Sebab katanya, berpacaran atau menikah dengan pria seumuran cenderung memiliki pola pikir yang sama. Menurutnya, hal ini akan berdampak positif bagi kehidupan rumah tangga Anda kelak. Atau kalaupun memang nyatanya lebih tua atau muda, perbedaan usianya tidak terlalu jauh. Entah hanya beda 2, 3, atau 5 tahun.
Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Social and Personal Relationships tahun 2005, kesamaan dengan pasangan dapat meningkatkan kepuasan dalam hubungan jangka panjang. Biasanya, kesamaan ini akan lebih mudah diraih jika kita mempunyai pasangan yang usianya tak jauh berbeda.
Cara menghadapi: Pada kenyataannya, usia seumuran tidak selalu menjamin kesamaan pola pikir atau kebiasaan, lho! Maka itu, jelaskan pada orangtua dan keluarga Anda bahwa Anda sangat memahami kekhawatiran mereka.
Jangan buru-buru menyerah dan mundur dulu saat orangtua tak merestui hubungan Anda berdua. Coba kenalkan pasangan Anda secara bertahap.
Misalnya, pertemuan pertama hanya untuk mengenalkan pasangan Anda kepada orangtua. Pada pertemuan selanjutnya, ajak pasangan dan orangtua Anda mengobrol bersama untuk mengenal satu sama lain. Dengan pendekatan yang baik, orangtua Anda lama-kelamaan akan luluh dan menyetujui hubungan Anda berdua.
2. Teman tidak setuju

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin tahun 2006, berpacaran dengan pasangan beda usia paling sering mendapatkan penolakan dari teman atau sahabat terdekat. Mereka mungkin khawatir bahwa nantinya pasangan Anda tidak bisa berbaur dengan teman sepermainan Anda.
Alih-alih mengenalkan pasangan ke teman-teman, Anda malah jadi stres dan pada akhirnya menutupi hubungan Anda. Hati-hati, hal ini diam-diam bisa merusak keintiman Anda dan si dia juga, lho!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar