untuk memantau aktivitas Anda di media sosial.

    Terkadang, mereka bahkan meminta akses media sosial Anda. Pada tahap tertentu, pasangan mungkin marah saat Anda menyukai atau meninggalkan komentar pada unggahan orang lain.

    4. Ingin ikut ke mana pun Anda pergi

    Saat Anda memberitahu rencana pergi dengan teman-teman, mereka mungkin akan bersikeras untuk ikut.

    Sikap overprotektif atau bahkan posesif pun akan muncul perlahan. Jika keinginannya tidak dituruti, ini akan memicu pertengkaran dengan pasangan. 

    Padahal, sudah sewajarnya pasangan memiliki waktu tersendiri dengan teman-temannya.

    Penyebab sikap clingy dalam hubungan

    Dilansir dari laman Relate, penyebab clingy dalam hubungan adalah rasa tidak percaya diri.

    Alasan inilah yang kemudian membuat mereka kerap menanyakan hal yang sama berulang kali dan takut kehilangan pasangannya.

    Lebih lengkapnya, berikut beberapa penyebab umum seseorang menjadi clingy.

    1. Ketakutan ditinggalkan

    Pada masa lalunya, pasangan Anda mungkin pernah gagal menjalin hubungan atau bahkan ditinggalkan pasangannya.

    Kegagalan tersebut kemudian membuatnya ketakutan dan berusaha lebih menjaga apa yang dimilikinya saat ini.

    2. Trauma masa kecil

    Orang yang memiliki trauma masa kanak-kanak akibat kekerasan atau ditelantarkan saat masih kecil cenderung bergantung pada orang lain begitu dewasa.

    3. Krisis rasa percaya diri

    Tidak melulu soal penampilan, krisis rasa percaya diri ini juga bisa berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan suatu hal.

    Alhasil, mereka akan menggantungkan banyak hal pada orang lain karena merasa tidak mampu melakukannya sendirian.

    Dampak pasangan clingy dalam hubungan

    pernikahan dini

    Meski awalnya Anda berpikir sikap clingy adalah hal yang wajar, sikap tersebut nyatanya bisa membuat salah satu pihak merasa dirugikan.

    Berikut beberapa dampak yang patut dipertimbangkan bila Anda memiliki pasangan clingy.

    1. Memiliki lingkup pertemanan yang terbatas

    Pasangan yang clingy akan merasa khawatir saat Anda sering bertemu dengan orang lain. Rasa cemburu atau insecure pada diri pasangan mungkin memicu pertengkaran.

    Kondisi ini bisa secara tidak langsung membuat Anda menarik diri dari lingkup pertemanan dan perlahan jauh dari teman-teman Anda.

    2. Kesulitan mengembangkan diri

    Pasangan yang clingy selalu menuntut untuk diberi kabar setiap waktu. Akibatnya, Anda mungkin kehilangan waktu-waktu berharga dan kesulitan untuk memberi waktu bagi diri sendiri.

    3. Menjadi sasaran kemarahan

    Pasangan Anda mungkin meminta bertemu pada waktu yang tidak memungkinkan. Meskipun Anda sudah memberi alasan yang jelas, mereka akan tetap marah dan kembali melampiaskannya pada Anda.

    4. Kehilangan rasa percaya diri

    Jika perasaan atau pendapat Anda terus diragukan karena Anda kerap menerima pertanyaan yang sama, lama-kelamaan Anda bisa saja kehilangan rasa percaya diri. 

    Cara menghadapi pasangan clingy

    mengakui kebohongan pada pasangan

    Sebelum sifat clingy makin berlarut-larut dan merugikan salah satu pihak, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya.

    1. Menyibukkan diri

    Jika Anda adalah pihak yang clingy pada pasangan, cobalah untuk mencari kesibukan sendiri. Ingat kembali hobi apa yang telah lama Anda tinggalkan.

    Menyibukkan diri bukan berarti Anda harus menjauhi pasangan. Ini lebih kepada bagaimana Anda dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan pasangan.

    3. Menetapkan batasan

    Jika Anda terjebak dengan pasangan clingy, ajaklah mereka berbicara empat mata untuk menetapkan batasan dalam hubungan.

    Contoh batasan ini misalnya seberapa sering Anda sebaiknya menghubungi pada jam-jam kerja atau sejauh mana pasangan bisa mengakses ponsel Anda.

    Saat melakukan diskusi, pastikan Anda berdua sama-sama berada dalam kondisi emosi yang stabil.

    4. Lebih berani mengambil keputusan

    Keberanian mengambil keputusan memang tidak bisa dibentuk dengan cepat. Namun, inilah yang bisa membuat Anda terbebas dari sifat clingy.

    Upaya yang dapat Anda lakukan mulai dari hal-hal kecil seperti menyusun kegiatan untuk esok hari atau menentukan hal yang bisa Anda lakukan tanpa pasangan.

    5. Meminta bantuan profesional

    Jika sifat clingy pasangan Anda berkaitan dengan trauma pada masa lalunya, tidak ada salahnya untuk mengajaknya konseling ke psikolog.

    Untuk menunjukkan dukungan, Anda bisa mencarikan informasi mengenai pengobatan terbaik dan menemaninya menjalani perawatan tersebut.

    Serba-serbi pasangan clingy

    • Clingy artinya sifat ketergantungan pada pasangan dan keinginan untuk selalu bersama secara berlebihan.
    • Sifat ini bisa membawa ke dalam toxic relationship dan membuat salah satu pihak terkekang.
    • Salah satu penyebab clingy adalah trauma kehilangan pada masa lalu.
    • Cara paling ampuh mengatasi clingy yaitu mencari kesibukan lain di luar kegiatan bersama pasangan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 13/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan