backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sebelum Menikah dengan Pria yang Lebih Muda, Pertimbangkan 4 Hal Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Sebelum Menikah dengan Pria yang Lebih Muda, Pertimbangkan 4 Hal Ini

    Memilih untuk berpacaran dengan pria lebih muda memang penuh tantangan. Sebab di mata masyarakat, pasangan yang ideal bagi para wanita adalah pria yang usianya lebih tua beberapa tahun dari mereka karena dianggap lebih dewasa. Padahal, hanya Anda yang berhak menentukan kepada siapa Anda jatuh cinta dan melabuhkan hati, entah dengan pria yang usianya lebih muda atau justru terpaut jauh lebih tua.

    Meski menjadi kabar baik, Anda mungkin masih diliputi rasa bimbang saat si dia ingin melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius, alias menikah. Supaya lebih mantap, coba pertimbangkan beberapa hal berikut sebelum menerima ajakan menikah dari pasangan yang usianya lebih muda.

    Pertimbangkan hal ini sebelum menikah dengan pria lebih muda

    Setiap pasangan yang berpacaran tentu tidak ingin berada dalam fase hubungan yang itu-itu saja. Anda dan si dia pasti setidaknya pernah berencana untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, yakni menikah, dan mengarungi bahtera rumah tangga bersama.

    Begitu juga dengan Anda. Meski mempunyai pasangan lebih muda, Anda tentu ingin segera menikah dan menjalani hidup bersama bersama anak-anak kelak, layaknya pasangan pada umumnya. Namun supaya tidak salah langkah, coba pertimbangkan beberapa hal berikut ini.

    1. Restu keluarga

    menghadapi orangtua

    Mempunyai pasangan beda usia sering kali mengundang gosip sana-sini dari orangtua, keluarga, tetangga, atau teman terdekat. “Yakin mau menikah dengan pria lebih muda? Nanti malah kamu yang ngemong dia, lho!” dan sederetan pertanyaan lainnya yang membuat Anda bingung menjawabnya.

    Banyak yang mengira bahwa usia adalah tolak ukur yang menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Padahal kenyataannya tidak demikian. Ingat, usia hanyalah sebuah angka yang tidak menentukan dewasa atau tidaknya seseorang.

    Jangan putus asa dulu ketika orangtua atau keluarga tidak merestui hubungan Anda hanya karena masalah usia si calon suami. Sebagai solusinya, coba ajak pasangan Anda untuk meyakinkan orangtua dan keluarga Anda.

    Yakinkan mereka bahwa menikah dengan pasangan lebih muda bukanlah hal buruk. Dengan pendekatan yang baik, orangtua Anda secara perlahan akan luluh dan menyetujui hubungan Anda berdua.

    2. Perbedaan gaya hidup pria lebih muda

    efek main video game

    Hal yang tak kalah penting untuk Anda pertimbangkan sebelum menikah dengan pria lebih muda adalah soal gaya hidup. Karena usianya masih terbilang muda, si dia mungkin lebih sering menghabiskan waktunya untuk pergi hangout atau main game bersama teman-temannya, ketimbang berkencan dengan Anda.

    Coba pikir-pikir lagi, apakah Anda bisa menerima kebiasaan pasangan yang seperti itu setelah menikah nanti? Kalau belum, coba diskusikan dengan baik-baik untuk menghindari bertengkar dengan pasangan.

    Buatlah kesepakatan bersama mengenai kebiasaan baru setelah menikah nanti. Sebagai contoh soal membagi waktu, kapan ia boleh pergi jalan-jalan dengan teman dan kapan waktunya menghabiskan waktu bersama Anda. Kalau pasangan Anda justru merasa terkekang dengan aturan tersebut, sebaiknya pikir dua kali sebelum memutuskan untuk menikah dengan pria lebih muda.

    3. Komitmen dalam berhubungan

    pasangan beda usia jauh

    Seorang psikoterapis, Robi Ludwig, mengungkapkan kepada Shape bahwa kebanyakan pria yang usianya lebih muda cenderung masih takut untuk berkomitmen. Ini karena mereka belum cukup matang secara emosional, sehingga sering kali menganggap ikatan pernikahan hanya akan membatasi kebebasannya.

    Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah dengan pria lebih muda, sepakati dulu soal komitmen dalam hubungan Anda berdua. Bicaralah dari hati ke hati, sudahkah ia siap menghadapi lika-liku kehidupan setelah menikah atau belum.

    Ketika pasangan sudah berani berkomitmen pada Anda, artinya ia sudah siap dengan segala tekanan, tanggung jawab, dan janji-janji setia yang harus ia tepati. Namun jika yang terjadi sebaliknya, pasangan masih ragu atau sulit berkomitmen, sebaiknya pikir lagi berulang kali sebelum memutuskan menikah dengan pasangan Anda itu.

    4. Keinginan punya anak atau tidak

    ingin bercerai

    Salah satu tujuan menikah adalah memiliki keturunan. Nah, hal ini juga perlu Anda pertimbangkan matang-matang sebelum menikah dengan pria lebih muda.

    Anda mungkin sudah punya anak dari pernikahan sebelumnya, sehingga Anda berpikir tidak ingin menambah momongan jika nantinya menikah dengan si calon suami. Lain halnya dengan Anda, ia justru ingin menimang anak sendiri, buah dari pernikahannya dengan Anda. Atau bisa juga sebaliknya, Anda ingin segera punya anak sedangkan pasangan Anda belum siap untuk memiliki momongan karena merasa masih muda.

    Perlu dicatat bahwa mengasuh anak membutuhkan kesiapan yang tinggi, baik dari pihak calon ibu maupun ayah. Hati-hati, hal ini bisa memicu stres jika memang pada dasarnya Anda atau pasangan belum siap.

    Lagi dan lagi, bicarakan dengan pasangan Anda mengenai hal ini. Pertimbangkan lagi keputusan Anda berdua, apakah ingin segera punya anak setelah menikah, menunda sampai keduanya merasa siap, atau justru memutuskan untuk tidak punya anak. Dengan kesepakatan bersama, kehidupan Anda akan tetap harmonis setelah menikah dengan pasangan lebih muda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan